Bentuk Upaya AstraZeneca Melindungi Generasi Muda Indonesia dari Penyakit Tidak Menular, Termasuk Kanker

AstraZeneca memiliki program untuk membantu generasi muda Indonesia terhindar penyakit tidak menular, termasuk kanker

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 21 Feb 2023, 07:06 WIB
Berlangsungnya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenkes RI dan PT AstraZeneca Indonesia di Jakarta Selatan, Senin (20/2).

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai mitra Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), AstraZeneca berupaya meningkatkan sistem kesehatan Indonesia dengan tindakan-tindakan preventif atau pencegahan terhadap penyakit tidak menular (PTM), salah satunya dengan program edukasi untuk generasi muda.

Hal ini diungkapkan Presiden Direktur PT AstraZeneca Indonesia, Sewhan Chon, pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Perpanjangan Kerja Sama Antara Kemenkes RI dan AstraZeneca di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2).

Dalam pernyataanya, Sewhan Chon mengatakan bahwa program secara spesifik mengedukasi generasi muda di Indonesia mengenai penyakit tidak menular di Indonesia.

"Pembelajaran yang akan dilakukan meliputi cara-cara memiliki gaya hidup yang sehat, hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah (penyakit tidak menular) guna membentuk ekosistem generasi muda yang sehat," dia menambahkan.

Program Skrining Kanker Sejak Dini Sebagai Langkah Preventif

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesai Sewhan Chon

Tak hanya edukasi, AstraZeneca juga mengusahakan program skrining terhadap potensi penyakit sejak dini agar segala jenis PTM dapat ditangani lebih awal. 

"Ada banyak sekali kasus pasien kanker di Indonesia yang terlambat ditangani karena penyakit ini juga datang di usia dewasa atau lanjut," ungkap Sewhan.

Oleh sebab itu, kata Sewhan, penting bagi AstraZeneca untuk membangun peluang kesempatan hidup yang lebih tinggi dengan skrining sejak dini pada generasi muda.

 


Skrining Penyakit Tidak Menular Memanfaatkan Kecerdasan Buatan

Berlangsungnya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenkes RI dan PT AstraZeneca Indonesia di Jakarta Selatan, Senin (20/2).

Adapun rencana pemberlakuan skrining dapat diwujudkan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau kuesioner spesifik yang dapat mendeteksi gejala.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa dengan banyaknya perempuan pasien kanker ovarium di Indonesia, AstraZeneca juga mengupayakan kampanye mengenai kanker ovarium di masyarakat.

"Kami juga akan membawa Ten Finger Campaign guna mendorong edukasi kanker ovarium. Dengan begitu, perempuan dapat melakukan skrining sejak dini, mencegah, dan mengatasi," kata Sewhan Chon.

 


Harapan Menkes Terhadap Kerja Sama dengan AstraZeneca

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Hadir Dalam Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, Hadir Dalam Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Perpanjangan Kerja Sama Antara Kemenkes RI dan AstraZeneca di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin (20/2).

Dalam kesempatan itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa ini adalah payung kerja sama dengan AstraZeneca yang merupakan perusahaan besar dan sudah cukup lama di Indonesia.

Bahkan, kerja sama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan AstraZeneca bukan baru pertama kali terjalin, melainkan sudah sejak lama.

"Mereka sebenarnya sudah tanda tangan MoU sebelumnya dengan kita (Kemenkes RI), dan sekarang kita perpanjang untuk supaya corporate social responsibility (CSR), dana-dana grant itu bisa disalurkan," kata Menkes.

"Saya minta dana grant itu disalurkan sifatnya lebih ke promotif preventif jadi edukasi di masyarakat," Menkes Budi menambahkan.

Menkes RI Minta AstraZeneca Kembangkan Vaksin di Indonesia

Lebih lanjut dikatakan Budi, terkait PTM maupun penyakit menular kini mengalami pergeseran. Untuk penyakit menular, kata Budi, bergeser dari COVID-19 kembali ke TBC, HIV, malaria.

"Dan sekarang ada outbreak kecil-kecilan karena memang vaksinasinya kemarin agak tertunda," kata Menkes menjawab pertanyaan Health Liputan6.com di sela-sela acara tersebut.

"Nah, saya bilang ke AstraZeneca, kalau bisa, kita kan ingin semua vaksin itu di-developed (dikembangkan) di Indonesia. AstraZeneca kan salah satu perusahaan vaksin besar juga di dunia. Itu yang kita minta, teknologinya kalau bisa dibawa ke sini," dia menambahkan.

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya