Laporan dari Turki: Bantuan Indonesia untuk Korban Gempa Turki Berlanjut

Dukungan yang selama ini diberikan pemerintah Indonesia dalam penanganan gempa Turki berupa pengiriman lebih dari 250 personel gabungan, 5 pesawat kemanusiaan, 110 ton kargo, 50 kontainer makanan instan, 2 dapur umum yang beroperasi 24 jam, dan 1 rumah sakit lapangan.

oleh Andrie Harianto diperbarui 23 Feb 2023, 06:20 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan keterangan pers terkait pengiriman bantuan gelombang keempat dari pemerintah dan lembaga non-pemerintah Indonesia untuk membantu korban gempa Turki (Andry Haryanto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, pihaknya menyerahkan bantuan gelombang keempat untuk korban gempa Turki yang merupakan gelombang terakhir pengiriman bantuan. Namun, Muhadjir menekankan bahwa Indonesia selalu siap bila pemerintah Turki memerlukan bantuan dari Indonesia.

"Ini adalah gelombang keempat dan yang terakhir pengiriman bantuan dari pemerintah dan NGO di Indonesia, namun bukan berarti berakhir. Akan dilakukan perpanjangan apabila diperlukan pemerintah Turki," kata Muhadjir saat mengunjungi posko emergency medical technician atau EMT di Hassa, Provinsi Hatay, Turki, Rabu (22/3/2023).

Muhadjir mengatakan, Indonesia memiliki ikatan emosional yang sangat erat dengan Turki. Dia mencontohkan gerak cepat Turki menjadi negara pertama yang tiba di Indonesia ketiak bencana besar terjadi, seperti Tsunami Aceh pada 2004 dan gempa Palu di 2018. Bahkan terdapat Kampung Turki di Aceh yang menjadi bentuk rasa terima kasih terhadap bantuan Turki dalam penanganan korban tsunami kala itu.

"Pemeritah Turki hadir yang pertama di antara negara sahabat yang membantu. Jadi sudah sudah seharusnya kalau kita ingin berikan dukungan semaksimal mungkin," kata Muhadjir.

Adapun dukungan yang selama ini diberikan pemerintah Indonesia dalam penanganan gempa Turki berupa pengiriman lebih dari 250 personel gabungan, lima pesawat kemanusiaan, 110 ton kargo, 50 kontainer makanan instan, dua dapur umum yang beroperasi 24 jam, dan satu rumah sakit umum.

"Ini adalah misi terbesar yang dilakukan pemerintah RI untuk negara sahabat," kata Muhadjir.

Seiring langkah pemerintah Turki mencabut tanggap darurat lusa lalu, makan tim SAR yang diterjunkan di lokasi pencarian korban pun ditarik. Kendati demikian, pemerintah Indonesia masih menyiagakan rumah sakit lapangan dan tim EMT serta juga dapur umum.

Selain itu, pemerintah Indonesia siap membantu pengadaan beberapa keperluan media pasca status tanggap darurat dicabut. Kebutuhan medis itu berupa vaksin dan serum untuk tetanus dan rabies, serta bantuan pada tahap rekonstruksi untuk membantu perumahan masyarakat terdampak gempa Turki.


Bantuan Tiba di Turki

Anggota lembaga kemanusiaan non-pemerintah terbesar IHH saat menurunkan bantuan logistik dari truk di Kota Antakya, Provinsi Hatay, Turki (19/2/2023). "Bantuan yang sangat diperlukan saat ini makanan hangat cepat saji dan pakaian hangat untuk para pengungsi selama musim dingin, selain juga tenda yang mampu menampung hingga 10 orang di dalamnya," kata salah seorang relawan IHH kepada kepada Liputan6.com, Sabtu (17/2/2023). (Liputan6.com/Andry Haryanto)

Diketahui, pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 140 ton berisi bahan pangan dan logistik untuk korban gempa Turki dan Suriah. Bantuan dibawa dengan empat pesawat yang berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdakusuma Jakarta, Selasa 21 Februari 2023.

Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa itu tiba di Bandar Udara Adana Şakirpaşa, Turki, Rabu (22/2/2023), pukul 00.00 waktu setempat. Rombongan Indonesia dipimpin oleh Muhadjir Effendy diutus Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mewakili pemerintah Indonesia.

"Alhamdulillah pada malam hari ini, jam 12 tepat kami dari Indonesia datang, rombongan Indonesia, didampingi oleh Bapak Kepala BNPB saya mewakili pemerintah Indonesia diutus oleh Bapak Presiden Jokowi untuk berkunjung sekaligus membawa bantuan untuk tahap ketiga korban bencana alam di Turki ini," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya