Liputan6.com, Jakarta - Soto adalah makanan khas Nusantara yang memiliki banyak ragam. Setiap daerah mengembangkan menu soto sesuai kekayaan sumber daya alam lokal. Namanya pun disesuaikan dengan bahasa setempat.
Tidak ada resep baku yang sama untuk soto. Benang merahnya terletak pada kuah, protein hewani untuk menambah nutrisi, dan sayuran yang memberikan tekstur unik saat disantap.
Baca Juga
Advertisement
Soto menjadi salah satu dari lima kuliner nasional Indonesia yang menjadi duta diplomasi gastronomi. Alasannya karena soto paling dekat dengan sup, jenis makanan populer di dunia, dan tersedia di banyak restoran Indonesia di luar negeri.
TasteAtlas bahkan menasbihkan soto sebagai sup terenak di dunia pada 2023 dengan poin 4,8. Mengutip jurnal berjudul Diversity of Indonesian Soto yang diterbitkan di Springer Link pada 2020, dikutip pada Jumat, 24 Februari 2023, soto diyakini berakar dari masakan China yang bernama Cao Du atau Sao Du, 'cao' yang berarti rumput, 'sao' artinya memasak, 'du' yang artinya adalah perut, jeroan sapi, dan babat.
Para pedagang China yang datang ke Nusantara sejak abad ke-12 membawa kebiasaan makan jeroan sapi itu saat tinggal di sini. Kebiasaan itu ikut memengaruhi budaya kuliner warga lokal. Jeroan sapi jadi protein dasar soto yang dianggap masyarakat Indonesia kurang baik untuk dikonsumsi.
Harga jual daging sapi di Jawa Tengah dan Jawa Timur juga tergolong murah. Penelitian menyebut Semarang dan Surabaya adalah tempat termurah untuk membeli daging sapi pada masa itu. Karena itu, soto dikembangkan di daerah Semarang hingga menyebar ke berbagai daerah di luar Semarang.
Dari sederet ragam soto yang ada, Liputan6.com merangkum enam macam soto yang jarang diketahui. Berikut detailnya.
1. Soto Kebumen
Soto Kebumen yang juga dikenal dengan nama soto Tamanwinangun. Itu karena soto ini merupakan khas dari Desa Tamanwinangun, Kebumen, Jawa Tengah.
Keunikan soto ini terletak pada daging unggas yang digunakan. Soto Kebumen biasa disajikan bersama dengan tauge, potongan ketupat, dan daging dengan kuah santan. Soto Kebumen yang satu ini bisa ditemui di daerah Pantai Petanahan, Kebumen.
2. Soto Tauto
Bermain ke daerah Pekalongan, selain identik dengan batik, makanan tauto menjadi salah satu ciri khas dari daerah tersebut. Berbeda dengan soto yang lain, soto tauto dicampur dengan tauco (bumbu makanan yang berbahan dasar kedelai).
Berkat bumbu tauco yang ada, soto tauto memiliki ciri khas aroma dan rasa asam yang khas. Soto tauto biasa disajikan dengan menggunakan daging sapi, daun salam, daun jeruk, lada, tauco, jahe, serai, dan kecap manis.
Advertisement
3. Soto Kriyik Purbalingga
Sajian khas Purbalingga, Jawa Tengah ini biasanya disajikan dengan kuah kaldu, daging ayam atau sapi sesuai dengan selera, tulang ayam, dan kerupuk yang diremas. Soto satu ini merupakan kuliner khas Kota Perwira, Purbalingga.
Berbeda dengan soto lain yang biasa disajikan bersamaan dengan nasi yang dipisah atau digabung, soto kriyik disajikan dengan menggunakan ketupat. Rasanya gurih dan tulang daging ayamnya memberikan tekstur renyah. Soto kriyik juga biasanya disajikan dengan telur pindang (telur yang direbus dengan menggunakan rempah-rempah) atau kepala ayam.
4. Soto Uta Dada
Makanan khas Kota Palu, Sulawesi Tengah satu ini berasal dari suku Kaili. Uta Dada dikenal dengan rasa pedas yang memanaskan lidah, ditambah rasa gurih dari daging-dagingan yang disajikan. Kuliner satu ini dipengaruhi oleh kegiatan suku Kaili dalam menjalani harinya sehingga bahan-bahan yang digunakan untuk Uta Dada biasanya berasal dari pertanian, peternakan, dan perkebunan.
Disajikan dengan ketupat dan kuah santan, keunikan dari uta dada adalah tidak menggunakan bawang putih dalam penyajiannya. Uta dada yang mirip dengan gulai, menggunakan daging ayam bakar, ketupat, bawang merah, cabai, jahe, kunyit, serai, dan asam jawa.
5. Soto Ayam Aceh
Soto Aceh menggunakan santan dalam kuah penyajiannya, dibarengi dengan rempah-rempah seperti jahe, kemiri sangrai, jinten, ketumbar, dan lada yang membuat gurih. Soto Aceh bisa menggunakan ayam atau sapi untuk pilihan dagingnya, bahkan di beberapa restoran menyajikan iga sapi sebagai pilihan.
Rempah-rempah yang biasa digunakan adalah lengkuas, kemiri, daun jeruk, dan pangan. Biasanya soto Aceh diberikan jeruk nipis dan kecap asin sesuai dengan selera konsumen. Namun, biasanya penyajian soto ayam Aceh bisa menggunakan daun bawang, daun seledri, bawang goreng, tomat yang sudah dipotong, dan tauge.
6. Soto Kenari Maluku
Soto Kenari berasal dari Maluku. Dinamakan kenari karena bahan dasar untuk pembuatan soto satu ini menggunakan biji kenari. Biasanya soto kenari disajikan dengan daging ayam yang telah disobek, potongan tomat, kuah santan, gula pasir, garam, dan soun (mi berbahan pati kacang hijau).
Bumbu halus yang digunakan untuk kuah soto biasa terbuat dari bawang putih, bawang merah, cabai merah, jahe, lengkuas, dan kemiri. Bahan-bahan ini membuat soto kenari memiliki rasa gurih, pedas, dan sedikit manis ketika masuk ke dalam mulut. Dari sederet soto di atas, mana yang sudah Anda cicipi?
Advertisement