Liputan6.com, Jakarta - Asus mengungkapkan bahwa mereka memiliki tiga inovasi teranyar di bidang layar perangkat laptop atau notebook-nya.
Salah satu inovasi terbaru Asus adalah Display Innovation yang disokong oleh tiga pilar yaitu Asus OLED Display, lalu Asus Touch with ScreenXpert, dan Asus Revolutionary Screen Design.
Advertisement
Mengutip keterangannya di Bali, Kamis (23/2/2023), diungkapkan Asus OLED adalah teknologi layar di laptop yang bisa menghadirkan kualitas visual terbaik, dengan menghasilkan warna yang kaya dan akurat, aman untuk kesehatan mata, serta mendukung teknologi visual modern.
Teknologi lain yang diperkenalkan adalah Touch with ScreenXpert. Ini memungkinkan pengguna laptop dengan layar sentuh mendapatkan pengalaman penggunaan yang lebih baik. Disokong aplikasi ScreenXpert, pengguna laptop Asus dengan layar sentuh kini dapat berinteraksi dengan laptopnya secara lebih mudah, tanpa perlu bergantung pada perangkat tambahan lainnya.
Teknologi lain yang diperkenalkan adalah Asus Revolutionary Screen Design. Ini adalah desain layar eksklusif yang hanya bisa dijumpai di laptop Asus seperti desain layar ganda di Zenbook Pro 14 Duo OLED.
Perusahaan juga mengklaim, hingga saat ini, Asus merupakan produsen laptop yang paling banyak menghadirkan laptop layar ganda.
Teknologi layar ganda yang diberi nama ScreenPad dan ScreenPad Plus ini, diciptakan untuk membantu penggunanya untuk dapat lebih produktif.
Lainnya adalah laptop layar lipat, ZenBook 17 Fold OLED, yang menurut perusahaan, telah tersedia di Indonesia.
Capaian Laptop Asus di 2022
Selain laptop layar ganda, ASUS juga menghadirkan laptop layar lipat melalui Zenbook 17 Fold OLED. Laptop futuristik tersebut pun kini telah tersedia di pasar Indonesia.
Lebih lanjut, perusahaan menyebut, inovasi yang mereka lakukan, juga menjadi bagian yang tidak pernah absen dalam perjalanan perusahaan sebagai pemimpin pasar laptop di Indonesia selama satu dekade atau 10 tahun.
Menurut Asus, saat ini, mereka telah menjadi pimpinan di pasar laptop Indonesia, dengan pangsa pasar mencapai sekitar 40 persen.
"Menjadi pemimpin pasar selama 10 tahun berturut-turut merupakan pencapaian luar biasa bagi kami," kata Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director, dalam acara Asus Indonesia “A Decade of Leadership” di Denpasar, Bali.
"Tentu saja hal tersebut tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari masyarakat Indonesia yang telah mempercayai Asus sebagai brand laptop pilihan nomor satu,” imbuhnya.
Asus menyatakan bahwa pada tahun 2022 lalu, mereka meraih 40 persen pangsa pasar untuk segmen consumer notebook, menempatkan perusahaan sebagai nomor satu di Indonesia.
Sementara untuk notebook atau laptop gaming, Asus menguasai pasar Tanah Air dengan raihan 48 persen.
"Dan juga nomor satu OLED notebook di Indonesia," ujar Yulianto Hasan, Commercial BDM of Asus Indonesia di Bali, Rabu (22/2/2023).
Pencapaian diklaim sebagai penegasan terhadap satu dekade kepemimpinan Asus di pasar perangkat notebook di Indonesia.
Advertisement
Fokus di 2023
Yulianto menambahkan, di 2023, mereka juga akan mulai fokus ke laptop commercial atau komersil, dimana target penggunanya adalah laptop komersil konsumen bisnis atau perusahaan. Sebab, Asus memprediksi dari 2023 ke 2026, total market akan tumbuh sebesar 13 persen.
"Itu juga yang membuat business unit kita di Asus secara komersial, menjadi business unit kedua terbesar setelah consumer, di seluruh dunia, secara global," kata Yulianto.
Menurut Yulianto, di Indonesia, laptop komersial Asus akan ikut berkontribusi memenuhi persyaratan terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), seperti yang digalakkan oleh pemerintah Indonesia.
"Jadi untuk seri produk commercial sendiri akan jadi yang pertama menggunakan TKDN. Akan ada model yang menjadi local assembly TKDN di Indonesia, melalui Asus Commercial," imbuh Yulianto.
Siap Dukung Langkah Pemerintah Indonesia
Menurut Yulianto, peningkatan produksi di Indonesia ini penting dalam menuju Indonesia yang maju di tahun 2045, seperti target Bappenas. Selain itu ia menyebut, ada rencana pemerintah menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dari sisi industrialisasi seperti negara-negara Asia Timur, di 2030.
"Kalau kita bisa lihat target pemerintah ini juga berhubungan dengan edukasi. Karena untuk menuju 2045 menjadi negara maju seperti Jepang, sumber daya manusia harus ditingkatkan yang juga berhubungan dengan edukasi," kata Yulianto.
"Di sini juga selain TKDN yang kita juga mau berkontribusi ke local production di Indonesia, yang berikutnya adalah pengembangan edukasi, " ujarnya.
Adapun, salah satunya bentuk edukasi dilakukan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) seperti donasi laptop, dengan tujuan menambah dan berkontribusi untuk pendidikan di Indonesia.
(Dio/Dam)
Advertisement