Liputan6.com, Jakarta - Harga saham Hetzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) terpantau sentuh auto reject bawah (ARB) dan parkir di zona merah pada perdagangan saham Kamis, 23 Februari 2023.
Saham MEDS ditutup turun 6,99 persen ke posisi 173. Saham MEDS dibuka pada posisi 186 dan bergerak pada rentang 173–188. Melansir data RTI, total frekuensi perdagangan saham MEDS tercatat sebanyak 5.901 kali dengan volume saham diperdagangkan mencapai 60,01 juta lembar senilai Rp 10,6 miliar.
Advertisement
Dalam sepekan, harga saham MEDS telah terkoreksi 11,73 persen. Dalam sepekan terakhir, saham MEDS terpantau rajin sentuh ARb sejak 16 Februari lalu, di mana saham MESd terkoreksi 6,67 persen. Kondisi itu berlanjut hingga perdagangan Selasa, 21 Februari 2023 dengan koreksi 6,43 persen.
Namun, sejak awal tahun atau secara year to date (ytd), harga saham MEDS telah naik 29,20 persen. Pada 22 Desember 2022 kemarin, saham MEDS sempat naik 16,25 persen ke posisi 186. Namun, rupanya harga saham MEDS kembali tersungkur pada perdagangan hari ini menuju level 173.
Hetzer Medical Indonesia sendiri merupakan emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan mencatatkan sahamnya pada Agustus 2022 lalu. dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan saat itu menerbitkan 312,5 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 125 per saham. Sehingga perseroan berhasil menghimpun dana Rp 39,06 miliar dari IPO.
IPO, Hetzer Medical Indonesia Patok Harga Perdana Rp 125 per Saham
Sebelumnya, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk, industri peralatan kesehatan dan turunannya menetapkan harga saham perdana Rp 125 dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Harga saham yang ditetapkan itu di batas bawah dari kisaran harga yang ditawarkan Rp 125-Rp 175 per saham. Mengutip laman e-ipo, ditulis Rabu (3/8/2022), PT Hetzer Medical Indonesia Tbk menawarkan 312,5 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah IPO. Dengan harga yang ditawarkan Rp 125 per saham itu, perseroan meraup dana Rp 39 miliar dari IPO.
Perseroan telah menunjuk PT Wanteg Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam rangka IPO. Penjamin pelaksana emisi efek menjamin dengan kesanggupan penuh atau full commitment terhadap penawaran umum perdana saham.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan sekitar 8,56 persen untuk renovasi untuk renovasi gudang Perseroan, sekitar 4,44 persen untuk pengembangan produk Perseroan dengan pembelian mesin produksi masker Duckbill.
Kemudian, sekitar 11,11 persen untuk pembelian mesin produksi masker untuk memproduksi varian masker baru yaitu masker KN95, masker KF94, dan masker N95 dan sekitar 2,82 persen untuk pembelian peralatan penunjang produksi yaitu kompresor, dryer, mesin welding, mesin L- String, dan toolkit.
Selain itu, sekitar 73,07 persen sebagai modal kerja Perseroan untuk pembelian bahan baku produksi masker Duckbill, masker KN95, masker KF94 dan masker N95.
Jadwal
Tanggal Efektif : 29 Juli 2022
Masa Penawaran Umum : 2 – 8 Agustus 2022
Tanggal Penjatahan : 8 Agustus 2022
Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 9 Agustus 2022
Tanggal Pencatatan Saham pada Bursa Efek Indonesia : 10 Agustus 2022
Advertisement
Target Dana IPO
Sebelumnya, PT Hetzer Medical Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di industri peralatan kesehatan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Mengutip laman e-ipo, ditulis Jumat (22/7/2022), PT Hetzer Medical Indonesia Tbk akan melepas 312,50 juta saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Harga saham perdana yang ditawarkan di kisaran Rp 125-Rp 175 per saham. Dengan demikian, dana yang akan diperoleh dari IPO maksimal Rp 54,68 miliar.
Perseroan akan memakai dana hasil IPO sekitar 8,56 persen untuk renovasi gudang perseroan, sekitar 4,44 persen untuk pengembangan produk perseroan dengan membeli mesin produksi masker Duckbill. Kemudian sekitar 11,11 persen untuk pembelian mesin produksi masker untuk produksi varian masker baru antara lain masker KN95,masker KF94, dan masker N95.
Sekitar 2,82 persen untuk membeli peralatan penunjang produksi yaitu kompresor, dryer, mesin welding, mesin L-String dan toolkit. Selanjutnya sekitar 73,07 persen sebagai modal kerja perseroan untuk membeli bahan baku produksi masker Duckbill, masker KN95, masker KF94, dan masker N95.
Untuk melaksanakan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Wanteg Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Pemegang saham Hetzer Medical Indonesia setelah IPO antara lain Jemmy Kurniawan sebesar 36 persen, Franciscus Rijadi sebesar 28 persen, Engel Stefan 4 persen, Alexander sebesar 4 persen, A.Padmono Budi Sanyoto sebesar 4 persen, Fancy Marsiana sebesar 4 persen dan masyarakat 20 persen.
Perseroan mencatat penjualan merosot 13,66 persen menjadi Rp 75,78 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 87,78 miliar. Beban pokok penjualan turun 26,56 persen menjadi Rp 20,46 miliar hingga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,86 miliar.