Liputan6.com, Riyadh - Desain Mukaab di Kerajaan Arab Saudi menuai pro dan kontra netizen karena dianggap mirip Ka'bah. Pembangunan bangunan megah itu didanai oleh Public Investment Fund (PIF) yang dikendalikan pemerintah Saudi.
Sementara itu, proyek Mukaab ini masuk ke dalam perencanaan proyek kota bernama New Murabba. Pakar arsitektur optimistis pembangunan Mukaab ini bisa menjadi seperti Menara Eiffel di Riyadh.
Baca Juga
Advertisement
Yasser Elsheshtawy, adjunct professor di bidang arsitektur di Columbia University, berkata proyek Mukaab ini akan memberikan sesuatu yang unik di Riyadh.
Hal yang disorot Yasser adalah interior Mukaab yang mengandalkan teknologi tinggi untuk memberikan hiburan visual.
Isi dari Mukaab kabarnya akan ada unit apartemen, tempat hiburan, budaya, hingga perkantoran.
"Ini akan memberikan pengalaman unik dan belum ada sebelumnya dengan menggunakan kemajuan teknologi dalam realita virtual. Pengunjung yang masuk Mukaab juga akan bisa menemukan proyeksi-proyeksi bermacam pemandangan yang akan bisa terlihat dari apartemen-apartemen yang terdiri atas menara spiral di tengah-tengah kubah," ujarnya.
Yasser mengaku terlibat dalam proyek ini.
"Lebih lanjut, ini akan menyediakan Riyadh dengan sebuah ikon unik yang akan membuat kota ini dapat langsung dikenali di antara kota-kota dunia," ujarnya. Ia memberi contoh seperti Menara Eiffel atau Sydney Opera House.
Pembangunan Mukaab ini menjadi salah satu mega proyek di Arab Saudi seperti NEOM, Red Sea Global, Diriyah Gate, Qiddiya, Asser, dan Amaala. Pariwisata menjadi salah satu tujuan proyek-proyek tersebut. Kota NEOM juga sempat menuai kontroversi karena menyediakan alkohol.
Kontroversi
Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) menuai kritikan karena ingin mendirikan bangunan mirip Ka'bah. Bangunan itu akan menjadi unit hunian, serta lokasi hiburan dan budaya.
Bangunan itu bernama Mukaab yang berarti kubus dalam Bahasa Arab. Mukaab merupakan bagian dari Vision 2030 yang dicetuskan Pangeran MBS.
Berdasarkan laporan The New Arab, Selasa (21/2/2023), tinggi Mukaab tersebut rencananya akan mencapai 400 meter, dan lebarnya cukup untuk menampung 20 Empire State Building.
Empire State Building adalah bangunan tertinggi ketiga di Amerika Serikat (setelah Menara Willis dan Trump International Hotel and Tower di Chicago) dan tertinggi ke-22 di dunia.
Pembangunan Mukaab didanai oleh Public Investment Fund (PIF) di Arab Saudi.
Mukaab rencananya juga akan memiliki 100 ribu unit tempat tinggal, 9.000 ruangan hotel, dan 1,4 juta meter persegi ruang kerja, serta lokasi hiburan dan budaya.
Inspirasi bangunan ini sebetulnya adalah daerah Najd di Arab Saudi, namun ada yang menganggap desainnya mirip Ka'bah.
Pada video promosinya, Mukaab ditampilkan akan menjadi gedung yang sangat tinggi dibandingkan sekitarnya. Sementara, interior gedung itu akan mengambil tema futuristik. Ada juga rencana membangun menara spiral di dalam bangunan tersebut.
Sejumlah netizen lantas mengkritik unggahan di akun Twitter @PIF_en, meski ada yang menolak bahwa Mukaab meniru Ka'bah.
"Apa hanya saya atau bangunan itu memang mirip sebuah Kaaba, (Ka'bah)?" tanya seorang netizen.
"Hanya kamu saja (yang berpikir demikian)," balas netizen lain.
Advertisement
Visi 2023
Proyek Mukaab dianggap berkontribusi pada pembangunan masa depan kota dan sejalan dengan dikaitkan Visi 2030.
Visi 2030 Arab Saudi adalah sebuah kerangka strategi dan misi negara tersebut mengurangi ketergantungan pada minyak yang selama ini sebagai sumber utama pemasukan.
Lewat visi ini Saudi akan mendiversifikasi ekonomi dengan mengembangkan sektor pendidikan, kesehatan, hingga pariwisata.
Proyek Mukaab ini jadi salah satunya.
Proyek ini dibangun dengan konsep keberlanjutan, menampilkan area hijau dan jalur pejalan kaki dan bersepeda yang akan meningkatkan kualitas hidup dengan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif serta aktivitas masyarakat.
Ini juga akan menampilkan museum ikonik, universitas teknologi dan desain, teater imersif multiguna, dan lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya.
Proyek Mukaab akan berlokasi di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid ke Barat Laut Riyadh, Arab Saudi seluas 19 kilometer persegi, untuk menampung ratusan ribu penduduk.
Sektor Wisata
Peluncuran NMDC adalah bagian dari strategi PIF untuk membuka kemampuan sektor yang menjanjikan, mengaktifkan sektor swasta dan meningkatkan konten lokal.
Proyek ini ditujukan agar bisa berkontribusi pada pengembangan proyek real estat dan infrastruktur lokal, serta mendiversifikasi sumber pendapatan bagi ekonomi Saudi.
Diperkirakan akan menambah SAR180 miliar ke PDB non-minyak dan menciptakan 334.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung pada tahun 2030. Proyek ini akan selesai pada tahun 2030.
Advertisement