Liputan6.com, Jakarta - Empat bank BUMN telah merilis laporan kinerja untuk tahun buku 2022. Empat emiten bank BUMN tersebut, yakni Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia atau BRI (BBRI), Bank Negara Indonesia atau BNI (BBNI), dan Bank Tabungan Negara atau BTN (BBTN).
Empat emiten bank BUMN itu mencatatkan kinerja positif, baik dari sisi laba, penyaluran kredit, maupun aset. Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei menjelaskan, pendorong kinerja bank BUMN tentu dari pertumbuhan kredit yang meningkat, baik dari segmen korporasi maupun komersial dan UKM. Hal itu seiring dengan pulihnya kondisi ekonomi dan daya beli yang dapat mendorong ekspansi bisnis para pelaku usaha.
Advertisement
"Strategi saat ini karena saham bank memang sedang terkoreksi, dapat buy on weakness pada area support yang dapat diperhatikan antara lain BMRI dan BMRI yang sudah berada di area support,” kata Jono kepada Liputan6.com, Selasa (21/2/2023).
Senada, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan rasio keuangan empat emiten bank BUMN ini cukup solid dan konsisten. Dari rasio keuangan, bank-bank tersebut juga sedang mengalami penurunan LAR (Loan to Asset Ratio) dibandingkan kuartal sebelumnya.
Bank-bank pelat merah itu juga mengalami penurunan LCR (Liquidity Coverage Ratio). Penurunan kedua rasio itu menjadi katalis yang positif juga bagi bank BUMN.
Rekomendasi Saham
"Berdasarkan PER dan PBV juga semua emiten perbankan big caps 4 terbesar itu lagi undervalued dibandingkan rata-rata emiten di sektor perbankan, padahal mereka saham blue chips big caps.Rata-rata NPL (Non-performing Loans) juga di bawah 5 persen untuk emiten tersebut dan ini level yang sangat manageable untuk mayoritas bank besar yang mempunyai asset base besar dan liquidity yang bagus,” ujar Arjun.
Melansir data RTI, PBVR BBRI saat ini berada pada posisi 2,44, BMRI 2,07, BBNI 1,24 dan BBTN 0,73 persen. Untuk kinerja sahamnya, pada perdagangan hari ini, Selasa 21 Februari 2023, saham 4 bank BUMN itu kompak parkir di zona merah.
BBRI ditutup turun 1,23 persen ke posisi 4.820, BMRI turun 0,73 persen ke posisi 10.200, BBNI turun 1,09 persen ke posisi 9.050, dan BBTN turun 1,11 persen ke posisi 1.340.
“Jadi menurut saya dari sisi fundamentals semua emiten top 4 perbankan masih layak dikoleksi… Rekomendasi buy untuk top 3 bumn saham perbankan yaitu BBRI BMRI dan BBNI,” imbuh Arjun.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 21 Februari 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah sehingga gagal mempertahankan posisi 6.900 pada perdagangan Selasa, (21/2/2023). Mayoritas sektor saham tertekan sehingga menekan IHSG.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,31 persen ke posisi 6.873,40. Indeks LQ45 melemah 0,46 persen ke posisi 950,50. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.923,67 dan terendah 6.870,91.
Sebanyak 294 saham melemah sehingga menekan IHSG. 210 saham menguat dan 221 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.000.004 kali dengan volume perdagangan 17 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.203.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah dengan sektor saham energi alami penurunan terbesar dengan susut 0,87 persen.
Sektor saham industri merosot 0,48 persen, sektor saham nonsiklikal tergelincir 0,06 persen, sektor saham kesehatan terpangkas 0,17 persen, sektor saham keuangan susut 0,70 persen, sektor saham properti merosot 0,46 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,32 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,21 persen.
Sementara itu, sektor saham basic naik 0,69 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,32 persen dan sektor saham transportasi menanjak 2,31 persen.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 21 Februari 2023
Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 21 Februari 2023 seiring investor menunggu data aktivitas pabrik regional.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,21 persen ke posisi 7.336,3, dan investor cerna data indeks purchasing manager Judo Bank yang naik menjadi 49,2, angka ini di bawah 50 yang memisahkan pertumbuhan dan kontraksi. Indeks PMI menunjukkan jasa dan manufaktur sebagai ukuran kesehatan ekonomi yang dapat diandalkan.Demikian mengutip dari CNBC.
Bank sentral Australia merilis risalah dari pertemuan kebijakan Februari yang kembali menegaskan kembali komentar dari Gubernur Philip Lowe kalau kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan.
Di Hong Kong, indeks Hang Seng memimpin koreksi melemah 1,5 persen, dan indeks Hang Seng teknologi turun 3,09 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,21 persen ke posisi 27.473,1 dan indeks Topix mendaki ke posisi 1.997,46 dengan indeks PMI Jepang melemah ke posisi 47,4, turun dari 48,9 pada Januari 2023.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,16 persen ke posisi 2.458,96. Indeks Kosdaq menguat 0,57 persen ke posisi 793,42.
Di China, indeks Shenzhen menguat 0,12 persen ke posisi 11.968,6. Indeks Shanghai bertambah 0,41 persen ke posisi 3.303,14.
Advertisement