Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial momen para perawat di sebuah rumah sakit lari terbirit-birit masuk ruang bayi saat gempa Turki pada 6 Februari 2023.
Dalam video yang diunggah Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, tampak dua perawat yang ada di luar ruangan bergegas masuk ke ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) kala gempa pada Senin dini hari itu menggoyang Turki.
Advertisement
Terlihat jelas bahwa gempa besar datang kala itu menggoyangkan benda-benda dalam ruang NICU pada jam 4.17 pagi.
Kedua perawat di RS Inayet Topcouglu, Provinsi Gazientep ini lari menuju inkubator yang di dalamnya berisi bayi yang butuh perawatan di NICU.
Perjuangan Perawat Saat Gempa Turki
Para perawat berusaha sekuat tenaga menjaga agar inkubator tetap stabil atau tidak jatuh kala gempa yang diketahui berkekuatan 7,8 Magnitudo itu.
"Saat gempa datang, kedua perawat memperlihatkan tindakan yang tak terlupakan. Alih-alih keluar, perawat yang bekerja di NICU RS Inyet Topcouglu mencoba melindungi inkubator yang berisi bayi agar tak terbalik," kata Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, dalam akun Twitternya.
Video yang diunggah Fahrettin Koca itu saat ini sudah dibagikan oleh banyak orang. Paling tidak sudah lebih dari 3,4 juta orang di dunia melihat video aksi heroik tenaga kesehatan Turki itu.
Perawat Lari Selamatkan Bayi di NICU
NICU adalah ruang perawatan intensif di rumah sakit yang diperuntukan khusus bagi bayi lahir prematur ataupun memiliki masalah kesehatan tertentu seperti mengutip Klikdokter.
Di dalam ruangan ini, bayi ditempatkan di dalam inkubator untuk menjaga suhu tubuhnya tetap hangat dan melindunginya dari infeksi.
Bayi dirawat menggunakan peralatan khusus, seperti ventilator untuk membantunya bernapas dan selang infus untuk menyalurkan cairan maupun obat.
Ada juga monitor yang terpasang pada tubuh bayi untuk memeriksa detak jantung, laju pernapasan, dan kadar oksigen bayi.
Total Korban Jiwa 46 Ribu
Dua minggu usai gempa menghantam Turki dan Suriah korban jiwa terus bertambah. Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) melaporkan jumlah korban di negara itu mencapai 41.020 pada Minggu, 19 Februari 2023.
Sementara itu, korban di Suriah tercatat lebih dari 5.800 orang. Jadi, total korban meninggal di dua negara mencapai 46.820 ribu jiwa.
Di tengah kabar duka, ada juga setitik mukjizat dari gempa Turki. Paling tidak ada tiga korban telah berhasil diselamatkan dari puing-puing gempa dahsyat, 10 hari setelah gempa melanda sebagian Turki dan Suriah.
Aleyna Ölmez, usia 17 tahun, dijuluki 'gadis ajaib' karena mukjizat bertahan hidup usai diselamatkan 248 setelah gempa atau pada 16 Februari 2023.
Keberhasilan penyelamatan penuh mukjizat itu diikuti dengan ditemukannya Neslihan Kilic, 30, dan seorang lelaki berusia 12 tahun bernama Osman, yang kemudian memberi tahu penyelamat bahwa banyak korban yang terkubur di dekatnya mengutip Kru TRT Haber.
Advertisement
Korban Jiwa WNI Jadi 4
Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Turki juga menjadi korban jiwa. Menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang meninggal dunia akibat gempa di Turki bertambah dua orang. Sehingga, total ada empat WNI yang menjadi meninggal dunia karena gempa Turki.
"Update-nya ada dua WNI lagi kan yang ditemukan meninggal dunia dan sekarang sedang ditangani oleh KBRI Ankara," kata Retno kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/2/2023).
Jadi ibu-anak (2 WNI yang sebelumnya). Lalu yang baru-baru ini yang beberapa hari lalu ditemukan ada dua orang. Jadi sekarang total WNI yang meninggal dunia akibat gempa ada empat," sambungnya.
Saat ini, dua jenazah WNI yang baru ditemukan sedang ditangani oleh KBRI Ankara. Retno menyampaikan bahwa pemerintah telah berkomunikasi dengan pihak keluarga korban.