Tim SAR Israel Diduga Curi Manuskrip Yahudi Berusia 200 Tahun Pasca Gempa Turki 6 Februari 2023

Manuskrip Yahudi berusia 200 tahun itu sejatinya disimpan di sinagoge di Antakya, Provinsi Hatay, yang kini runtuh akibat gempa Turki 6 Februari 2023.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Feb 2023, 07:57 WIB
Warga melintasi reruntuhan bangunan di kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki, Sabtu (18/2/2023). Kondisi bangunan di kota tua Antakya, Provinsi Hatay, Turki hancur akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang menguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari dini hari lalu. (Liputan6.com/Andry Haryanto)

Liputan6.com, Ankara - Tim pencari dan penyelamat (Tim SAR) Israel yang dikirim ke Turki pasca gempa 6 Februari 2023 diduga mencuri manuskrip Yahudi berusia 200 tahun dari sinagoge di Antakya, Provinsi Hatay. Namun, kini barang bersejarah tersebut dilaporkan telah dikembalikan.

Adapun tim SAR Israel yang dikirim ke Turki terdiri dari sukarelawan dan personel militer, salah satunya tim tanggap darurat sukarela ZAKA.

Misi penyelamatan ZAKA menghabiskan enam hari di Turki selatan. Salah satu wilayah operasi mereka adalah Hatay, yang memiliki komunitas Yahudi kuno.

Kepala komunitas Yahudi Antakya Saul Cenudioglu dan istrinya, Fortuna, ditemukan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka pada 10 Februari 2023 oleh tim penyelamat Israel. Demikian seperti dikutip dari Middle East Eye, Selasa (21/2/2023).

Dan ketika tim Israel pulang, mereka dilaporkan membawa dua gulungan Kitab Esther kuno, yang selama ini disimpan di sinagoge Antakya, yang hancur akibat gempa 6 Februari 2023.


Versi Israel

Tim SAR Israel dari ZAKA memegang manuskrip Yahudi berusia 200 tahun dari sinagoge di Antakya, Provinsi Hatay, Turki. (Dok. ZAKA)

Menurut laporan media Israel ynetnews, saat sedang bertugas di Antakya, tim Israel didekati oleh seorang pria tua Yahudi yang memegang gulungan Kitab Ester.

Sambil berlinang air mata, pria tua itu disebut mendekati komandan tim ZAKA Mayor Haim Otmazgin dan mengungkapkan sebuah permintaan.

"Pemimpin terakhir komunitas kami sekarang telah meninggal... saya tidak suka melihat gulungan-gulungan ini jatuh ke tangan yang salah. Tolong dijaga dan pastikan komunitas kami diingat," kata pria tua Yahudi itu.

Mayor Otmazgin mengklaim tergerak oleh permintaan tersebut dan memutuskan untuk menyimpannya.

"Dalam kapasitas saya sebagai relawan ZAKA selama beberapa dekade, ini adalah salah satu momen paling mengharukan dalam hidup saya," ujarnya seperti dilansir ynetnews. "Saya benar-benar merasa terhormat untuk menyelamatkan dokumen sejarah yang begitu penting dan memastikan warisan komunitas Yahudi Antakya tetap utuh, bahkan setelah gempa nyaris meniadakan mereka."


Telah Dikembalikan

Kondisi bangunan yang runtuh akibat guncangan gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang menguncang Turki dan Suriah di kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki, Sabtu (18/2/2023). Bangunan yang rubuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang menguncang Turki dan Suriah pada 6 Februari dini hari lalu mayoritas adalah gedung apartemen. (Liputan6.com/Andry Haryanto)

Bagaimanapun, reaksi di media sosial Turki dengan cepat memunculkan narasi bermusuhan atas insiden ini. Yayasan Kepala Rabi Turki kemudian berusaha memadamkannya dengan memastikan bahwa gulungan manuskrip berusia ratusan tahun tersebut telah berada di tangan mereka.

"Gulungan Kitab Esther telah diterima dari Israel dan disimpan kepala rabi... akan dikembalikan ke rumahnya setelah renovasi sinagoge," demikian bunyi twit Yayasan Kepala Rabi Turki pada Jumat.

Di bawah hukum Turki, barang antik atau artefak bernilai sejarah penting yang berusia lebih dari satu abad dilarang dibawa ke luar negeri.

Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya