Belum Puasa, Harga Cabai Sudah Naik 50 Persen

Harga berbagai kebutuhan pokok terutama bahan pangan mulai merangkak naik di akhir Februari 2023 atau menjelang puasa. Salah satunya adalah harga cabai.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Feb 2023, 17:21 WIB
Harga cabai merah jenis TW sekitar Rp 65.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp30.000-an per kg. Kemudian, cabai rawit merah menjadi Rp60.000 per kg dari sebelumnya Rp 30.000 per kg.. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga berbagai kebutuhan pokok, terutama bahan pangan, mulai merangkak naik di akhir Februari 2023. Kenaikan ini sudah diprediksi karena hampir memasuki bulan puasa atau masa Ramadan 2023.

Sekretaris Jenderal DPP  Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Reynaldi Sarijowan menjelaskan, jelang Ramadan 2023, kenaikan tertinggi terjadi pada harga cabai yang mencapai 50 persen.

"Ikappi mencatat ada beberapa kenaikan komoditas pangan, cabai-cabaian itu 50 persen lebih kenaikannya," ujar Reynaldi Sarijowan di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Dia mencatat, harga cabai merah jenis TW sekitar Rp 65.000 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp30.000-an per kg. Kemudian, cabai rawit merah menjadi Rp60.000 per kg dari sebelumnya Rp 30.000 per kg.

Selain itu, harga bawang merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp45.000 per kg dan bawang putih menjadi Rp 38.000 per kg. Kedua bahan utama bumbu dapur tersebut naik sekitar 10 persen dibandingkan harga normal.

"Minyakita juga masih di angka Rp15.000 per liter, daging, telur, ayam, gula pasir, garam juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi di beberapa pekan terakhir," ucapnya.

 


Kinerja Kementerian Dipertanyakan

Telur yang dijual terlihat di Pasar Cibubur, Jakarta, Kamis (16/6/2022). Berdasarkan pantauan di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), terpantau ada beberapa kebutuhan pokok yang harganya naik. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Reynaldi menilai, kenaikan harga berbagai komoditas pangan tersebut mengindikasikan tidak optimalnya kinerja kementerian/lembaga terkait. Padahal, dalam waktu dekat masyarakat diharapkan pada perayaan Ramadhan dan Idulfitri 2023.

"Ini sebagai bukti bahwa tim ekonomi atau tim pangan yang dipersiapkan oleh bapak presiden masih belum mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional serta beberapa lembaga lain seperti Bulog, ID Food," ucapnya.

Oleh karena itu, Ikappi meminta pemerintah serius untuk mengatasi persoalan lonjakan pangan jelang Ramadhan. Sebab, kenaikan harga ini dapat mempengaruhi penjualan pedagang dan menurunkan daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi sulit.

"Kami meminta kepada pemerintah untuk menyiapkan strategi dan eksekusi di lapangan sehingga persoalan pangan ini bisa diatasi," tegasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Infografis Bahan Pangan Lokal Bernutrisi tapi Jarang Diketahui. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya