Liputan6.com, Jakarta - Chili atau Cili adalah negara yang terletak di pesisir barat Amerika Selatan. Wilayah Chili terbentang kira-kira 4.300 km dari perbatasannya dengan Peru, hingga ujung Amerika Selatan di Cape Horn dan sekitar 400 mil di sebelah utara Antartika.
Mengutip dari Britannica, Kamis 23 Februari 2023, Ibu kota Chili adalah Santiago. Negara yang panjang dan sempit ini berbatasan dengan Peru di utara dan Bolivia di perbatasan timurnya yang panjang dengan Argentina dan di barat dengan Samudra Pasifik.
Baca Juga
Advertisement
Chili memiliki kedaulatan dengan Pulau Paskah, Kepulauan Juan Fernández dan pulau vulkanik Sala y Gómez, San Félix, dan San Ambrosio, semuanya terletak di Pasifik Selatan. Republik Chili, yang diresmikan pada 1821, memiliki sejarah panjang demokrasi perwakilan dengan hanya beberapa pengecualian yang berumur pendek.
Secara historis, Chili terkenal dengan kebebasan politiknya. Namun, dari September 1973 hingga Maret 1990, sebuah junta militer yang dipimpin oleh Jendral Augusto Pinochet Ugarte memimpin periode terpanjang kediktatoran otoriter dalam sejarah Chili.
Masih banyak hal mengenai Chili selain tentang letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Chili yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis, 23 Februari 2023.
1. Memiliki Garis Pantai Terpanjang di Dunia
Mengutip Lonely Planet Kamis, 23 Februari 2023, Cili merupakan negara ramping di sisi barat Amerika Selatan yang memiliki sekitar 6.500 kilometer panjang garis pantai menghadap langsung ke Samudra Pasifik. Angka ini membuat Chili jadi salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di bumi.
Pantai-pantai paling terkenal di Chile berada di bagian tengah, yakni dari El Norte Chico South hingga Region VII di wilayah del Maule. Di beberapa pesisir, khususnya di bagian selatan, Anda akan sangat mudah menemukan penguin liar berkeliaran di pantai.
2. Etnis Campuran Eropa-India
Orang Chili secara etnis merupakan campuran dari orang Eropa dan India. Percampuran keturunan pertama terjadi selama abad ke-16 dan ke-17 antara suku-suku Pribumi, termasuk Atacameños, Diaguitas, Picunches, Araucanians (Mapuches), Huilliches, Pehuenches, dan Cuncos, dan conquistadores dari Spanyol.
Keluarga Basque yang bermigrasi ke Chili pada abad ke-18 menghidupkan ekonomi dan bergabung dengan aristokrasi Kastilia lama untuk menjadi elit politik yang masih mendominasi negara. Beberapa orang Afrika dibawa ke Chili sebagai budak selama masa kolonial karena ekonomi perkebunan tropis, yang umum di sebagian besar Dunia Baru, tidak berkembang.
3. Sejarah Penaklukkan Chili
Pada saat penaklukan Chili oleh Spanyol pada pertengahan abad ke-16, setidaknya 500.000 orang India mendiami wilayah tersebut. Hampir semua suku yang tersebar terkait dalam ras dan bahasa.
Kelompok-kelompok di Chili utara hidup dengan menangkap ikan dan bertani di oasis. Pada abad ke-15 mereka jatuh di bawah pengaruh peradaban yang berkembang dari Peru yaitu Chincha dan Quechua yang merupakan bagian dari kerajaan Inca yang luas.
Para penyerbu itu juga gagal menaklukkan Chili tengah dan selatan, di mana terdapat kelompok Indian Araucanian yang tersebar di seluruh Chili selatan. Orang Araucan melawan orang Spanyol seperti halnya orang Inca. Di luar dari itu, Chili sendiri mengalami pergolakan politik di dalam negerinya pada 1823–1830 antara oligarki dan tentara hingga menjadi Chili dengan sistem pemerintahan Republik.
Advertisement
4. Gurun Atacama Tanah Paling Kering di Dunia
Gurun Atacama di Chili, merupakan tanah paling kering di dunia. Gurun yang membujur sepanjang 1.000 kilometer di antara Pegunungan Andes dan Samura Pasifik ini memiliki luas lebih dari 363.000 kilometer persegi.
Karena itu Gurun Atacama disebut tanah paling kering di dunia. Disebutkan beberapa kawasan di gurun ini tak pernah disambangi hujan sama sekali. Tetapi, Atacama telah dikenal sebagai salah satu tempat dengan lanskap paling cantik yang bisa ditemukan di Chili hingga tak jarang dikunjungi wisatawan.
5. Warisan UNESCO di Pulau Paskah
Pulau Paskah paling terkenal karena memiliki hampir 1.000 patung monumental yang disebut moai, dibuat oleh penduduk pertama Rapa Nui. Pada 1995, UNESCO menetapkan Pulau Paskah sebagai Situs Warisan Dunia, dengan sebagian besar pulau tersebut dilindungi di dalam Taman Nasional Rapa Nui.
Meskipun maknanya masih belum pasti, sebuah teori yang sangat populer mengatakan bahwa moai diukir sebagai perwakilan dari leluhur yang telah meninggal agar mereka dapat memproyeksikan kekuatan supernatural mereka kepada keturunannya.
6. Kuliner Sambal ala Chili
Mengenai kuliner populer di Chili, mengutip Taste Atlas, Kamis, 23 Februari 2023, pebre merupakan sambal salsa yang menjadi bumbu paling populer di negara ini, bahkan pebre yang serbaguna adalah makanan pokok di Chili. Sambal itu dibuat dengan kombinasi bahan pedas dan renyah, dengan tambahan rempah segar harum yang disiram dengan lapisan cuka asam.
Unsur yang paling umum dalam pebre adalah bawang putih, cabai aji pedas tradisional, ketumbar, bawang merah, cuka atau jus lemon, minyak zaitun, dan terkadang tomat. Semua bahan dicincang, dicampur secara menyeluruh, dan diistirahatkan sebentar, membiarkan rasa menyatu.
Pebre paling enak disajikan saat baru dibuat, tetapi dapat disimpan di lemari es untuk waktu yang singkat. Ciri utama pebre adalah tidak ada variasi yang seperti yang lain. Setiap restoran atau rumah tangga Chili memiliki versi unik dan favorit mereka dimana bahan-bahannya sering ditukar, dan proporsinya dapat bervariasi.
Bergantung pada pilihan bahan dan jumlah yang digunakan, tekstur sambal ini memiliki beragam tekstur hingga versi cair yang lebih mirip saus. Tradisi Chili menunjukkan bahwa pebre dapat disajikan dengan hampir semua makanan. Baik sebagai pelengkap daging, telur orak-arik, chorizo panggang, hidangan sayur polos, atau disajikan sebagai saus untuk empanada, sopaipillas, dan roti gulung, sambal ini adalah pendamping yang ada di mana-mana untuk makanan di Chili.
Advertisement