PKS Soal Elektabilitas Turun di Survei Litbang Kompas: Jadi Masukan Bekerja Lebih Baik

Hasil survei ini tak hanya sebagai masukan, melainkan juga sebagai pelengkap survei yang sudah dilakukan partainya.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2023, 06:47 WIB
Presiden PKS Ahmad Syaikhu. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) turun dari 6,3 persen dari 4,8 persen. Hasil ini berdasarkan hasil survei Litbang Kompas yang terbaru pada Selasa (21/2).

Turunnya elektabilitas itu dikatakan Jubir PKS Muhammad Kholid menjadi masukan untuk partai agar bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya.

"Kami hormati hasil riset dan survei Litbang Kompas. Kami selalu mempelajari setiap lembaga survei yang menerbitkan hasil kajian dan surveinya," kata Kholid dalam keterangannya, Selasa (21/2/2023).

"Bagi kami itu sebagai masukan yang baik untuk bekerja lebih baik lagi dalam memenangkan PKS," sambungnya.

Hasil survei ini tak hanya sebagai masukan, melainkan juga sebagai pelengkap survei yang sudah dilakukan partainya.

"Kami menjadikan beragam survei sebagai masukan. Kami juga melalukan kajian lengkap seluruh lembaga survei yang dibuat oleh berbagai lembaga survei (kajian meta data) dan kami juga lakukan survei mandiri secara reguler," sebutnya.

"Insya Allah informasi tersebut akan jadi pelengkap survei yang kami lakukan. Insya Allah pergerakan kami on the track," pungkasnya.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas partai terbaru pada Selasa (21/2). Dalam survei ini, terlihat pergeseran suara cukup besar di antara koalisi perubahan yang mendukung Anies Baswedan. Elektabilitas NasDem naik, sementara Demokrat dan PKS turun.

Elektabilitas NasDem pada survei teranyar naik menjadi 7,3 persen dari sebelumnya 4,3 persen. Sementara, Demokrat turun menjadi 8,7 persen dari 14 persen. Seperti Demokrat, PKS mengalami penurunan menjadi 4,8 persen dari 6,3 persen.

Kenaikan elektabilitas NasDem sampai 3 persen karena faktor Anies Baswedan. NasDem berhasil mengonsolidasikan simpatisan Anies dari sejumlah partai politik.

"Langkah Nasdem yang bergeming dalam pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres Pemilu 2024 tampaknya cukup berhasil mengonsolidasi simpatisan Anies yang selama ini tersebar di sejumlah parpol," tulis Litbang Kompas pada Selasa (21/2/2023).

NasDem mendapatkan efek ekor jas dari mendukung Anies. Dalam catatan Litbang Kompas, NasDem pertama kalinya mengalami lonjakan elektabilitas sampai 3 persen.

 


Tidak Berdampak pada Demokrat dan PKS

Namun, keberhasilan NasDem mengonsolidasi pendukung Anies ini berdampak kepada penurunan Demokrat dan PKS yang memiliki basis pemilih Anies.

Maka itu terlihat pada survei Januari-Februari ini elektabilitas Demokrat dan PKS mengalami penurunan.

"Hal ini terutama pada parpol dengan profil komposisi pilihan pemilihnya kepada Anies cukup besar, seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," tulis Litbang Kompas.

Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 25 Januari-4 Februari 2023. Responden sebanyak 1.202 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan bertingkat di 38 provinsi. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Reporter: Nur Habibie/Merdeka.com

 

 

Infografis Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya