Teks Khutbah Jumat: Persiapan Sebelum Ajal Tiba

Dalam teks khutbah Jumat ini dijelaskan apa yang harus disiapkan untuk bekal akhirat. Bagaimana dengan ibadah kita dan persiapan lainnya sebelum ajal tiba

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Feb 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi tutup peti mati kuno yang dilelang dan diprotes Mesir. (BBC)

Liputan6.com, Jakarta - Tiap makhluk hidup pasti akan mati atau bertemu ajalnya, termasuk manusia. Namun, rupanya masih banyak manusia yang tidak mengingat hal tersebut.

Sebagian dari kita terlalu mementingkan dunia. Bekerja, berusaha menjadi kaya, dan mengejar impian-impian keduniawian lainnya. Sementara, akhirat terlupakan.

Padahal, hidup di dunia adalah sementara. Ujaran dalam bahasa Jawa, 'Urip mung nunut ngombe' alias hidup hanya sekadar menumpang minum, saking singkatnya. Di negeri akhiratlah kita akan kekal.

Karena itu, penting kiranya seorang mukmin mempersiapkan bekalnya sebelum ajal tiba, untuk menuju akhirat nanti. Dalam kesempatan ini, redaksi mengetengahkan naskah khutbah Jumat berjudul 'Sebelum Ajal Tiba'.

 

Dalam teks khutbah Jumat ini dijelaskan apa yang harus disiapkan untuk bekal akhirat. Bagaimana dengan ibadah kita dan persiapan lainnya sebelum ajal tiba.

Materi khutbah Jumat ini disusun oleh Syarifuddin, Mubaligh Kepulauan Anambas, dinukil dari laman suaramuhammadiyah.id. Semoga bermanfaat. Amin. 

 


Khutbah I

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد

قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SwT

Sebuah hadis menyebutkan

Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya diperut ibunya, sebagai setetes mani, selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah, selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging, selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat, lalu ditiupkan padanya ruh, dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara: menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya.(HR. Bukhari dan Muslim)

Setelah 120 hari didalam kandungan, maka ditetapkanlah rizki, ajal, amal dan kecelakaannya atau kebahagiaanya. Ajal dan rizki selalu berdampingan. Terputus rezekinya, tibalah ajalnya. Tidak perlu kita khawatirkan bahwa rezki dan ajal itu tidak akan pernah tertukar.

Allah SwT berfirman dalam surat Al-‘Araf ayat 34 :

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ ٣٤

Setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Jika ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan sesaat pun dan tidak dapat (pula) meminta percepatan.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SwT

Disebutkan dalam tafsir kementerian agama bahwa ayat ini menjelaskan  bahwa tiap-tiap umat atau bangsa itu ada ketentuan yang disebut ajalnya, yaitu batas waktu tertentu untuk maju atau mundur, jaya atau hancur. Yang menentukan ialah Allah sesuai dengan sunah-Nya dan kehendak-Nya.  Maka Jika Telah tiba waktunya, maka terputuslah segala urusan dengan dunia, ketika ajal tiba, tidak dapat ditunda atau di majukan walaupun sesa’at. Maka Itulah ketika kematian mendatangi kita. Jasad kita akan busuk dan hancur.

Kematian yang melanda kita tidaklah membuat dunia ini besedih, alam tidak akan berhenti berputar dan perekonomian tidaklah akan hancur. Semua tetap berjalan seperti biasa. Namun akibat kemantian yang melanda kita mengakibatkan beralihnya kepemilikan yang semula milik kita, akan berpindah menjadi milik orang lain. Harta kita akan berpindah tangan kepada ahli waris, dan pekerjaan serta jabatan yang  kita miliki akan digantikan oleh orang lain. Sementara kita akan di hisab dan diminta pertanggung jawaban atas segala amal kita hingga ke yang terkecil.

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SwT

Karena itu kita jangan pernah tertipu oleh kehidupan di dunia ini. Tidak ada satupun yang kekal dalam kehidupan ini. Semua merupakan senda gurau, permainan dan tipu daya belaka. Dan apa yang dilakukan di dunia ini akan dipertanyakan.

اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗوَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ٢٠

Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya.  (Al-Hadid:20)

اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ ٣٦

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan kelengahan. Jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu. (Muhammad:36)

Hadirin Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah  SwT

Apa yang mesti kita siapkan untuk menghadapi hal ini? Ini Adalah merupakan kenyataan yang bakal terjadi pada setiap diri kita dan makhluk hidup lainnya. Hal ini mesti menjadi perhatian serta renungan bagi kita semua.

Sudahkah kita chek semua ibadah kita ? sudahkan kita chek semua amal shaleh dan sedekah kita ? dan sudahkan kita mengontropeksi diri dan kelakuan kita? Semoga kita  Semua selalu menyiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan yang kekal dan selamat di akhirat.

Namun jika tidak, maka ingatlah terhadap peringatan yang Allah sampaikan kepada kita dalam al-qur’an;

…..فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ ١٠

Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.” (Al-Munafiqun:10)

Maka seketika itu keluarlah perkataan –perkataan mereka yang menyesal: ​”Ya Allah jika engkau tunda ajal ku sebentar saja, nescaya aku akan bersedekah.” Maka sebelum perkataan- perkata penyesalan itu sampai kepada kita, maka mari manfaatkan waktu yang masih diberi untuk senantiasa bertaubat, beribadah dan melakukan kebaikan, sebelum ajal datang menjemput kita…

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

 

 


Khutbah II

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا

اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.

اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ .

عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

Tim Rembulan

Saksikan Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya