Liputan6.com, Jakarta - Kabel suspensi tua dengan kabel berkarat adalah salah satu kesalahan besar yang menyebabkan ambruknya jembatan gantung di negara bagian Gujarat, India barat tahun lalu, menurut temuan para penyelidik. Insiden ini menewaskan 135 orang.
Dikutip dari The National News, The Special Investigation Team (SIT) yang ditunjuk oleh pemerintah Gujarat membagikan temuan awal dalam laporan Desember yang dirilis oleh otoritas kota pada akhir pekan. Jembatan gantung sepanjang 233 meter, dibangun di atas sungai Machchhu dekat kota Morbi selama pemerintahan Inggris pada abad ke-19, ambruk pada Oktober 2022.
Advertisement
Jembatan tersebut telah ditutup untuk renovasi selama enam bulan. Jembatan lantan dibuka kembali seminggu sebelum bencana.
Kapasitas jembatan dilaporkan 150 orang. Sedangkan, lebih dari 500 orang berada di atasnya ketika jembatan runtuh.
Kebanyakan dari korban adalah perempuan dan anak-anak yang berkumpul untuk menjalankan ritual festival Hindu Chhath puja dan tahun baru Gujarati. Pekerjaan renovasi dilakukan oleh Grup Oreva, yang berspesialisasi dalam jam dinding dan sepeda listrik, memicu munculnya pertanyaan mengapa perusahaan diminta untuk mengerjakan jembatan tersebut.
Sepuluh orang, termasuk direktur pelaksana kelompok itu, ditangkap atas tuduhan pembunuhan. Para penyelidik menemukan bahwa salah satu dari dua kabel utama jembatan telah berkarat dan hampir setengah dari kabelnya "mungkin sudah putus" sebelum kabel tersebut putus. Setiap kabel dibentuk dari tujuh helai, masing-masing terdiri dari tujuh kabel baja, kata laporan itu.
Masalah Kabel
"Teramati dari 49 kabel (kabel utama), 22 terkorosi, yang menunjukkan bahwa kabel tersebut mungkin sudah putus sebelum kejadian. 27 kabel yang tersisa putus baru-baru ini," kata SIT dalam laporannya.
Mereka juga menemukan bahwa suspender lama, batang baja yang menghubungkan kabel dengan dek platform, dilas dengan suspender baru. "Pada jenis jembatan ini, suspender batang tunggal harus digunakan untuk menahan beban," bunyi laporan itu.
Sementara penyelidik mengatakan bahwa kapasitas jembatan yang sebenarnya akan dikonfirmasi oleh laporan laboratorium. Dalam laporan awal, mereka menemukan bahwa papan kayu diganti dengan dek aluminium yang kaku, kemungkinan menambah bobot jembatan hingga menyebabkan lebih banyak korban.
"Panel sarang lebah aluminium diperbaiki tanpa ada celah di antaranya, yang membuat geladak kurang fleksibel untuk berubah bentuk," kata SIT. Jembatan gantung yang semula jadi atraksi wisata populer di Morbi, Gujarat, India, berubah jadi lokasi tragedi nahas pada Minggu malam, 30 Oktober 2022, waktu setempat.
Advertisement
Berusia 140 Tahun
Dikutip dari BBC, jembatan gantung berusia 140 tahun tersebut dilaporkan baru dibuka kembali minggu lalu setelah diperbaiki. Kekhawatiran juga telah dikemukakan tentang apakah pemeriksaan keamanan dilakukan sebelum jembatan dibuka kembali.
Para pejabat belum mengatakan berapa banyak orang yang berada di jembatan itu ketika tragedi terjadi sekitar pukul 18.40, tapi perkiraan menyebutkan antara 400 dan 500 orang. Rekaman sesaat sebelum jembatan ambruk menunjukkan sekelompok orang mengambil foto, sementara yang lain mencoba mengayunkan jembatan sebelum jatuh ke sungai saat kabel logam putus.
Kepala badan kota Sandeepsinh Zala mengatakan, Oreva tidak memberi tahu pihak berwenang tentang pembukaan kembali jembatan. Juga, perusahaan belum mengeluarkan sertifikat keamanan untuk melakukannya. Oreva belum menanggapi tuduhan ini.
Pembuat jam tersebut dilaporkan mengalihdayakan "aspek teknis renovasi" ke perusahaan konstruksi yang lebih kecil, Devprakash Solutions. Saat membuka jembatan minggu lalu, Managing Director Oreva Jaysukhbhai Patel mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan "renovasi 100 persen."
Berduka
Dikutip dari Global Liputan6.com, negara bagian Gujarat di India mengumumkan momen duka nasional pada 2 November 2022. Mereka akan memperingati lebih dari 100 orang yang kehilangan nyawa akibat tragedi jembatan putus di Morbi. Bendera setengah tiang lantas dikibarkan di gedung-gedung pemerintah, dan acara-acara publik, resepsi, dan program hiburan dibatalkan.
Berdasarkan laporan The Hindustan Times, Selasa (1/11/2022), Menteri Ketua di Gujarat Bhupendra Patel mengumumkan duka regional tersebut.
Selain itu, Bhupendra berkata tidak ada pelayanan pemerintahan, acara respesi dan hiburan yang digelar pada hari duka tersebut.
Setelah insiden nahas itu terjadi, Bhupendra dilaporkan membatalkan semua jadwalnya pada hari Minggu (30/11) untuk langsung bertolak ke TKP. Ia juga sudah berkomunikasi dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Pemerintah Gujarat berkata telah membuka investigasi kriminal atas kejadian tersebut. Sebelumnya, beredar video-video ketika sejumlah orang menggoyang-goyang jembatan gantung tersebut.
"Ada kerumunan besar di jembatan. Keluarga saya dan saya berada di jembatan itu ketika sejumlah anak muda menggoyangkannya dengan sengaja," ujar Vijay Goswami kepada The Hindustan Times, dikutip Selasa (1/11/2022).
Advertisement