Liputan6.com, Austin - Kalajengking identik sebagai hewan yang mematikan. Orang bahkan melihat sosok serangga beracun itu sebagai hewan yang berbahaya dan menyeramkan.
Lalu bagaimana rasanya berada satu pesawat dengan seekor kalajengking?
Advertisement
Seperti dikutip dari laman UPI.com, Selasa (21/2/2023), kemunculan serangga beracun dari kelas Arachnida itu pun memicu kepanikan antara kru dan penumpang. Kalajengking tersebut dikatakan lepas berkeliaran di dalam penerbangan British Airways dari Texas, AS menuju London, Inggris.
Beberapa penumpang mengatakan mereka terpaksa harus berpindah tempat duduk ke kursi kosong lain yang tersedia saat penerbangan.
"Kru pesawat tidak dapat menemukan kalajengking tersebut, dan mereka terpaksa harus memindahkan semua orang di area itu ke kursi kosong yang tersebar di seluruh pesawat,” ujar Taylor kepada LBC.
Salah satu penumpang dalam penerbangan tersebut, Luke Taylor (25), mengatakan bahwa kru memulai pencarian saat penerbangan dari Austin, AS menuju London, Inggris.
Mereka tidak tahu pasti kalau kalajengking dalam pesawat tersebut kabur dari kontainer saat transit atau merupakan penumpang yang tidak diundang.
Namun untungnya, tidak ada yang terluka dalam insiden itu.
“Keselamatan pelanggan adalah prioritas tertinggi kami, dan kami mohon maaf atas segala kekhawatiran yang disebabkan oleh peristiwa yang tidak biasa ini," British Airways memberi tanggapan terkait peristiwa tersebut.
Tidak ada yang tahu apakah kalajengking tersebut sudah ditemukan setelah mendarat.
Fakta Mengenai Kalajengking
Sejatinya tidak heran bila binatang kalajengking tersebut merupakan penumpang yang tidak diundang. Sebab Texas yang jadi asal penerbangan, merupakan rumah dari 18 jenis kalajengking.
Kalajengking yang paling umum ditemukan dari wilayah Austin adalah striped bark scorpion dan Texas cave scorpion.
Dua jenis ini memiliki racun yang berbahaya, namun untungnya tidak mematikan.
Tetapi tahukah Anda, sejak zaman kuno, hewan kalajengking dan beberapa serangga lain merupakan salah satu alat yang dipersenjatai dalam pertempuran.
Makhluk-makhluk ini berlimpah di padang pasir pada zaman kuno dan digunakan orang pada zaman Romawi sebagai upaya mengendalikan Mesopotamia. Di kota Hatra, warga menyiapkan pertahanan yang kuat melawan penjajah Romawi, yaitu kalajengking.
Gigitan dari serangga ini dikatakan sangat menyakitkan hingga menyebabkan kematian. Jika pun selamat maka sakitnya bertahan lama yang akan berlangsung selama tiga hari, ini disertai dengan agitasi yang hebat, berkeringat, kejang-kejang, dan alat kelamin yang bengkak.
Wajar saja bila binatang ini memunculkan kekhawatiran antara penumpang pesawat pada saat itu.
Advertisement
Kasus Lain: Kalajengking Sengat Penumpang dalam Penerbangan Maskapai AS
Peristiwa seekor kalajengking dalam pesawat sempat terjadi sebelumnya. Kali ini seorang penumpang perempuan tersengat kalajengking dalam pesawat United Airlines ketika dalam perjalanan dari San Francisco menuju Atlanta.
Penumpang tersebut mengungkapkan dirinya mengalami sensasi tersengat di kakinya ketika pesawat hendak tinggal landas. Ia kemudian ke toilet untuk memastikan apa yang terjadi pada kakinya.
Seekor kalajengking jatuh dari celananya dan langsung kabur setelah menyengat beberapa kali. Para pramugari bertindak cepat dengan menangkap kalajengking itu dan memasukkan ke kotak.
Natalie Noonan, juru bicara United Airlines, membenarkan bahwa seorang penumpang telah disengat kalajengking.
"Setelah mengetahui salah satu pelanggan kami dalam penerbangan 1554 dari San Francisco ke Atlanta disengat selama penerbangan, kru kami segera merespons dan berkonsultasi dengan seorang dokter MedLink di lapangan yang memberikan panduan medis," kata Noonan, seperti dikutip USA Today, Senin, 9 Desember 2019.
Ketika penerbangan mendarat di Atlanta, ia mendapat bantuan dari tenaga medis. "Pelanggan diangkut ke rumah sakit setempat. Kami telah kontak dengan pelanggan kami untuk memastikan kesehatannya," lanjut Noonan.
Kasus Lain: Kalajengking Ditemukan dalam Penerbangan Maskapai Indonesia
Selain penerbangan maskapai luar negeri, terdapat juga kasus temuan kalajengking dalam kabin bagasi pesawat Lion Air JT 293 rute Pekanbaru-Jakarta. Kejadian itu sempat ramai diperbincangkan.
Kalajengking itu pertama kali ditemukan dalam bagasi kabin nomor 19C pada Kamis, 14 Februari 2019 lalu, saat pesawat Lion Air sudah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 19.00 WIB.
Sementara itu, melalui pernyataan rilis yang diterima Liputan6.com, Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan, penerbangan dari bandara Sultan Syarif Kasim II menuju Bandara Soekarno-Hatta telah dijalankan sesuai standar prosedur (SOP).
"Berdasarkan data catatan perawatan terjadwal pesawat registrasi PK-LPK, Lion Air sudah melaksanakan pengendalian hama dan binatang berupa fumigasi pada 19 Oktober 2018 dan pest control pada 6 Februari 2019," jelas Danang.
Advertisement