Mohammed al-Hamo (kiri) memotong rambut saudara laki-lakinya, Sobhi di depan tenda mereka di kamp darurat pengungsi korban gempa Turki dan Suriah di kota Antakya pada 19 Februari 2023. Mohammed al-Hamo tak pernah membayangkan akan menggunakan keterampilannya mencukur rambut akan digunakan di tenda pengungsi korban gempa Turki dan Suriah. (Sameer Al-DOUMY / AFP)
Mohammed al-Hamo (kanan) memotong rambut ayahnya Khaled di depan tenda mereka di kamp darurat pengungsi korban gempa Turki dan Suriah di kota Antakya pada 19 Februari 2023. Hamo yang kini berusia 18 tahun awalnya belajar memotong rambut untuk mendapatkan penghasilan sampingan di waktu luangnya. (Sameer Al-DOUMY / AFP)
Khaled al-Hamo sedang dipotong rambut oleh putranya, Mohammed al-Hamo, di depan tenda mereka di kamp darurat di kota Antakya pada 19 Februari 2023. Hamo menawarkan jasa memotong rambut di ruang terbuka untuk keluarganya dan mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa dahsyat yang menimpa Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023. (Sameer Al-DOUMY / AFP)
Mohammed al-Hamo (kiri) memotong rambut saudara laki-lakinya, Sobhi di depan tenda mereka di kamp darurat pengungsi korban gempa Turki dan Suriah di kota Antakya pada 19 Februari 2023. Hamo berhasil mengambil gunting listrik, sisir, gunting, dan sampo dari reruntuhan rumahnya yang hancur. (Sameer Al-DOUMY / AFP)
Khaled al-Hamo duduk di depan tenda mereka di kamp darurat pengungsi korban gempa Turki dan Suriah di kota Antakya pada 19 Februari 2023. Jutaan orang di seluruh wilayah telah kehilangan tempat tinggal akibat gempa. Banyak yang terpaksa tinggal di tenda-tenda dengan sanitasi atau akses listrik dan perawatan kesehatan serba terbatas. (Sameer Al-DOUMY / AFP)