Liputan6.com, Jakarta - Robert Baden-Powell yang bernama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, lahir pada 22 Februari 1857 di London, Inggris. Dia adalah perwira tentara Inggris yang menjadi pahlawan nasional selama 217 hari membela Mafiking dalam Perang Afrika Selatan pada 1899--1902.
Mengutip dari Britannica, Rabu (22/2/2023), Powell terkenal sebagai pendiri Pramuka pada 1908 dan sebagai salah satu pendiri organisasi paralel untuk anak perempuan, Girl Guides bersama saudara perempuannya Agnes Baden-Powell pada 1910. Organisasi American Girl Guide didirikan pada 1912 dan segera berganti nama menjadi Girl Scouts of the United States of America.
Baca Juga
Advertisement
Sederet prestasi telah ia torehkan hingga namanya masih dikenang. Pada 1884--1885, Baden-Powell menjadi terkenal karena penggunaan balon observasi dalam peperangan di Botswana dan Sudan.
Pada 12 Oktober 1899 hingga 17 Mei 1900, Baden-Powell membela Mafeking, menahan pasukan Boer yang jauh lebih besar sampai pengepungan dicabut. Setelah perang, ia merekrut dan melatih kepolisian Afrika Selatan.
Sekembalinya ke Inggris pada 1903, dia diangkat sebagai inspektur jenderal kavaleri dan tahun selanjutnya dia mendirikan Sekolah Kavaleri, Netheravon, Wiltshire. Kariernya termasuk cepat dan melesat, ia dipromosikan menjadi letnan jenderal pada 1907.
Setelah mengetahui bahwa buku pelajaran militernya Aids to Scouting (1899) digunakan untuk melatih anak laki-laki dalam kerajinan kayu, Baden-Powell menjalankan sebuah kamp percobaan di Pulau Brownsea pada 1907. Di sana, ia menulis garis besar untuk Pramuka yang diusulkannya dan sekarang telah diterapkan oleh seluruh dunia.
Seorang Baronet
Pasukan pramuka bermunculan di seluruh Inggris, dan untuk kegunaannya Baden-Powell's Scouting for Boys dikeluarkan pada 1908. Dia pensiun dari ketentaraan pada 1910 untuk mengabdikan seluruh waktunya untuk Pramuka.
Sementara istrinya, Olave, Lady Baden-Powell (1889--1977), juga melakukan banyak hal untuk mempromosikan Girl Guides. Sebut saja ketika pada 1916, dia mengorganisir Wolf Cubs di Inggris Raya yang dikenal sebagai Cub Scouts di Amerika Serikat untuk anak laki-laki di bawah usia 11 tahun.
Lalu, pada Jambore Pramuka internasional pertama (London, 1920), dia diakui sebagai kepala pramuka dunia. Sebagai seorang baronet sejak tahun 1922, Baden-Powell diangkat menjadi baron pada 1929.
Dia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya hingga meninggal di Kenya. Autobiografinya yang berjudul Lessons of a Lifetime diterbitkan (1933), diikuti buku lainnya Baden-Powell (1942), oleh Ernest Edwin Reynolds, dan The Boy-Man: The Life of Lord Baden-Powell (1989), oleh Tim Jeal. Seperti disebutkan di awal, Baden-Powell sempat terlibat di Perang Afrika Selatan bahkan menjadi pahlawan nasional.
Advertisement
Pahlawan di Perang Afrika Selatan
Perang itu disebut juga Perang Boer, Perang Boer Kedua, atau Perang Anglo-Boer; untuk orang Afrika, juga disebut Perang Kemerdekaan Kedua. Perang terjadi dari 11 Oktober 1899 hingga 31 Mei 1902, antara Britania Raya dan dua republik Boer (Afrika) yaitu Republik Afrika Selatan (Transvaal) dan Orange Free State yang menghasilkan kemenangan di sisi Inggris. Meskipun itu adalah perang terbesar dan paling mahal di mana Inggris terlibat antara Perang Napoleon dan Perang Dunia I karena menghabiskan lebih dari 200 juta pounsterling kala itu.
Total kekuatan militer Inggris di Afrika Selatan mencapai hampir 500.000 orang, sedangkan Boer tidak dapat mengumpulkan lebih dari 88.000 orang. Tetapi Inggris bertempur di negara yang bermusuhan di medan yang sulit, dengan jalur komunikasi yang panjang, sementara Boer, terutama dalam pertahanan.
Mereka menggunakan tembakan senapan modern dengan efek yang baik pada saat pasukan penyerang tidak memiliki cara untuk mengatasinya. Konflik tersebut memberikan gambaran awal tentang peperangan yang dilakukan dengan senapan pembobol dan senapan mesin yang menjadi ciri khas Perang Dunia I.
Hadiah Nobel Perdamaian
Pada 1937 Baden-Powell sempat mendapatkan penghargaan Order of Merit, salah satu penghargaan paling eksklusif dalam sistem penghargaan Inggris. Ia juga dianugerahi 28 penghargaan oleh negara-negara asing, antara lain termasuk Perwira Agung Orde Kristus Portugis, Komandan Agung Ordo Penebus Yunani (1920), Komandan Légion d'honneur Prancis (1925).
Baden Powell juga penerima pertama Silver Buffalo Award pada 1926, merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pramuka Amerika, serta 1927 untuk penghargaan serupa di Jambore Nasional Swedia. Masih banyak sederet penghargaan lainnya, termasuk ia yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian dalam berbagai kesempatan, termasuk 10 nominasi terpisah pada tahun 1928.
Baden-Powell juga dianugerahi Penghargaan Perdamaian Wateler pada 1937. Pada 2002 lalu, Baden-Powell sempat dinobatkan sebagai yang ke-13 dalam daftar BBC untuk 100 Orang Inggris Terbesar setelah dilakukan voting di seluruh Inggris.
Advertisement