Fakta Kunjungan Joe Biden ke Ukraina: Tidak Pakai Air Force One, Hanya Didampingi 2 Jurnalis, dan Rusia Telah Diberitahu

Pejabat Gedung Putih mendeskripsikan lawatan semacam ini belum pernah terjadi sebelumnya pada era modern, mengingat zona perang yang dikunjungi Biden berada di bawah serangan reguler.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Feb 2023, 13:48 WIB
Presiden AS Joe Biden (kiri) berjalan di samping Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di depan Katedral Kubah Emas Santo Mikhael ketika ia tiba untuk kunjungan di Kyiv, Ukraina pada 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina dalam kunjungan pertamanya ke negara itu sejak dimulainya konflik. (Dimitar DILKOFF/AFP)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membuat kejutan dengan "mendadak" mengunjungi Kyiv, Ukraina, pada Senin (20/2/2023).

Pejabat Gedung Putih mendeskripsikan lawatan semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya pada era modern, mengingat zona perang yang dikunjungi Biden berada di bawah serangan reguler. Mereka mengatakan bahwa perjalanan presiden AS sebelumnya ke Irak dan Afghanistan semasa perang, didukung oleh kehadiran militer AS yang masif.

Terlepas dari spekulasi luas di kalangan korps pers bahwa Biden mungkin saja merencanakan kunjungan ke Ukraina saat melawat ke Polandia, tetap saja keberadaannya di Ukraina dinilai mengejutkan.

"Itu berisiko dan tidak boleh ada keraguan dalam benak siapapun bahwa Joe Biden adalah pemimpin yang menganggap serius komitmen," ujar Direktur Komunikasi Gedung Putih Kate Bedingfield seperti dikutip dari BBC, Selasa (21/2/2023).


Hanya 2 Jurnalis yang Mendampingi Biden

Presiden Joe Biden (kiri) menandatangani buku tamu dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Mariinsky, Kyiv, Ukraina pada 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Biden bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di ibu kota Ukraina dalam kunjungan pertamanya ke negara itu sejak dimulainya konflik. (Evan Vucci/POOL/AFP)

Biden, semula dijadwalkan terbang dari AS ke Warsawa pada Senin malam untuk lawatan selama dua hari. Jadwal tersebut dianggap mencurigakan karena terlalu lama dan banyak yang bertanya-tanya apakah saat itu dia akan mengendap-endap ke Ukraina.

Dalam jumpa pers harian di Gedung Putih, wartawan telah berulang kali menanyakan kemungkinan tersebut.

"Kami diberi tahu bahwa tidak ada jadwal pertemuan dengan Zelensky dan tidak ada perhentian yang direncanakan di luar Warsawa...," ungkap laporan BBC.

Keputusan akhir untuk mengunjungi Kyiv dilaporkan baru diambil pada Jumat, meski sudah direncanakan selama berbulan-bulan.

Adapun pada Minggu (19/2), jadwal resmi Gedung Putih masih menunjukkan bahwa Biden berangkat ke Warsawa pada Senin malam pukul 19.00 waktu setempat. Namun, fakta menunjukkan bahwa Air Force Boeing 757 -pesawat kepresidenan AS yang lebih kecil dibanding Air Force One- lepas landas pada Minggu pukul 04.15 waktu setempat.

Turut serta bersama Biden sebuah tim kecil yang terdiri dari para ajudan terdekatnya, tim medis, dan petugas keamanan.

Hanya dua jurnalis, yaitu satu penulis dari The Wall Street Journal Sabrina Siddiqui dan satu fotografer dari Associated Press Evan Vucci, yang diizinkan bepergian bersama Biden dan mereka disumpah untuk merahasiakan kunjungan ke Ukraina. Ponsel mereka "diamankan".

Kedua jurnalis juga tidak diizinkan melaporkan lawatan Biden sampai sang presiden tiba di Kyiv.

Rombongan Biden terbang sekitar tujuh jam dari Washington ke pangkalan militer AS di Ramstein, Jerman, untuk mengisi bahan bakar dan selanjutnya mendarat di Bandara Rzeszow–Jasionka, Polandia. Sejak perang Ukraina, bandara itu telah menjadi pusat internasional atas upaya yang dipimpin AS untuk mempersenjatai Ukraina. Demikian seperti dikutip dari france24.

Tidak ada sirene atau apa pun yang mengumumkan bahwa presiden AS sedang menuju ke Przemysl Glowny - stasiun kereta Polandia di dekat perbatasan Ukraina.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menuturkan bahwa Rusia diberitahu soal kunjungan Biden tersebut beberapa jam sebelum Air Force Boeing lepas landas.

"AS melakukannya untuk tujuan mengurangi risiko konflik... Saya tidak akan membahas bagaimana mereka merespons atau apa sebenarnya pesan kami, tetapi saya dapat mengonfirmasi bahwa kami membuat pemberitahuan itu," ujar Sullivan.


Pesan yang Jelas

Presiden Joe Biden (kiri) bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menaiki tangga di Istana Mariinsky, Kyiv, Ukraina pada tanggal 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden menjanjikan peningkatan pengiriman senjata untuk Ukraina selama kunjungan mendadak ke Kyiv pada 20 Februari 2023, di mana ia juga menjanjikan komitmen Washington dalam membela integritas teritorial Ukraina. (Evan Vucci/POOL/AFP)

Biden disebut menghabiskan waktu 10 jam di kereta untuk mencapai Kyiv. Dia bisa saja mengunjungi lokasi lain di Ukraina yang lebih mudah dijangkau, namun Kyiv dinilai simbolis, di mana sejumlah pemimpin dunia juga melakukan hal serupa.

Melalui kunjungannya, Biden dianggap tidak hanya ingin menegaskan ke Rusia soal komitmen pemerintahannya untuk membantu Ukraina, namun juga kepada publik di dalam negeri AS.

Kalangan Republikan selama ini telah mempertanyakan komitmen AS dalam mendukung Ukraina dan seberapa lama sokongan itu akan berlangsung.

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya