Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, di bawah kepemimpinan Arsjad Rasjid, selaku Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ketua ASEAN-BAC 2023, memimpin roadshow ASEAN-BAC pertama dengan misi untuk mendorong transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas.
Advertisement
ASEAN BAC kali ini mengusung tema "ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity". Ada tiga nilai yang menjadi inti dari ASEAN BAC, yaitu centrality, innovation, dan inclusivity.
Kemudian, ASEAN BAC juga memiliki lima prioritas utama dan tujuh legacy project, termasukdiantaranya Kode QR ASEAN, Platform Digital ASEAN, Wiki Wirausaha, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN “One Shot” Campaign, dan Inclusive Closed Loop untukproduk pertanian.
Berbagai inisiatif ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen Indonesia yangtak tergoyahkan untuk memajukan kawasan ASEAN dan mendorong pertumbuhan melalu ipendekatan pro-sektor swasta.
Kadin Indonesia memulai roadshow ke Singapura dan Filipina untuk mengkomunikasikan inisiatif keketuaan Indonesia, mengumpulkan umpan balik dari para pelaku bisnis danpemangku kepentingan di kawasan, serta mempromosikan dukungan untuk program warisankeketuaan ASEAN BAC.
“Roadshow ini bertujuan untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi dan bilateral antaraIndonesia, Singapura dan Filipina dengan cara menjajaki peluang kerjasama dan bertukar pengetahuan, serta praktik terbaik,” ucap Arsjad.
Beberapa stakeholders yang ditemui diantaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan Singapura Grace Fu, Menteri Perdagangan Filipina Alfredo E. Pascual, beberapa perusahaan besar seperti Temasek, lembaga keuangan multilateral ADB, serta asosiasi bisnis di Singapura dan Filipina.
Visi Kadin Indonesia
Dalam roadshow itu Arsjad juga menjelaskan visi Kadin Indonesia untuk mewujudkan sentralitas ASEAN dan terlibat dalam bisnis bersama pejabat maupun pemerintah setempat termasuk lima prioritas dan tujuh legacy projects.
Roadshow ini merupakan langkah penting dalam mempromosikan keketuaan ASEAN-BAC Indonesia, mendorong reformasi kebijakan regional, membangun kerjasama dalam legacy projects serta memperkuat fondasi yang kuatdari hubungan perdagangan dan investasi.
Singapura yang menjadi tujuan roadshow pertama kali ini, menyumbang lebih dari 30 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia pada tahun 2021.
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo sepakat untuk memperkuat investasi pada sektorenergi baru terbarukan di Indonesia.
Singapura juga merupakan rumah bagi sekitar 80 dari 100perusahaan teknologi teratas dunia, menjadikannya sebagai pusat inovasi digital.
Setelah menyelesaikan agenda di Singapura, seluruh jajaran ASEAN BAC melanjutkan perjalanan menuju Filipina sebagai negara kedua yang menjadi tujuan roadshow kali ini.
Sebagai latar belakang, hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina dimulai pada 24 November 1949 dan Indonesia sendiri pun menjadi salah satu mitra dagang utama Filipina, peringkat ke-8 pada tahun 2021.
Advertisement
Perdagangan
Total nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2021mencapai US$9,5 miliar terdiri dari ekspor US$8,6 miliar dan impor US$1,2 miliar.
Pada tahun 2019, pemerintah Indonesia menerapkan “Philippine First Policy” yang memprioritaskan barang pertanian Filipina untuk diimpor.
Dalam pembangunan berkelanjutan, kedua negara juga baru saja mengumumkan kemitraan dengan Asia Development Bank untukmembentuk mekanisme transisi energi (ETM) di kedua negara.
Dalam misi perjalanan roadshow Filipina, seluruh jajaran ASEAN BAC juga bertemu denganLiza Araneta Marcos, yang merupakan istri dari Presiden Filipina, Bongbong Marcos untuk membahas mengenai prioritas dan legacy program ASEAN BAC.“Kadin Indonesia berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan di kawasan, dansektor swasta akan berperan sentral dalam perjalanan ini.
Dengan visinya yang berani untukmasa depan, keketuaan ASEAN-BAC Indonesia akan membentuk lanskap ekonomi kawasan untuk tahun-tahun yang akan datang,” tutup Bernardino Vega, Alternate Chair ofASEAN-BAC.