Tanggul Sepanjang 118 Meter Diklaim Bisa Tangani Banjir di Pinang Griya Tangerang

Pembangunan tanggul ini diambil untuk meminimalisir kemungkinan banjir akan kembali menerjang perumahan Pinang Griya Tangerang tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 22 Feb 2023, 08:44 WIB
Ilustrasi banjir Tangerang. (Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Tangerang - Sempat terendam banjir hingga ketinggian 1.5 meter, ribuan penghuni di Perumahan Pinang Griya, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang sepertinya bisa bernafas lega. Sebabnya, tanggul yang sempat jebol karena tak tahan menahan arus Kali Angke, kini sudah dibangun kembali sepanjang 118 meter.

"Pembangunan ini menyelesaikan titik banjir yang biasanya melanda 1.203 rumah kepala keluarga. Dengan pembangunan tanggul ini, warga setempat tentunya lebih tenang dan tidak lagi dihantui bayang-bayang banjir saat hujan dengan debit tinggi dalam waktu yang lama," ungkap Camat Pinang, Syarifudin kepada wartawan, Rabu (22/2/2-2023).

Dia juga menjelaskan, selain pembangunan tanggul, di Kecamatan Pinang juga melakukan pembangunan Hutan Kota Pinang, Lapangan Tembak Cipete, 53 unit bedah rumah, 14 ruas jalan, jembatan dan trotoar, 50 titik drainase dan turap, 158 titik pemasangan biopori super jumbo dan 364 titik pemasangan PJU.

Langkah ini diambil untuk meminimalisir kemungkinan banjir akan kembali menerjang perumahan Pinang Griya Tangerang tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, pada tahun 2022 lalu, banjir setinggi 1.5 meter hingga 2 meter menerjang perumahan tersebut. Pintu Kali Angke yang sempat siaga 1 itu mengaliri perumahan tersebut lantaran tanggul yang menahan jebol. 


Ratusan Hektare Sawah Terendam Banjir

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Tangerang mencatat, selama musim hujan atau cuaca ekstrem dari akhir tahun 2022 hingga awal Januari 2023, ratusan hektare sawah di wilayahnya, mengalami puso atau rusak akibat terendam banjir.

Berdasarkan data dari dinas tersebut, total 217 hektare sawah di Kabupaten Tangerang terendam banjir. Dari jumlah itu, sekitar 52 persen atau 113 hektarenya mengalami puso.

Sawah yang mengalami puso tersebut tersebar di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Tigaraksa, Kecamatan Cisoka, Kecamatan Panongan, Kecamatan Gunung Kaler, Kecamatan Balaraja, Kecamatan Jayanti dan Kecamatan Kresek.

“Data ini kami peroleh dari petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman), setelah hasil monitoring pascabanjir terhadap luasan sawah yang terdampak banjir,” ujar Kepala DPKP Kabupaten Tangerang, Asep Jatnika Sutrisno, Jumat (20/1/2023).

Infografis Banjir Rob dan Jebolnya Tanggul Laut di Semarang. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya