Liputan6.com, Washington - Hampir satu juta orang di seluruh Amerika Serikat (AS) mengalami pemadaman listrik pada Kamis (23/2/2023) sore waktu setempat akibat badai musim dingin ganas, yang dibarengi angin kencang dan badai salju yang menghantam beberapa negara bagian.
Dilansir The Guardian, Jumat (24/2/2023), salah satu negara bagian yang terdampak pemadaman listrik pada Kamis adalah Michigan, dengan lebih dari 820.000 rumah dan tempat usaha menghadapi badai salju tanpa adanya aliran listrik untuk menghangatkan.
Advertisement
DTE, salah satu penyedia listrik terbesar di negara bagian itu, melaporkan kerusakan yang sangat parah pada infrastruktur listrik setelah es setebal tiga perempat inci terakumulasi di beberapa daerah.
"Itu adalah kondisi yang belum pernah kami lihat selama hampir 50 tahun," kata Wakil Presiden Eksekutif Operasi Distribusi DTE Matt Paul dalam konferensi pers pada Kamis pagi.
Ia menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi, menyebabkan lebih dari 2.000 saluran listrik mati.
Masih belum diketahui jelas seberapa cepat situasi berbahaya ini dapat diatasi.
Peringatan Cuaca Ekstrem
Akibat ancaman badai yang berbahaya, Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem ke sejumlah negara bagian AS, dengan lebih dari 13 juta penduduk.
Suhu diperkirakan turun hingga di bawah rata-rata di beberapa wilayah AS, membuat banyak daerah, terutama di dataran tinggi, harus bersiap untuk suhu di bawah nol, bahaya perjalanan, dan lebih banyak pemadaman listrik.
"Badai musim dingin besar yang berkepanjangan akan terus membawa salju lebat dan kondisi badai salju yang meluas ke bagian barat serta Dataran Utara atau Danau Besar," demikian peringatan NWS pada Kamis pagi.
NWS juga menambahkan bahwa badai yang terjadi dapat menghasilkan ketebalan saju mencapai 2 inci per jam dengan angin berkekuaan 50 mph. Hal tersebut akan mengakibatkan gangguan besar pada perjalanan, infrastruktur, peternakan, dan aktivitas lainnya.
Advertisement