Viral di Medsos Megawati Sindir Ibu-Ibu Pengajian, Begini Kata Bamusi PDIP

Belum lama ini media sosial tengah viral membicarakan cuplikan video Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarno Putri yang disebut menyindir ibu-ibu yang suka pergi ke acara pengajian.

oleh Natasa Kumalasah Putri diperbarui 22 Feb 2023, 15:41 WIB
Megawati sedang menyampaikan pidatonya lewat sebuah video saat membuka KKN Kebangsaan 2022 di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Dok. Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmono)

Liputan6.com, Bandung - Baru-baru ini media sosial tengah viral membicarakan cuplikan video Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri yang disebut menyindir ibu-ibu yang suka pergi ke acara pengajian. Adapun cuplikan video tersebut diambil ketika Megawati berpidato dalam Kick Off Pancasila dalam Tindakan 'Gerakan Semesta Berencana Mencegah Stunting' yang digelar BKKBN pekan lalu.

Sebelumnya, mempertanyakan perihal ibu-ibu yang senang mendatangi pengajian, Megawati sendiri terlebih dahulu meminta maaf. Setelah itu, barulah ia menyampaikan kritik mengenai aktivitas ibu-ibu yang senang mengaji.

Saya ngeliat ibu-ibu tuh ya maaf ya, sekarang kaya budayanya beribu maaf, kenapa toh seneng banget ikut pengajian ya,” ujar Megawati dalam video tersebut.

Adapun setelah mempertanyakan hal tersebut, Megawati pun mengatakan jika ia sampai berpikir jika ibu-ibu tersebut mengaji bagaimana dengan anaknya.

Maaf beribu-ribu maaf, saya sampe mikir gitu, iki pengajian ki sampai kapan toh yo, anake arep dikapakke (ini pengajian sampai kapan, anaknya mau diapain)?” ucap Megawati.

Karena cuplikan tersebut beredar di media sosial, banyak warganet yang sempat tersinggung dengan ucapan Megawati. Di Twitter, banyak warganet yang terkejut dengan ungkapan Megawati mengenai ibu-ibu yang mengaji.

Ibu sy hampir 80 th, msh ikut pengajian 2-4 x seminggu. Punya 9 anak. Kami semua diurus dg baik shg 6 lulus S1 UI, 1 Unpad, 1 Unibraw,1 PTS di Bandung. Yg dikhawatirkan Bu Megawati tdk terjadi. Sy yaki ratusan ribu bahkan jutaan ibu2 lain jg urus anak dg baik spt ibu saya…,” kata Anggota DPR Arsul Sani di Twitternya @arsul_sani.

Buset bu. Aku Kristen sih ya bu. Tp menurut aku, persekutuan dalam Tuhan dengan sesama manusia itu juga penting. Mungkin ini yg dilakukan teman2 muslimku Kok ku yg beda agama aja bisa tau fungsinya ya bu? Toh di pengajian mereka suka ada pertukaran ilmu juga kok,” ujar salah satu warganet.

Bu…  yg pengajian itu rerata seumuran ibu :D Kalau yg masih muda jarang soal nya ngurus anak kalau yg seumuran ibu udh ngga ada yg diurus soalnya dah pada gede,” kata pemilik akun lainnya.


Dibela Bamusi PDIP

Pernyataan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri yang menyinggung ibu-ibu pengajian menuai reaksi dari Politikus Partai Demokrat Andi Nurpati.

Andi Nurpati mempertanyakan mengapa Megawati tak menyoal ibu-ibu yang dugem ke diskotek.

Di sisi lain, Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru (Gus Falah) pun menanggapi pernyataan Andi. Dia menegaskan, Andi Nurpati tidak memahami konteks dari pernyataan Megawati.

"Pernyataan Andi Nurpati itu tak memahami konteks narasi yang disampaikan Ibu Megawati, sebab yang namanya ibu-ibu dugem adalah orang yang mencari kesenangan duniawi dan pastinya tak memperhatikan anaknya, karena lebih mengutamakan kepentingan pribadi," ujar Gus Falah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/2/2023).

Ketua Tanfidziyah PBNU itu meminta Andi Nurpati tidak berbicara di luar konteks yang disampaikan Megawati. Pria yang biasa disapa Gus Falah ini mengatakan, substansi pernyataan Ibu Megawati bukan melarang ibu-ibu ikut pengajian. Megawati hanya meminta agar kaum ibu seimbang dalam mengaji dan mengurus anak.

"Sebab mengaji dan mengurus anak itu sama-sama untuk kepentingan dunia dan akhirat, jadi mbok ya seimbang sehingga stunting dan sebagainya itu bisa dihindari, itu pesan sebenarnya dari Ibu Mega," ujar Gus Falah.

Megawati, lanjut Gus Falah, juga sudah meminta maaf sebelum menyampaikan pernyataan tersebut. "Jadi semua pihak seharusnya tak 'menggoreng' berita yang tidak berdasarkan pernyataan Ibu Megawati yang sebenarnya," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya