Jangan Salah Sasaran, Insentif Motor Listrik untuk Konsumen yang Ingin Beli Tapi Tidak Mampu

Pemerintah terus menggodok pemberian insentif untuk kendaraan listrik. Rencananya, subsidi untuk meningkatkan penjualan mobil atau motor ramah lingkungan ini akan dikeluarkan tahun ini

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Feb 2023, 06:51 WIB
Motor listrik United MX-1200 kini dijual seharga Rp7,8 juta (Fahmi/Liputan6)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus menggodok pemberian insentif untuk kendaraan listrik. Rencananya, subsidi untuk meningkatkan penjualan mobil atau motor ramah lingkungan ini akan dikeluarkan tahun ini, dan saat ini sudah masuk ke tahap finalisasi.

Menurut Taufiek Bawazier selaku Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian (Kemenperin), insentif untuk pembelian kendaraan listrik memiliki tujuan dengan dengan melihat subjek ke objek. Artinya, perlu dilihat dari segi capability atau kemampuan seseorang untuk membeli sepeda motor atau mobil listrik.

"Orang yang punya kemampuan mau beli tadi, itu idealnya. Jumlah total yang paling tidak mampu, tapi ingin beli motor, itu yang diberikan," jelas Taufiek, saat diskusi Net Zero Carbon, Tantangan dan Peluang Akselarasi Pasar Otomotif Nasional, yang diadakan oleh Forum Wartawan Otomotif di IIMS 2023, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023).

Namun, lanjut Taufiek, karena insentif kendaraan listrik berada di area Kementerian Keuangan, pihaknya hanya memberikan usulan.

"Mengusulkan dalam konteks industri yang memang dibangun di dalam negeri, punya TKDN. Nanti, pemberiannya siapa, harusnya dicek dengan data nasional yang sudah tersedia," tegasnya.

Sementara itu, Taufiek juga menjelaskan, insentif sepeda motor listrik ini juga tidak akan berlaku untuk Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, terkait penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (BEV) sebagai kendaraan dinas operasional dan atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan daerah.

"Termasuk konsumen yang layak. Kalau orang yang ga layak ya kasian juga nanti (insentifnya). Konsumen yang layak itu, yang memang ingin membeli motor tapi duitnya pas-pasan. Itu yang mestinya jadi prioritas," pungkasnya.


Insentif Motor Listrik keluar Lebih Dulu

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo mengatakan, insentif kendaraan listrik saat ini masih dihitung oleh Kementerian Keuangan.

"Masih dihitung terus, berapa untuk mobilnya dan berapa untuk motor. Tapi, tentu saja yang didahulukan motor dulu," jelas pria yang akrab disapa Jokowi, saat pembukaan IIMS 2023.

Lanjut Jokowi, untuk pembelian mobil listrik sendiri, dengan belum diterapkan insentif dari pemerintah sudah terjadi inden atau waktu tunggu yang cukup lama.

"Tadi yang mobil-mobil listrik, saya tanya antriannya ada yang setahun indennya, apalagi diberi insentif. Tapi, tetap dalam perhitungan dan kalkulasi nanti," tambah Jokowi.

Sekadar informasi, IIMS 2023 didukung sponsor resmi dari kalangan perbankan yaitu Danamon, Adira dan MUFG.

Sebagai sponsor IIMS 2023 serta komitmennya mendukung pengembangan green energy, Adira Finance akan melakukan Green Financing dengan mensubsidi hingga Rp 7,5 juta untuk kendaraan listrik.

Tidak cuma itu, Danamon juga menyiapkan sejumlah promo kepada pengunjung. Khusus nasabah Danamon terdapat Fast track entrance masuk IIMS & IIMS Infinite Live, parkir eksklusif, jalur khusus test drive & test ride, nonton exclusive konser IIMS Infinite Live di VIP Lounge, dan kesempatan menang lebih besar 10x grand prize mobil.

Infografis Ponsel Black Market Diblokir via IMEI. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya