Liputan6.com, Washington - Badai musim dingin yang ganas telah menyebabkan gangguan yang meluas di Amerika Serikat (AS), sementara bagian tenggara negara itu bersiap menghadapi suhu tertinggi. Hingga Rabu (22/2/2023), sekitar 75 juta orang di 28 negara bagian telah ditempatkan di bawah peringatan cuaca musim dingin.
Badai salju di Dakotas, Minnesota, dan Wisconsin telah memaksa banyak sekolah dan bisnis tutup. Sementara itu, suhu dingin di Washington DC diperkirakan akan memecahkan rekor selama hampir 150 tahun.
Advertisement
Di bagian utara, perkiraan salju setinggi 60 cm di sejumlah bagian dapat berarti daerah tersebut mengalami hujan salju terbesar selama 30 tahun. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/2).
Gubernur Minnesota Tim Walz mengatakan Garda Nasional akan tersedia untuk membantu pengendara yang terjebak dalam kondisi badai salju di sana. Para pejabat mengatakan, negara bagian itu dapat memecahkan rekor untuk hujan salju.
Lebih dari 1.700 penerbangan telah dibatalkan di AS akibat badai tersebut.
Cuaca dingin juga diperkirakan terjadi di Los Angeles, California, yang biasanya cerah dan hangat, tempat peringatan badai salju langka telah dikeluarkan. Salju besar dan angin hingga 75mph diperkirakan terjadi di pegunungan dan kaki bukit Ventura dan Los Angeles County.
Pada Rabu malam, suhu dingin -9F tercatat di beberapa bagian Montana.
Kanada Juga Terdampak
Sementara itu, sebagian besar AS bagian selatan menderita suhu yang sangat tinggi sepanjang tahun ini. Pada Rabu, McAllen, Texas, mencatat suhu 95F.
Panas pada Rabu di Lexington, Kentucky, dan Nashville, Tennessee, memecahkan rekor yang terbentang lebih dari satu abad. Cincinnati, Indianapolis, Atlanta, dan sejumlah kota AS lainnya juga mengalami rekor suhu tertinggi.
Washington DC diperkirakan dapat mencapai 80F pada Kamis (23/2), yang akan memecahkan rekor yang dibuat pada tahun 1874. Orlando, Florida, dilaporkan bisa mencapai 90F dan New Orleans, Louisiana, bisa mencapai 84F.
"Sepanjang musim dingin, kami telah melihat pola yang terus-menerus ini, di mana AS bagian barat mengalami suhu di bawah rata-rata dan AS bagian timur mengalami suhu di atas rata-rata," kata ilmuwan iklim dari Columbia University Andrew Kruczkiewicz.
Kanada juga merasakan dampak badai musim dingin. Sebagian besar negara itu berada di bawah peringatan cuaca, termasuk Toronto.
Badai musim dingin juga menghentikan penerbangan. Air Canada telah membatalkan sekitar seperempat dari jadwal penerbangannya pada Rabu sore. Negara itu baru saja memecahkan rekor suhu hangat untuk Februari.
Advertisement