Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada awal sesi perdagangan saham Jumat, (24/2/2023). Penguatan IHSG tersebut ditopang mayoritas sektor saham yang menghijau dan bursa saham global yang menguat.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan 6.839,45. Pada pukul 09.17 WIB, IHSG melonjak 0,37 persen ke posisi 6.866. Indeks LQ45 bertambah 0,67 persen ke posisi 950,69. Mayoritas indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.871,39 dan terendah 6.850,41.
Advertisement
Sebanyak 215 saham menguat dan 166 saham melemah. 260 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 145.834 kali dengan volume perdagangan 2,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 1,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.208.
Mayoritas indeks sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal susut 0,34 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,51 persen dan sektor saham properti turun 0,36 persen.
Sementara itu, sektor saham energi melonjak 0,61 persen, sektor saham basic mendaki 0,50 persen, sektor saham industri melonjak 0,47 persen, sektor saham siklikal menanjak 0,31 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,49 persen, sektor saham teknologi naik 0,32 persen, sektor saham infrastruktur mendaki 0,06 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,53 persen.
Di indeks LQ45, saham ESSA melambung 10,53 persen, saham ACES naik 2,94 persen, saham TBIG melambung 2,83 persen, dan saham MEDC mendaki 2,83 peresn. Lalu saham GOTO naik 1,72 persen, dan saham BBNI bertambah 1,68 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management, IHSG naik tipis 0,4 persen ke posisi 6.839,45. Saham-saham bank besar mencatat kinerja saham positif seiring aliran dana investor asing yang masuk ke saham bank di tengah aksi jual investor lokal.
Saham BBNI naik 1,1 persen, saham BBRI bertambah 0,8 persen, saham BMRI menguat 0,8 persen, saham BBCA menanjak 0,6 persen. Sementara itu, saham GOTO mendatar, saham ARTO merosot 5,8 persen. Di sisi lain, saham TLKM naik 2,8 persen, saham BBYB bertambah 0,8 persen, saham EXCL susut 0,4 persen. Saham komoditas melonjak seiring kenaikan harga batu bara. Saham ADRO bertambah 1,8 persen, saham UNTR naik 1,5 persen dan saham ITMG menanjak 0,9 persen.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Top Gainers-Losers pada 24 Februari 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ESSA melambung 11,79 persen
- Saham KONI melambung 11,79 persen
- Saham PORT melambung 10 persen
- Saham SLIS melambung 7,22 persen
- Saham BEEF melambung 6,60 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham MEDS merosot 6,94 persen
- Saham CMRY merosot 6,86 persen
- Saham KETR merosot 6,86 persen
- Saham AMAN merosot 6,62 persen
- Saham DAYA merosot 6,54 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham PGEO tercatat 16.911 kali
- Saham ESSA tercatat 11.962 kali
- Saham BSBK tercatat 7.461 kali
- Saham SLIS tercatat 6.218 kali
- Saham SMKM tercatat 5.009 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham PGEO senilai Rp 213,7 miliar
- Saham TLKM senilai Rp 150 miliar
- Saham NATO senilai Rp 146,3 miliar
- Saham ESSA senilai Rp 80,5 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 77 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 24 Februari 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Christy Maryani menuturkan, IHSG bergerak di kisaran 6.773-6.895.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Pemerintah meluncurkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 17 Tahun 2023 mengenai Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.Dalam aturan tersebut, 40 persen belanja barang dan jasa harus dari UMKM.
Sementara itu, Pemerintah menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) private placement PBS035 dengan mata uang rupiah dan memiliki yield sebesar 7,23 persen. Seri PBS035 diterbitkan dalam rangka penempatan dana atas Program Pengungkapan Sukarela Wajib Pajak.
Dari mancanegara, Personal Consumption Expenditure Amerika Serikat tercatat di level 3,7 persen QoQ, lebih rendah dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 4,7 persen QoQ.
Adapun Core Personal Consumption Expenditure tercatat di level 4,3 persen QoQ, lebih rendah dari konsesus dan periode sebelumnya di level 3,9 persen QoQ dan 4,7 persen QoQ. Sementara itu, Bank of Korea mempertahankan suku bunga acuan tetap di level 3,50 persen setelah hampir setahun terakhir ini terus menaikan suku bunga acuan.
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:
1.AKRA
Buy : 1.345
TP : 1.390
Stop loss : 1.300
Bullish engulfing candle dengan kenaikan volume yang signifikan, stochastic goldencross di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
Kinerja AKRA per September 2022 mencatat laba bersih yang tumbuh mencapai Rp1,56 T meningkat 96% YoY. Kinerja solidnya kami proyeksikan berlanjut seiring dengan kenaikan harga minyak di tingkat global serta permintaan lahan industri yang tumbuh pesat di tengah aktivitas manufaktur dalam negeri yang ekspansif. Adapun AKRA telah berhasil menjual tanahnya seluas 40 hektar di Kawasan JIIPE.
2.AGII
Buy : 2.270
TP : 2.340
Stop loss : 2.110
Muncul morning star doji candle dengan volume yang menguat signifikan sinyal bullish continuation, stochastic naik dan MACD dalam momentum positif.
Kinerja AGII pada 9M2022 terpantau mencatat penjualan yang meningkat 8,9% QoQ. AGII juga merupakan salah satu emiten yang masuk ke dalam IDX ESG Leader 2022. Kenaikan harga gas di tingkat global karena permintaan gas yang cukup tinggi menjadi katalis positif untuk pergerakan saham AGII.
3.MEDC
Buy : 1060
TP : 1095
Stop loss : 1020
Muncul hammer candle dalam tren bearish dengan konfirmasi dari volume yang naik, indikasi sinyal reversal menuju tren bullish. Stochastic di area oversold dan MACD bar histogram melemah terbatas.
Kinerja MEDC hingga September 2022 terpantau solid dengan net profit tumbuh 614 persen YoY mencapai USD 400,92 juta. Proyeksi kinerja juga akan positif mengingat MEDC memiliki tambahan produksi di tengah kenaikan harga migas tingkat global. Produksi minyak MEDC tercatat sebesar 34 MBOEPD dan produksi gas sebesar 127 MMSCFD per September 2022, tumbuh 73 persen YoY.
Advertisement