Mengintip Nilai Tambah Proyek The Mukaab ke Ekonomi Arab Saudi

Proyek The Mukaab di Arab Saudi akan mencakup 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang toko dan 1,4 meter persegi ruang kantor.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Feb 2023, 14:00 WIB
Bangunan The Mukaab, mega proyek Arab Saudi yang dinilai mengikuti bentuk Ka'bah. (Dok. Twitter/@PIF_en)

Liputan6.com, Jakarta Mega proyek Arab Saudi bernama The Mukaab, tengah menjadi sorotan publik luas karena disebut sebut menyerupai Ka'bah.

Melansir laman Middle East Eye, Rabu (22/2/2023) kubus raksasa itu akan dibangun di tengah pusat kota baru di Riyadh.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meluncurkan proyek tersebut disertakan dengan pengumuman bahwa ia akan memimpin New Murabba Development Company, yang bertujuan untuk mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia di ibu kota Arab Saudi.

Dana Investasi Publik Arab Saudi mengatakan dalam keterangannya mengungkapkan bahwa proyek ini akan membangun museum, universitas teknologi dan desain, teater imersif, dan lebih dari 80 tempat hiburan.

Kemudian di bagian tengahnya akan ada "The Mukaab", struktur raksasa sepanjang 400 meter, lebar dan dalam yang terdiri dari bentuk segitiga, gaya arsitektur yang terinspirasi oleh wilayah Najd di Arab Saudi.

Tidak diungkapkan biaya pembangunan The Mukaab, namun proyek tersebut diperkirakan akan menambah nilai ekonomi Arab Saudi hingga 180 miliar riyal atau USD 48 miliar (Rp.730,8 triliun )dan menciptakan 334.000 lapangan pekerjaan langsung dan tidak langsung.

Proyek ini akan berlokasi di barat laut Riyadh di area seluas 19 kilometer persegi di persimpangan jalan Raja Salman dan Raja Khalid.

The Mukaab juga akan mencakup 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, lebih dari 980.000 meter persegi ruang toko dan 1,4 meter persegi ruang kantor.

Uniknya,  struktur pusat Mukaab akan dibangun cukup besar hingga mampu menampung 20 gedung Empire State.


Menjadi Salah Satu dari Sejumlah Proyek Mewah di Arab Saudi

The Mukaab ditujukan sebagai pusat hiburan di Arab Saudi. (Dok. Twitter/@PIF_en)

Seperti diketahui, The Mukaab bukan satu satunya proyek megah yang diumumkan Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir.

Negara itu juga telah mengumumkan proyek pembangunan resor ski dengan kota di sekitarnya. Dengan panjang 170 km, proyek itu akan berlokasi di Neom, megacity senilai USD 600 miliar yang disebut-sebut oleh penyelenggara berukuran 33 kali lebih besar dari kota New York di AS.


Selain Mukaab, Ini Deretan Proyek Ambisius Arab Saudi, Ada The Line hingga Jeddah Tower

Rancangan The Mukaab. (Foto: tangkapan layar akun Twitter @PIF_en)

Arab Saudi sekali lagi mendorong batas desain perkotaan dengan meluncurkan New Murabba Development Company, yang bertujuan membangun pusat kota modern terbesar di dunia di ibu kota Arab Saudi, Riyadh.

Inti dari pembangunan proyek Murabba baru itu adalah the Mukaabyang berarti kubus dalam bahasa Arab. Bangunan tersebut memiliki tinggi 400 meter, lebar 400 meter dan panjang 400 meter. Pengembang menyebutkan struktur bangunan Mukaab akan menjadi bangunan dalam kota terbesar di dunia, demikian mengutip dari Arab News, Selasa (21/2/2023).

Di dalam kubus raksasa ini, bagian luarnya akan terinspirasi oleh gaya arsitektur tradisional Najdi di kawasan tersebut, dan akan menjadi tujuan imersif atau memberikan pengalaman yang memakai teknologi yang mengaburkan batasan dunia nyata dan digital pertama di dunia, dibuat melalui teknologi digital dan virtual dengan holografi terbaru.

Struktur "pengalaman imersif” ini akan menampung ruang lantai seluas 2 juta meter persegi dan tujuan hotel premium yang mencakup atraksi ritel, budaya dan wisata di samping hotel dan unit perumahan, ruang komersial dan fasilitas rekreasi.

"Ada kecenderungan di antara pengamat Barat dan Arab untuk mengabaikan proyek semacam itu, menggambarkan sebagai tindakan bodoh, dan hasil dari orang-orang yang memiliki terlalu banyak uang," ujar Asisten Profesor Arsitektur di Universitas Columbia, New York, Yasser Elsheshtawy kepada Arab News.

Ia menambahkan, jika melihat secara objektif, hal tersebut jauh lebih dari itu. “Setelah terlibat dengan salah satu tim yang diundang untuk bersaing dalam proyek itu, saya dapat membuktikan bahwa ada pemikiran serius yang terlibat dalam skema semacam itu,” kata dia.

Berikut deretan proyek ambisius Arab Saudi dikutip dari Arabian Business:


1.Proyek AIULa

Situs warisan dengan sejarah lebih dari 200.000 tahun, AIUla Arab Saudi adalah rumah bagi beberapa situs budaya kuno dunia, pegunungan batu pasir, dan oasis.

Namun, saat ini kerajaan dalam proses mengubah situs bersejarah menjadi tujuan internasional melalui masterpan the Journey through Time masterplan yang dipimpin Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Rencana induk telah membuatnya lebih mudah diakses bagi wisatawan untuk mengunjungi situs tersebut. Setelah selesai akan menambah tujuan Royal Commission for AIUla (RCU) untuk berkontribusi sekitar USD 32 miliar untuk produk domestik bruto (PDB) nasional, membuka 38.000 ribu pekerjaan pada 2035.

“Masterplan itu secara langsung berkontribusi pada realisasi Visi 2030 dengan hidupkan kembali AIUla sebagai tujuan wisata dan mengkatalisasi diversifikasi ekonomi di kawasan. Meningkatkan kualitas hidup penduduk, meningkatkan kesempatan kerja, dan mempercepat pembangunan infrastruktur budaya dan pariwisata di kawasan itu,” ujar RCU.

AIUla juga akan memiliki lima distrik yang membentang di area bersejarah Kota Tua AIUla, Dadan, Jabal Ikmah, Nabataean dan kota bersejarah Hegra.  


2.Proyek AMAALA

AMAALA merupakan proyek besar mendatang yang didefinisikan kembali pembangunan berkelanjutan yang didirikan sebagai perusahaan mandiri. AMAALA bergabung dengan Red Sea Development Company menjadi Red Sea Global (RSG).

“Kami tidak hanya memperluas jejak kami untuk membantu menciptakan peluang ekonomi besar-besran, senilai ratusan miliar Riyal, untuk rakyat Arab Saudi. Kami juga ingin menetapkan standar global baru dalam pengembangan dan inspirasi industri untuk berbuat lebih baik,” ujar Chief Executive of Red Sea Global, John Pagano.

Giga proyek Dana Investasi Publik (PIF) yang terletak di barat laut Arab Saudi di sepanjang Laut Merah akan menawarkan tujuan yang semarak dan progresif untuk rekreasi, kesehatan dan warisan budaya di kawasan itu. Proyek itu mencakup 3.800 meter persegi.

3.Proyek Red Sea Project

Sebuah resor mewah baru diatur untuk menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Timur Tengah. Proyek Laut Merah yang terletak di antara Kota Pesisir Umluj dan Al Wajh akan membentang seluas 30.000 kilometer persegi dan akan terdiri dari kepulauan alami dari pulau yang masih asli, lanskap gurun yang luas, puncak gunung dan harta karun arkeologi.

Wilayah ini memiliki garis pantai sepanjang 200 KM yang belum tersentuh dan akan menjadi salah satu resor wisata berkelanjutan paling sukses di dunia.

Dirancang dengan fokus kuat pada warisan, budaya dan konservasi, Proyek Laut Merah dibangun untuk menarik pengunjung sepanjang tahun.

Di wilayah itu akan ada resor yang menyediakan 8.000 kamar hotel baru setelah selesai, dan akan menjadi resor pertama yang terintegrasi penuh, mewah dan serba guna di wilayah itu.


4.Proyek Diriyah

Kota bersejarah Diriyah Arab Saudi telah diperbarui sebagai ibu kota budaya negara dengan rencana ambisius untuk mengubahnya menjadi salah satu tujuan gaya hidup terkemuka di dunia untuk budaya dan warisan, perhotelan, ritel dan pendidikan.

Terletak hanya 20 menit barat laut dari pusat kota Riyadh, Diriyah akan memamerkan lebih dari 300 tahun budaya dan sejarah otentik, memberikan pengalaman warisan yang menginspirasi, peluang pendidikan dan budaya, kehidupan perumahan kelas dunia dan penawaran gaya hidup.

Inti dari pengembangan ini adalah situs warisan dunia UNESCO At-Turaif, yang merupakan kota batu bara lumpur yang ikonik dan rumah dari rumah pertama keluarga Al Saud yang dilestarikan dan dipugar untuk generasi mendatang.

Proyek di bawah mandat Diriyah Gate Development dan sebagai salah satu proyek PIF yang mendukung visi 2030 dengan menargetkan 27 juta pengunjung lokal dan internasional pada 2030.


5.King Salman Energy Park

Dikenal dengan SPARK, King Salman Energy Park, merupakan ekosistem industri baru yang dikembangkan sebagai pusat pasar energi global.

Dengan reputasi kawasan akan sumber daya minyak dan gas serta permintaan yang tinggi akan barang dan jasa energi, SPARK berada di posisi tepat untuk menawarkan akses ke peluang pertumbuhan, layanan dukungan kelas dunia dan efisiensi rantai pasokan.

Pengembangan SPARK sejalan dengan rencana Arab Saudi Vision 2030 yang bertujuan diversifikasi aliran pendapatan kerajaan dengan membangun ekonomi yang kuat.

Proyek ambisius ini diatur untuk memberikan kontribusi lebih dari USD 6 miliar untuk produk domestik bruto (PDB) negara setiap tahun dan menciptakan hingga 100.000 pekerjaan dalam jangka panjang.

6.King Salman Park

King Salman Park diusulkan menjadi taman kota terbesar di dunia, dan diluncurkan oleh King Salman bin Abdulaziz pada 19 Maret 2019.

Taman yang berlokasi di Riyadh, Arab Saudi seluas lebih dari 16 km2 merupakan bagian dari inisiatif Vision 2030 yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup di kota tersebut.

Taman ini akan menawarkan berbagai pilihan budaya, seni, rekreasi dan olahraga, menjadikannya pusat bagi penduduk dan pengunjung. Taman ini juga mencakup jalur pejalan kaki melingkar sepanjang 7,2 KM, area lembah yang dikelilingi oleh fitur seni dan air, dan berbagai fitur air seluas lebih dari 300.000 meter persegi.

Kompleks seni kerajaan, salah satu daya tarik utama taman menempati area seluas lebih dari 400.000 meter persegi, dan mencakup teater nasional dengan kapasitas 2.500 tempat duduk, lima museum dengan ukuran berbeda, tealter luar ruangan dengan kapasitas 8.000 dan sebuah kompleks dengan tiga ruang bioskop, empat akademi seni dan pusat pendidikan untuk anak-anak.

Taman ini juga mencakup tujuh museum berbeda, alun-alun untuk menyelenggarakan berbagai acara, karya seni dan landmark. Fitur lain dari taman termasuk lapangan golf seluas 850.000 meter persegi, kompleks olahraga seluas 50.000 meter persegi.

Taman ini akan mudah diakses beberapa jalan utama dan terhubung dengan proyek transportasi umum King Abdulaziz melalui lima stasiun di jalur hijau Metro Riyadh, dan 10 stasiun jaringan bus Riyadh.

Taman ini juga akan mencakup komplek perumahan yang sediakan 12.000 unit rumah, 16 hotel dengan total 2.300 kamar, 500.000 meter persehi ruang ritel, masjid, kantor polisi, fasilitas kesehatan, pendidikan, sosial, perpustakaan umum, ruang parkir sebesar 280.000 meter persegi, jalan utama, dan jalan setapak.


7.Proyek The Line

The Line di NEOM Arab Saudi, kota linier futuristic yang akan datang yang akan dibangun memakai kecerdasan buatan untuk merancang melalui digital. Demikian disampaikan Direktur Eksekutif NEOM Giles Pendleton dalam sebuah wawancara intenral.

Proyek ini merupakan bagian dari proyek NEOM senilai USD 500 miliar, sebuah kota futuristic dengan pengembangan serba guna, berisi ruang bekerja, bermain dan tinggal.

“Kita harus membangun cukup banyak real estate dalam waktu singkat. Kami sebenarnya tidak sedang membangun the Line. Kami merakitnya dari serangkaian bagian modular yang telah direkayasa sebelumnya dan ditentukan sebelumnya untuk apa yang mereka lakukan,” ujar dia.

Kota ini sedang dibangun di provinsi Tabuk barat laut kerajaan. Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menuturkan, the Line akan mewujudkan Zero Gravity Urbanism, di mana fungsi kota berlapis secara vertikal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya