Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparektaf) Sandiaga Uno mengumumkan akan ada percepatan rencana pembukaan penerbangan langsung (direct flight) antara Indonesia dan India. Hal ini diharapkan menambah datangnya turis, serta memudahkan kunjungan ke acara G20.
Seperti diketahui, India merupakan tuan rumah dari G20 tahun 2023.
Baca Juga
Advertisement
Sandiaga menyorot bahwa turis dari India juga sangat tinggi, meski belum ada penerbangan langsung. Ia menaruh harap agar penerbangan langsung makin memicu para wisatawan India.
"Walaupun belum ada penerbangan langsung, tapi kunjungan wisatawan India sudah mencapai lima besar. Oleh karena itu tadi kami menyepakati akan menyegerakan, akan mengakselerasi jadwal penerbangan langsung antara India dan Indonesia dan Indonesia ke India karena banyaknya delegasi yang akan melakukan kegiatan seiring dengan persiapan G20 di India," ujar Sandiaga Uno saat berkunjung ke Kedutaan Besar India, Jakarta, Senin (20/2/2023).
Sandiaga Uno mengaku mendapatkan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo agar pembukaan direct flight RI-India bisa dipercepat. Sandiaga berharap hal itu bisa terwujud lebih cepat dari target awal, yakni Juni 2023.
"Kita mendapat konfirmasi itu pertengahan tahun, tapi ada permintaan dan instruksi langsung dari Bapak Presiden untuk percepat," tegas Sandiaga.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti menyebut sudah ada minat dari maskapai India (IndiGo Airlines) dan Indonesia (Batik Air) untuk menjalin koneksi penerbangan langsung ini.
Kota yang akan terkoneksi rencananya adalah Hyderabad dan Bangalore. Maskapai-maskapai lain juga disebut termotivasi untuk mendukung rencana tersebut, tetapi Dubes Bharti tak menyebut nama maskapai tersebut.
"Kami harap sangat segera kalian akan melihat koneksi langsung antara kota-kota Indonesia dan India sebagai kenyataan," ujar Dubes India.
Turis India Jadi Wisatawan Terbanyak Kedua ke Bali Walau Tak Ada Penerbangan Langsung
Sebelumnya dilaporkan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ingin menggaet lebih banyak turis India untuk datang ke Indonesia pada 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, saat ini, jumlah turis India yang datang ke Indonesia hanya 5,61 persen.
Meski begitu, India ternyata masuk dalam daftar lima besar wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia. "India, ini tanpa penerbangan langsung, sudah masuk posisi lima dari kunjungan wisatawan mancanegara dengan total 5,61 persen," ungkap Sand dalam The Weekly Press Brief with Sandi Uno yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.
Saat ini, wisatawan India yang datang ke Indonesia biasanya menggunakan penerbangan transit melalui beberapa negara, seperti Vietnam, Malaysia, Singapura dan Thailand. Tahun ini, pihaknya menargetkan penambahan turis India, salah satunya dengan membuka penerbangan langsung ke Indonesia.
"Kami akan langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Mereka (wisman asal India) juga sangat ingin (ada) penerbangan langsung ke Indonesia dan kita harus siap," terang Menparekraf. Ia menyebut, jumlah kunjungan wisman dari India berada urutan ke-2 di Bali, setelah Australia, pada periode 2022.
Menurut Sandi, rata-rata turis India datang ke Bali untuk menggelar pernikahan. "Jadi, ada beberapa alasan banyak orang India mau menikah di Bali. Ada kesamaan kultur dan spiritualitas. Selain itu, menikah di Bali juga jauh lebih ekonomis dan terjangkau karena kalau di India, dituntut untuk bikin pesta besar-besaran," paparnya.
Advertisement
Wisman China
Selain India, Sandi juga optimistis wisatawan dari China akan semakin bertambah tahun ini. Salah satu indikasinya adalah negara-negara ASEANm termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Filipina, termasuk dalam tujuan utama para wisatawan China.
Fakta itu terungkap dalam ASEAN Touris Forum (ATF) 2023 yang berlangsung di Yogyakarta pada 2--5 Februari 2023. Sandi melihat hal itu sebagai peluang emas bagi Indonesia untuk menjaring lebih banyak wisman China.
Ditambah lagi, beberapa grup wisman China yang datang ke Indonesia pada Januari lalu ke Bali ingin kembali lagi ke Indonesia karena sangat berkesan selama berwisata di Pulau Dewata. Berbagai usaha pun akan dilakukan agar Indonesia siap menerima kedatangan wisman dari China.
"Tentunya bukan hanya berusaha menarik wisatawan dalam jumlah banyak, tapi juga mementingkan kualitas, bagaimana caranya agar mereka bisa tinggal lebih lama dan belanja lebih banyak di Indonesia," terang Sandi.
"Kita juga akan menggandeng para pelaku parekraf agar bisa menyiapkan berbagai strategi dan paket-paket baru yang menarik supaya wisatawan China ini tertarik dan punya alasan kuat untuk tinggal berlama-lama di sini dan lebih berkelanjutan," sambungnya.
Jumlah Wisman 2022
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sepanjang tahun 2022 sebanyak 5,47 juta. Angka ini naik 251,28 persen jika dibandingkan dengan kunjungan pada 2021 yang hanya 1,55 juta.
"Secara total, kunjungan wisman pada tahun 2022 sebanyak 5,47 juta kunjungan atau naik 251,28 persen (yoy)," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat.
Margo merincikan, kedatangan turis melalui pintu utama sebanyak 4,14 juta orang, sedangkan melalui pintu perbatasan sebanyak 1,32 juta. Tingginya kunjungan wisman di sepanjang tahun 2022 menunjukkan kondisi lebih baik meski masih dalam suasana pandemi Covid-19.
"Menurut saya, ini hal positif karena pariwisata berdampak besar untuk ekonomi karena multiplier-nya ini sangat besar," kata Margo. Di sisi lain, tembusnya kunjungan turis hingga di atas 5 juta kunjungan menunjukkan target kunjungan wisman tahun 2022 tercapai.
Hal itu mengingat Kemenparekraf memiliki target mendatangkan 3,6 juta turis. "Target kunjungan wisman tahun 2022 melalui Kemenparekraf ini 3,6 juta dan ini sudah terlampaui, ini sudah melebihi target," kata dia.
Margo menjelaskan, tingginya kunjungan turis asing ke Indonesia pada 2022 tidak terlepas dari berbagai kegiatan tingkat internasional yang digelar di dalam negeri, mulai dari Moto GP di Mandalika, pelaksanaan ASEAN Para Games, hingga Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 . "Ini semua telah mendorong kunjungan wisman melampaui target pemerintah," kata Margo.
Advertisement