Liputan6.com, Bali - Asus menyatakan bahwa pada tahun 2022 lalu, mereka meraih 40 persen pangsa pasar untuk segmen consumer notebook, menempatkan perusahaan sebagai nomor satu di Indonesia.
Sementara untuk notebook atau laptop gaming, Asus menguasai pasar Tanah Air dengan raihan 48 persen.
Advertisement
"Dan juga nomor satu OLED notebook di Indonesia," ujar Yulianto Hasan, Commercial BDM of Asus Indonesia di Bali, Rabu (22/2/2023) malam.
Pencapaian diklaim sebagai penegasan terhadap satu dekade atau 10 tahun, kepemimpinan Asus di pasar perangkat notebook di Indonesia.
Yulianto menambahkan, pada 2023, mereka juga akan mulai fokus ke laptop commercial atau komersial, di mana target penggunanya adalah konsumen bisnis atau perusahaan.
Hal ini karena untuk segmen laptop komersil Asus memprediksi dari 2023 ke 2026, total market akan tumbuh sebesar 13 persen.
"Itu juga yang membuat business unit kita di Asus secara komersial, menjadi business unit kedua terbesar setelah consumer, di seluruh dunia, secara global," kata Yulianto.
Ia mengungkapkan lebih lanjut, pada 2023, secara global, pertumbuhan Asus sendiri mencapai 26 persen.
Menurut Yulianto, di Indonesia, laptop komersial Asus akan ikut berkontribusi memenuhi persyaratan terkait perakitan di dalam negeri dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), seperti yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia.
"Jadi untuk seri produk komersial sendiri akan jadi yang pertama menggunakan TKDN. Akan ada model yang menjadi local assembly TKDN di Indonesia, melalui Asus Commercial," imbuh Yulianto.
Berkontribusi pada Produk Lokal
Menurut Yulianto, peningkatan produksi di Indonesia ini penting dalam menuju Indonesia yang maju pada tahun 2045, seperti target Bappenas.
Selain itu ia menyebut, ada rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dari sisi industrialisasi seperti negara-negara Asia Timur, pada 2030.
"Kalau kita bisa lihat target pemerintah ini juga berhubungan dengan edukasi. Karena untuk menuju 2045 menjadi negara maju seperti Jepang, sumber daya manusia harus ditingkatkan yang juga berhubungan dengan edukasi," kata Yulianto.
"Di sini juga selain TKDN yang kita juga mau berkontribusi ke local production di Indonesia, yang berikutnya adalah pengembangan edukasi, " ujarnya.
Adapun, salah satunya bentuk edukasi dilakukan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) seperti donasi laptop, dengan tujuan menambah dan berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement