The Mukaab, Bakal Ikon Riyadh yang Disebut Mirip Ka'bah Luasnya 20 Kali Empire State Building New York

The Mukaab adalah salah satu rancang bangun dari visi pemerintah Arab Saudi mengembangkan pusat kota modern terbesar dunia di Riyadh, Saudi Vision 2030.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 21 Feb 2023, 20:25 WIB
Rancangan The Mukaab. (Foto: tangkapan layar akun Twitter @PIF_en)

Liputan6.com, Jakarta - The Mukaab tengah jadi perbincangan hangat. Bangunan berbentuk kubus setinggi 400 meter itu disebut-sebut meniru bentuk Ka'bah hingga diduga dibangun khusus sebagai kiblat baru bagi dunia hiburan.

Mukaab adalah salah satu rancang bangun dari visi pemerintah Arab Saudi mengembangkan pusat kota modern terbesar dunia di Riyadh, Saudi Vision 2030.

Proyek yang akan dibangun di lahan seluas 19 km per segi itu bakal menawarkan lebih dari 25 juta meter persegi luas lantai dengan lebih dari 104 ribu unit hunian, 9 ribu kamar hotel, dan lebih dari dari 980 ribu meter per segi ruang ritel.

Tak hanya itu, The Mukaab juga akan memiliki 1,4 juta meter per segi ruang kantor, 620 ribu meter per segi aset rekreasional, dan 1,8 juta meter persegi ruang untuk fasilitas publik.

Menurut rencana, The Mukaab akan mengambil lokasi di persimpangan antara jalan King Salman dan Raja Khalid ke arah barat laut Riyadh, dilansir India Times.

Begitu luasnya, proyek ini bahkan disebut-sebut mampu mampu menampung 20 bangunan yang menjadi ikon kota New York, Empire State Building. Hal tersebut dinyatakan oleh Public Investment Fund Arab Saudi.

"Yang Mulia Putra Mahkota mengumumkna pada hari ini peluncuran New Murabba Development Company, yang diketuai oleh Yang Mulia Pangeran, untuk mengembangkan pusat kota terbesar dan termodern di Riyadh," demikian pernyataan Public Investment Fund Arab Saudi, dalam sebuah unggahan di akun media sosial resmi mereka, Kamis, 16 Februari 2023.


The Mukaab

The Mukaab akan mengambil lokasi di persimpangan antara jalan King Salman dan Raja Khalid ke arah barat laut Riyadh. (Foto: tangkapan layar akun Twitter @PIF_en)

Desain The Mukaab termasuk fasilitas pertama di jenisnya dan akan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia. Bentuk kubik dari "Mukaab" akan memastikan pemanfaatan ruang untuk mengakomodasi teknologi yang diperlukan guna mengembangkan ikon tersebut, demikian pernyataan Public Investment Fund Arab Saudi

Lebih lanjut, diketahui proyek New Murabba atau Murabba Baru akan dibangun dengan konsep keberlanjutan, menampilkan area hijau dan jalur pejalan kaki dan bersepeda. Konsep ini diharapkan akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif.

New Murabba juga akan dilengkapi dengan museum ikonik, universitas teknologi dan desain, serta teater imersif multiguna. Selain itu, akan ada lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya.


Gerbang ke Dunia Lain

The Mukaab telah dijuluki sebagai "gerbang menuju dunia lain" yang menghadirkan pesona bak negeri dongeng. (Foto: tangkapan layar akun Twitter @PIF_en)

Proyek Murabba Baru ini akan memiliki sistem transportasi internal. Diperkirakan hanya perlu waktu 20 menit berkendara dari bandara untuk mencapai area Murabba Baru.

Saudi Fund mengatakan, arsitektur modern The Mukaab terinspirasi dari gaya rancang bangun wilayah Nadjdi. Bangunan yang digadang-gadang sebagai landmark ikonik Murabba Baru ini akan menjadi destinasi yang menawarkan pengalaman teknologi digital dan virtual yang diwujudkan dalam bentuk hologram teranyar.

Bangunan ini akan mencakup sebuah menara di atas dasar spiral, dan struktur yang menampilkan luas lantai 2 juta meter persegi yang akan menjadi tujuan perhotelan premium dengan banyak atraksi ritel, budaya dan wisata, bersama dengan unit perumahan dan hotel, ruang komersial , dan fasilitas rekreasi.

Dalam video yang diunggah di media sosial, Murobba Baru diharapkan akan bisa menjadikan Riyadh sebagai satu dari 10 kota yang paling dapat dihuni di dunia. Bahkan, The Mukaab telah dijuluki sebagai "gerbang menuju dunia lain" yang menghadirkan pesona bak negeri dongeng. 


Empire State Building, New York

Ilustrasi Empire State Building (Sumber: Pixabay/Free-Photos)

Empire State Building di Manhattan, New York, merupakan salah satu gedung pencakar langit terpopuler di dunia. Tak kurang dari 4 juta orang berkunjung ke bangunan ikonik ini setiap tahunnya.

Gedung bergaya Art Deco ini memiliki tinggi 443 meter dan berhasil dirampungkan pembangunannya pada 1931 dalam waktu 1 tahun, 45 hari. Lebih awal dari jadwal yang diperkirakan.

Dibangun pada Era Depresi melanda AS, pembangunan Empire State Building mempekerjakan 3.400 orang setiap hari. Sebagian besar dari pekerja itu mendapat upah yang sangat baik.

Lahirnya bangunan ini disebut-sebut lantaran persaingan antara Walter Chrysler dari Chrysler Corporation dan John Jakob Raskob dari General Motors, untuk melihat siapa yang dapat mendirikan gedung yang lebih tinggi.

Chrysler mulai membangun Gedung Chrysler yang terkenal, gedung pencakar langit setinggi 1.046 kaki di tengah kota Manhattan.

Sedangkan saingannya, Raskob mengumpulkan sekelompok investor terkenal, termasuk mantan Gubernur New York Alfred E. Smith. Kelompok ini memilih firma arsitektur Shreve, Lamb and Harmon Associates untuk merancang bangunan Empire State Building yang menyerupai pensil.

Empire State Building jadi kebanggaan Kota New York. Meski pada tahun 1972, Gedung Empire State kehilangan gelarnya sebagai gedung tertinggi di dunia oleh World Trade Center New York, yang merupakan gedung pencakar langit tertinggi selama satu tahun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya