Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah mendorong UMKM untuk mendapat pemasukan modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham, atau IPO di tengah antusiasme masuk pasar bursa di 2023.
Antusiasme itu dapat dilihat lewat catatan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dimana hingga Februari 2023 telah terdapat 50 pipeline perusahaan yang menuju penawaran umum perdana saham atau IPO.
Advertisement
PT Satu Global Investama (SGI) coba menangkap peluang tersebut. Managing Director SGI Paul Andreas mengungkapkan, setiap tahun pihaknya membawa berbagai perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar untuk melakukan IPO.
"Kami turut mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk berani bertumbuh di bursa. Kami membawa perusahaan yang memiliki track record bisnis sangat baik dan memiliki visi misi jangka panjang untuk meningkatkan nilai perusahaan dari segi kualitas maupun kuantitas," ujarnya, Kamis (23/2/2023).
Founder & CEO SGI Calvin Lutvi menambahkan, laporan yang dikeluarkan Ernst and Young (EY) menuebut, IPO Indonesia ajdi yang tertinggi di Asia Tenggara pada 2022 lalu dengan total 60 perusahaan yang berhasil melantai.
Optimis
Pihaknya pun optimistis seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,31 persen pada 2022 lalu.
"Tahun 2023 ini menjadi momentum tepat bagi banyak perusahaan untuk mulai melakukan eskalasi perusahaannya. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang baik juga pasti mendorong lebih banyak lagi investor-investor saham di Indonesia," kata Calvin.
Dalam waktu dekat, ia meneruskan, pihaknya tengah menyiapkan dua perusahaan untuk melantai di bursa saham pada 2023. SGI menargetkan kedua perusahaan ini dapat meraih dana IPO hingga Rp100 miliar.
"Perusahaan pertama bergerak di bidang information technology (IT) yang akan listing bulan Maret 2023 dengan menargetkan dana IPO berkisar lebih dari Rp 65 miliar. Satu perusahaan lagi bergerak di bidang tambak udang yang siap melantai di bursa dengan target raihan dana sebesar Rp 40 miliar," tuturnya.
Advertisement