Liputan6.com, Jakarta - Rumah tapak masih menjadi primadona selepas pandemi COVID-19. Bahkan rumah tapak di lokasi real estate seharga miliaran rupiah menjadi incaran pasar milenial.
Meskipun suku bunga Bank Indonesia masih fluktuatif, namun sektor properti ini tetap menjadi primadona karena didukung dengan tingginya kebutuhan akan hunian. Bahkan tercatat, ada potensi 800 ribu keluarga baru pada 2023 dan kedepannya, yang membutuhkan hunian, terutama mereka mengincar rumah tapak.
Advertisement
"Sebenarnya, kondisi properti yang positif di tahun 2023 ini akan sangat bergantung pada stimulus pemerintah yang mendukung perusahaan properti dalam memberikan produk yang dibutuhkan oleh konsumen, kami melihat perlu adanya terobosan atau dukungan untuk sektor properti high-rise," tutur Sekjen DPP Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie, pada saat gelaran workshop Sinarmas Land 'Pertumbuhan Sektor Properti Peluang dan Tantangan 2023', Rabu (22/2/2023).
Selepas pandemi, projek-projek properti terutama rumah tapak, banyak diminati di kawasan yang sudah matang, baik secara infrastruktur ataupun fasilitas penunjang. Mereka, para konsumen enggan menempati atau membeli properti yang jangkauan kw fasilitas umumnya sangat jauh.
Karena di suatu daerah, apalagi sebuah kota padat penduduk, yang dibutuhkan adalah produk high-rise ini. Stimulus atau kebijakan baru untuk high-rise sangat membantu baik untuk konsumen maupun pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih baik.
Tantangan Ekonomi Global
Dalam kesempatan tersebut, Hermawan Wijaya selaku Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk menyadari, adanya tantangan ekonomi global maupun nasional yang bisa mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti.
Meski begitu, perusahaan tetap mencatatkan BSDE berhasil melampaui target prapenjualan tahun 2022 sebesar 14 persen, yakni sebesar Rp 8,8 triliun, jika dibandingkan dengan target pada awal tahun sebesar Rp 7,7 triliun.
"Prapenjualan residensial tercatat sebesar Rp 5,1 triliun, yang mewakili kontribusi 58 persen dari total penjualan yang dicapai BSDE. Ini adalah prestasi yang signifikan bagi kami, menunjukkan permintaan yang kuat untuk properti residensial," ujar Hermawan.
Sinar Mas Land dan Mitsubishi Corporation Jual Rumah Harga hingga Rp 13,6 Miliar, Minat Beli?
Perusahaan patungan antara Sinar Mas Land dan Mitsubishi Corporation yakni PT BSD Diamond Development, luncurkan rumah mewah di kawasan The Zora. Rumah ini diberi harga antara Rp 6,3 miliar sampai Rp 12 miliar.
Perkembangan pandemi Covid-19 yang semakin membaik membuat bisnis rumah tapak mewah dengan harga miliaran rupiah kembali bergairah. Beberapa orang mulai menginvestasikan atau mengeluarkan uang untuk membeli rumah.
Sinar Mas Land mencatatkan penjualan properti di The Zora pada awal pandemi memang sempat menurun. Namun memasuki 2021, penjualan sudah bisa mencapai target.
"2021 itu ditargetkan penjualan Rp 600 miliaran, tapi Puji Tuhan melampaui target mencapai Rp 900 miliaran atau hampir Rp 1 triliun," tutur Head of Sales & Promotion The Zora - Jeannie Kurniawan, Rabu (21/9/2022).
Saat ini total pembangunan sudah menyelesaikan lebih dari 400 unit. Dari jumlah tersebut, 50 persen sudah dihuni.
Melihat peluang ini, perusahaan konsorsium tersebut kembali meluncurkan klaster baru yaitu klaster Kanade di The Zora. Bernuansa dan mengambil filsafah Jepang yakni Hunian 3 Generasi, dimana dalam satu rumah, bisa ditempati keluarga besar yang bisa dihuni kakek-nenek, ayah-ibu sampai anak-anaknya.
Advertisement
Harga
Presiden Direktur PT BSD Diamond Development, Kenji Ono mengungkapkan rasa optimisnya, klaster terakhir di The Zora bisa diterima kalangan premium di Indonesia. Khususnya, masih adanya stimulus pemerintah di sektor properti serta perbankan.
“Kami optimis Kanade akan diterima dengan baik oleh pasar properti premium di Indonesia. Pasalnya, bidang properti Indonesia menunjukkan perbaikan seiring dengan mulai berjalannya berbagai kegiatan ekonomi di Tanah Air," tuturnya.
Harga yang ditawarkan dengan harga Rp 6,8 miliar sampai tipe tertingginya diharga Rp 13,6 miliar.