Sosok Ajay Banga, Calon Presiden Bank Dunia Kandidat Joe Biden

Bagaimana sosok Ajay Banga dikenal sampai dicalonkan menjadi Presiden Bank Dunia? Simak profilnya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Feb 2023, 11:42 WIB
Mantan Kepala Eksekutif Mastercard, Ajay Banga dicalokan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai kandidat Presiden Bank Dunia. AFP

Liputan6.com, Jakarta Mantan Kepala Eksekutif Mastercard, Ajay Banga dicalokan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai kandidat Presiden Bank Dunia.

Pencalonan pimpinan Bank Dunia ini menyusul David Malpass yang mengundurkan diri sebagai presiden Bank Dunia sebelum masa jabatannya berakhir.

Banga memiliki "pengalaman kritis memobilisasi sumber daya publik-swasta untuk mengatasi tantangan paling mendesak di zaman kita, termasuk perubahan iklim," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia Jumat (24/2/2023).

Lantas, bagaimana sosok Ajay Banga dikenal sampai dicalonkan menjadi Presiden Bank Dunia?

Ajay Banga,  dikenal sebagai pria keturunan India-Amerika dan saat ini menjabat sebagai wakil ketua di perusahaan ekuitas General Atlantic. Dia sebelumnya sempat menjabat kepala eksekutif di MasterCard. 

Melansir laman resmi MasterCard, Banga menempuh pendidikannya di bidang ekonomi di Delhi University. Dia juga merupakan alumni Indian Institute of Management di Ahmedabad.   

Banga bergabung dengan MasterCard sebagai president dan chief operating officer pada akhir Agustus 2009.

Sebelum bergabung dengan MasterCard, Banga menjabat sebagai chief executive officer Citigroup Asia-Pasifik. Dalam perannya tersebut, dia bertanggung jawab atas seluruh lini bisnis perusahaan di wilayah tersebut, termasuk perbankan institusional, investasi alternatif, pengelolaan kekayaan, perbankan konsumen, dan kartu kredit. Banga bergabung dengan Citigroup pada tahun 1996. 

Beberapa tahun sebelum Citigroup, Banga menghabiskan 13 tahun di Nestle India, di mana dia memegang berbagai penugasan yang mencakup penjualan, pemasaran, dan manajemen umum.

Ajay Banga berusia 63 tahun itu juga sempat bekerja dua tahun untuk Pepsico, di mana dia berperan penting dalam meluncurkan waralaba makanan cepat saji internasional Pepsico di India saat ekonomi diliberalisasi, hingga kemudian menjabat di dewan direksi Kraft Foods.


Presiden World Bank David Malpass Ungkap Tak Menyesal Tinggalkan Bank Dunia

Presiden Bank Dunia David Malpass berencana untuk mengundurkan diri setahun sebelum masa jabatannya berakhir. Foto: AP/Patrick Semansky

Presiden Bank Dunia David Malpass berencana untuk mengundurkan diri setahun sebelum masa jabatannya berakhir. Malpass akan melepas posisinya pada 30 Juni mendatang yang merupakan akhir tahun fiskal Bank Dunia, setelah menjabat selama lebih dari empat tahun.

Menyusul kabar pengunduran dirinya, melansir CNN Business, Jumat (17/2/2023), Malpass mengaku dia tidak menyesal menjalani masa jabatannya meski hanya selama empat tahun.

"Kita telah mencapai banyak hal yang saya inginkan…Saya pikir sangat penting bagi institusi untuk memiliki energi, energi baru, dan ini saat yang tepat bagi Bank Dunia untuk melakukan itu," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pernyataan terkait pengunduran dirinya Malpass menyampaikan bahwa "Merupakan suatu kehormatan dan keistimewaan yang sangat besar untuk melayani sebagai Presiden lembaga pembangunan utama dunia".

"Dengan negara-negara berkembang yang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bangga Grup Bank Dunia telah merespons dengan kecepatan, skala, inovasi, dan dampak," tambahnya.

Dengan negara-negara berkembang yang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bangga Grup Bank Dunia telah merespons dengan kecepatan, skala, inovasi, dan dampak.”

Bank Dunia, sebuah kelompok yang terdiri dari 187 negara, meminjamkan uang kepada negara-negara berkembang untuk membantu mengurangi kemiskinan.

Mantan Presiden AS Donald Trump menunjuk Malpass sebagai kepala Bank Dunia pada tahun 2019 untuk periode lima tahun. Sebagai pemegang saham terbesar, Amerika Serikat secara tradisional menunjuk presiden badan keuangan internasional tersebut.

Selama masa jabatan Malpass, organisasi tersebut menanggapi berbagai krisis, termasuk pandemi global dan perang Rusia Ukraina. Bank Dunia mengatakan Malpass menerapkan rekor lonjakan keuangan sebagai tanggapan atas kedua krisis tersebut.

Di Bank Dunia, David Malpass juga fokus pada kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban utang pemerintah, dan membantu mengurangi kemiskinan.


Presiden Bank Dunia David Malpass Mengundurkan Diri

Logo Bank Dunia.

Presiden Bank Dunia David Malpass berencana untuk mengundurkan diri setahun sebelum masa jabatannya berakhir.

Melansir CNN Business, Kamis (16/2/2023), David Malpass akan meninggalkan posisinya pada 30 Juni mendatang, yang merupakan akhir tahun fiskal Bank Dunia, setelah menjabat selama lebih dari empat tahun.

"Merupakan kehormatan dan keistimewaan yang luar biasa untuk melayani sebagai Presiden lembaga pembangunan utama dunia," ucap Malpass dalam sebuah pernyataan. 

"Dengan negara-negara berkembang yang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bangga Grup Bank Dunia telah merespons dengan kecepatan, skala, inovasi, dan dampak," tuturnya.

Malpass juga mengatakan dia telah "memutuskan untuk mengejar tantangan baru" dan ini adalah kesempatan untuk kelancaran transisi kepemimpinan di Bank Dunia.

Selama memegang jabatan Presiden Bank Dunia, David Malpass telah menanggapi berbagai krisis, termasuk pandemi global dan dampak perang Rusia Ukraina.

Bank Dunia mengatakan Malpass menerapkan rekor lonjakan keuangan sebagai tanggapan atas keduanya. Ia juga fokus pada kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban utang pemerintah, dan membantu mengurangi kemiskinan.

Sebagai informasi, Bank Dunia, merupakan sebuah badan keuangan internasional yang terdiri dari 187 negara, meminjamkan uang kepada negara-negara berkembang untuk membantu mengurangi kemiskinan. 

Pada tahun 2019, Mantan Presiden AS Donald Trump menunjuk Malpass sebagai kepala Bank Dunia untuk periode lima tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya