Pembangunan PLTA Kayan Lanjut, Pemkab Bulungan Belum Terima Laporan Peledakan Batu

Pemerintah Kabupaten Bulungan belum menerima informasi rencana peledakan batu di lokasi rencana pembangunan PLTA Sungai Kayan yang dilakukan PT KHE.

oleh Ramlan diperbarui 27 Feb 2023, 12:00 WIB
Pada tahun 2014, di lokasi ini pernah dilakukan groundnreaking pembangunan PLTA kayan namun hingga tak ada perubahan. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Bulungan - Rencana peledakan batu di area PLTA Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan Provinsi, Kalimantan Utara (Kaltara) yang dilakukan PT Kayan Hydro Energy (KHE) ternyata belum dilaporkan kepada pemerintah setempat.

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, sejauh ini dia belum menerima laporan resmi dari PT KHE selaku investor dalam rencana peledakan batu pada Bulan Maret 2023 mendatang. Padahal meskipun kewenangan perizinan terkait peledakan bukan di pihaknya, namun untuk laporan atau informasi semestinya juga ada ditujukan ke Pemkab Bulungan.

“Kalau soal izin peledakan batu kan, itu di kepolisian. Karena menyangkut untuk pemanfaatan dan penggunaan bahan peledak. Kalau sudah ada izinnya itu, sudah bisa. Tapi soal rencananya, seharusnya ada juga laporan kepada kami. Tapi sejauh ini, saya belum terima updatenya lagi,” kata Bupati.

Bupati mengungkapkan, Pemkab Bulungan telah melakukan evaluasi mengenai kegiatan disekitar PLTA Kayan yang dilakukan oleh PT KHE selaku investor. Evaluasi terakhir yang dilakukan pemerintah dilakukan pada Januari 2023 lalu, namun hingga kini belum ada progress signifikan mengenai kegiatan di lapangan.

“Kalau progress di lapangan, masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya. Belum ada perubahan signifikan terhadap progress pekerjaannya,” ucapnya.

Tidak adanya laporan mengenai rencana peledakan batu di PLTA Sungai Kayan, juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bulungan, Jahrah. Bahkan, ia mengungkapkan jika PT KHE belum merespon permintaan pemerintah mengenai timeline kegiatan di lapangan pasca di evaluasi.

“Pasca evaluasi itu, kita minta timeline kegiatan mereka di lapangan. Tapi kita sampai saat ini belum terima juga. Mengenai rencana itu (peledakan batu) kita juga belum dapat informasinya,” katanya.

Sebelumnya, Manajer Operasional PT KHE, Khaeroni mengatakan proses peledakan batu di area PLTA Sungai Kayan direncanakan dilakukan pada Maret nanti. ia mengaku, bahwa pihaknya telah mendapatkan surat perizinan mengenai peledakan batu tersebut.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Masih Dianggap Sekedar Wacana

PT Kayan Hydro Energy (KHE) siap memulai pembangunan fisik Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara.

Realisasi pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan juga ditagih kalangan DPRD Kaltara. Menurut para kalangan legislatif Kaltara, pembangunan proyek melalui dana APBN itu harus segera dilakukan.

“Realisasi pekerjaannya harus segera di genjot. Tidak hanya sekedar wacana saja,” kata salah satu anggota DPRD Kaltara, Elia DJ.

Dia mengatakan, seharusnya investor menunjukkan keseriusannya dalam melakukan pekerjaan pembangunan proyek tersebut. Karena menurut dia, mulai dari masyarakat hingga pemerintah sudah terlalu lama menunggu pekerjaan pembangunan tersebut.

“Yang paling penting sekarang ini, ada keseriusan dari investor. Karena PLTA ini kan sudah belasan tahun diwacanakan. Makanya harus segera di realisasikan,” ucapnya.

Elia menjelaskan, pemerintah pusat hingga pemerintah daerah telah mendukung secara total dalam percepatan pekerjaan PLTA Kayan tersebut. Akan tetapi, persoalan justru datang dari investor selaku pemegang izin.

“Salah satu bentuk keseriusan pemerintah kan, kepala daerah hadir dalam ground breaking (peletakan batu pertama). Saya pikir, itu salah satu bentuk keseriusan pemerintah disini (Kaltara). Belum lagi, ada kemudahan yang diberikan investor. Makanya kita tagih realisasi pekerjaannya,” katanya.

Menurutnya, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus segera mengambil tindakan mengenai persoalan PLTA Kayan ini. Terutama untuk mempertanyakan keseriusan dan kapasitas investor yang ada. Bahkan, dia menegaskan apabila memang tidak ada keseriusan dari investor, menurutnya harus ada Langkah tegas dengan menggantinya.

“Kalau memang ada indikasi tidak serius (membangun PLTA Kayan), yah diganti saja. Cari alternatif, investor yang baru. Kalau memang (investor sekarang) tidak mampu,” ucapnya.

Lebih jauh dijelaskan Elia, keberadaan PLTA Kayan ini menjadi harapan dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Terutama harapan masyarakat mengenai keberadaan sumber listrik di Kaltara. Keberadaan PLTA diharap bisa turut memenuhi suplai kebutuhan listrik masyarakat.

“PLTA ini kita harapkan benar-benar bisa segera berjalan. Kalau Cuma berharap dari solar dan diesel, energinya sudah terbatas, jadi wajar sering terjadi biarpet seperti sekarang,” ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya