Telan Dana Rp 8,8 Triliun, Proyek Air Bersih Jakarta Dimulai April 2023

PT Air Bersih Jakarta akan memulai tahap awal proyek pengadaan air bersih Jakarta pada April 2023

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 21 Feb 2023, 16:45 WIB
Proses penandatanganan perjanjian fasilitas sindikasi kredit antara PT Air Bersih Jakarta dengan lembaga perbankan dan institusi keuangan (dok: Maul)

Liputan6.com, Jakarta PT Air Bersih Jakarta akan memulai tahap awal proyek pengadaan air bersih Jakarta pada April 2023. Ini ditandai pasca perusahaan konsorsium antara Perumda PAM Jaya dan PT Moya Indonesia tersebut menerima dana sindikasi perbankan senilai Rp 8,874 triliun, dari BCA, Chinese Bank Corporation Limited, OCBC NISP, BTN, BTPN, PT SMI, Bank Bukopin, dan CCB.

Dana tersebut cair setelah perusahaan-perusahaan tersebut melakukan financial closing, ditandai lewat proses penandatanganan di Gedung Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Senin (20/2/2023).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur penyediaan air bersih itu nantinya akan berasal dari tiga proyek, yakni SPAM Regional Jatiluhur 1, SPAM Juanda, dan SPAM Regional Karian Serpong.

Basuki berharap, warga DKI dapat segera berpindah dari pemakaian air tanah menuju air bersih. Sehingga permukaan tanah Jakarta tidak terus merosot hingga di bawah permukaan air laut.

"Ini bagian dari environmental remediation dari Jakarta yg telah sinking, turun 12-18 cm per tahun karena over extraction dari ground water. Pemerintah Pusat enggak bisa apa-apa, enggak bisa melarang. Kecuali, kalau sudah bisa mensuplai air bersih completely pada rakyat Jakarta," kata Menteri Basuki.

Tahap Awal

Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry TZ menambahkan, kesepakatan itu baru tahap awal proyek pengadaan air bersih untuk 350 ribu rumah dalam jangka waktu 2 tahun.

"Insya Allah April sudah bisa dilaksanakan di lapangan," imbuhnya.

Untuk jangka panjang, target total sambungan baru nantinya akan menyasar sebanyak 1.090.000 rumah. Itu bakal dilaksanakan secara bertahap dalam jangka waktu 5 tahun dengan total kebutuhan dana sekitar Rp 26 triliun.

 


Infrastruktur

Banyak desa di Indonesia yang masih membutuhkan air bersih, mari bersama membangun bak penampung dan pipanisasi melalui Mata Air Indosiar. (Ilustrasi: i.huffpost.com)

Sementara CEO Moya Indonesia Mohammad Selim mengutarakan, pihaknya hanya membangun infrastruktur air bersih untuk warga Jakarta. Sementara operasionalnya tetap dilakukan oleh PAM Jaya.

"Di dalamnya mengandung perencanaan untuk 2 tahun pertama, bangun 2.500 km lebih. Juga akan membangun pada tahun pertama sebanyak 350 ribu sambungan rumah," ungkapnya.

Direktur Utama PT Air Bersih Jakarta Lafrik Bano Rangkuty mengamini, pihaknya pada April 2023 mendatang sudah bisa memulai pembangunan untuk proyek Jatiluhur Hilir dan Buaran Tiga.

"Penyelesaiannya berbeda-beda. Ada 2 tahun, ada 5 tahun, termasuk pembangunan jaringan," jelas dia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya