Liputan6.com, Jakarta Buaya termasuk binatang yang berbahaya bagi manusia. Manusia tidak dapat hidup berdampingan dengan buaya. Namun, buaya juga memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Buaya dimanfaatkan untuk mendapat kulitnya.
Kulit buaya yang kuat dan polanya yang menarik dapat dijadikan bahan kerajinan seperti tas, dompet, dan sepatu. Selain kulit, daging buaya juga dimanfaatkan sebagai bahan masakan. Namun, tidak seharusnya buaya ditangkap sembarangan karena ingin dimanfaatkan daging maupun kulitnya.
Advertisement
Seperti yang dialami oleh seorang nelayan. Ia dikejutkan dengan penemuan kepala buaya di danau Bang Phra di distrik Si Racha, provinsi Chon Buri, Thailand timur pada Jumat lalu, (17/2), lapor The Thaiger.
Dilansir Liputan6.com dari The Thaiger pada Rabu (22/2/2023), nelayan itu membagikan kejadian tragis tersebut di halaman Facebook-nya dengan keterangan "Dia digigit makhluk apa? Atau, bagaimana bisa sampai di sini?"
Setelah itu, warga setempat pun bertindak untuk membantu pencarian bagian tubuh buaya lain di sekitarnya, namun sayangnya tidak ditemukan.
Tubuh buaya diduga dimakan penduduk setempat
Nelayan bernama Yuth Pimhot, menemukan kepala buaya di dekat air ketika dia turun ke tempat kejadian untuk menangkap ikan sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Bahkan, nelayan berusia 29 tahun itu beranggapan bahwa tubuh buaya tersebut telah dimakan oleh penduduk setempat (mereka tidak bisa memakan kepalanya) sehingga memutuskan untuk membuangnya ke danau. Ini karena ada bekas sayatan parang di kepala buaya.
Warga setempat yang ikut dalam pencarian juga menambahkan, buaya tersebut kemungkinan sudah mati beberapa hari sebelumnya karena daging di kepalanya belum membusuk.
Lebih mengejutkan lagi, ketika Yuth membuka rahang buaya dan menemukan bahwa lidahnya juga telah menghilang. Kematian buaya tersebut cukup jelas namun penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan bagaimana kepala buaya bisa berakhir di danau.
Advertisement
Buaya buta bermata satu hilang dari peternakan
Pada hari yang sama, seekor buaya buta bermata satu sepanjang 2,8 meter melarikan diri dari sebuah peternakan di Nakhon Sawan ke Sungai Ping. Sebelumnya, buaya itu ditangkap menggunakan perangkap ikan yang ditaruh sembilan potong ayam mentah di tepi sungai.
Namun, hewan tersebut berhasil melarikan diri tiga hari kemudian. Diketahui, penangkap buaya yakin bahwa hewan tersebut tidak pergi jauh karena terlihat hanya sekitar 100 meter dari perangkap.
Sementara itu, warga diimbau untuk lebih berhati-hati karena buaya tersebut diyakini cukup agresif karena belum makan sejak Rabu (15/2) lalu. Oleh karena itu, penangkap buaya akan melepaskan seekor ayam hidup sebagai perangkap untuk 'memancing' buaya yang kabur.
Dilansir Thaiger, di Thailand sendiri ada sekitar 1.500 peternakan buaya ilegal. Pekan lalu saja, ada seorang pria ditangkap karena menjual hewan buas itu secara bebas di media sosial.