Liputan6.com, Jakarta Raksasa kripto, Binance Holdings Ltd. sedang mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan dengan mitra bisnis AS karena regulator di negara tersebut memanas.
Dilansir dari Yahoo Finance, Selasa (21/2/2023), menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut, Binance sedang mempertimbangkan mundur setelah hubungannya dengan mitra perbankan utama dan penerbit stablecoin mengalami masalah di tengah pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Advertisement
Binance telah diperiksa oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC), Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC), dan Departemen Kehakiman dan Internal Revenue Service.
Binance Holdings sedang mempertimbangkan apakah akan memutuskan hubungan dengan perusahaan perantara seperti bank dan perusahaan jasa dan menilai kembali investasi modal ventura di AS, menurut orang tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya membahas detail yang belum dipublikasikan.
“Binance juga akan mempertimbangkan delisting token dari setiap proyek yang berbasis di AS, termasuk Circle's stablecoin USD Coin,” kata orang itu.
Binance Holdings tidak berwenang untuk melayani pelanggan kripto di AS. Sebaliknya, ada Binance US, pertukaran yang jauh lebih kecil yang mengklaim independen dan mengatakan tidak memiliki rencana untuk meninggalkan AS.
Chief Executive Officer, Binance Changpeng Zhao, yang dikenal sebagai CZ, mengisyaratkan potensi mundur awal pekan ini.
“Mengingat ketidakpastian peraturan yang sedang berlangsung di pasar tertentu, kami akan meninjau proyek lain di yurisdiksi tersebut untuk memastikan pengguna kami terlindungi dari bahaya yang tidak semestinya,” kata Zhao Senin di Twitter setelah Paxos Trust Co. mengumumkan akan berhenti mengeluarkan stablecoin bermerek Binance. .
Pada Jumat, Zhao kembali menulis cuitan, Binance telah menarik kembali beberapa investasi potensial, atau tawaran pada perusahaan yang bangkrut di AS untuk saat ini.
Binance mengakhiri 2022 dengan sangat baik, memposisikan dirinya sebagai pertukaran yang relatif tidak terpengaruh oleh musim dingin kripto. Setelah FTX gagal, Binance memperkuat dominasinya di pasar. Pada Januari 2023, Binance menyumbang 55 persen dari perdagangan spot dunia kripto, menurut data CryptoCompare.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.