Liputan6.com, Jakarta - Studi terbaru menyebutkan bahwa olahraga di siang hari pada jam 11 hingga jam 5 sore adalah waktu terbaik sebab dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Hal itu berdasarkan Jurnal Nature Communication yang dipublikasi pada awal 2023.
Peneliti juga mengungkap, saat melakukan olahraga sedang atau berat di setiap hari dapat meningkatkan umur panjang. Olahraga disebut bisa menurunkan risiko kanker, dan mengurangi penyakit kardiovaskular seperti gangguan jantung dan pembuluh darah.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Cleveland Clinic, yang dikutip dari New York Post, Selasa 28 Februari 2023, rutinitas olahraga sedang yang bisa dilakukan adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, berlari atau jogging, bermain tennis, bermain lompat tali, dan menaiki tangga. Beberapa hobi atau aktivitas sehari-hari yang ternyata terhitung sebagai olahraga sedang, antara misalnnya mencuci mobil selama satu jam, berkebun setengah jam, hingga menari 30 menit.
Sedangkan untuk rutinitas olahraga berat yang dapat meningkatkan kesehatan menurut studi Harvard yaitu mendaki gunung, membawa barang yang berat, bersepeda dengan kecepatan rendah, bermain basket, dan bermain sepak bola atau futsal. Dalam prosesnya, peneliti membagi 92 ribu partisipan masyarakat UK ke dalam grup yang berbeda berdasarkan waktu dan frekuensi melakukan olahraga.
Penelitian yang telah dilakukan, membuahkan hasil bahwa berolahraga di waktu terbaik yang telah disebutkan menguntungkan kesehatan pria dan orang yang sudah berusia tua dengan harapan panjang umur. Eksperimen menghasilkan fakta, adanya penurunan zat glukosa yang lebih besar, daripada melakukan olahraga di malam hari.
Sebelum Olahraga, Jangan Lupa Pemanasan
Semua orang yang ingin melakukan olahraga sebelum memulai rutinitasnya, memang dianjurkan untuk melakukan pemanasan atau warmups. Dijelaskan bahwa pemanasan memang membantu meningkatkan stamina selama berolahraga dan mengurangi kemungkinan cedera otot.
Ketika melakukan pemanasan, suhu dalam tubuh akan meningkat dan pembuluh darah mulai membuka untuk meningkatkan sirkulasi darah yang akan masuk ke dalam otot. Saat pembuluh dara terbuka, itu akan membantu tubuh dalam memberikan oksigen saat berolahraga.
Berdasarkan peningkatan suhu tubuh, hal ini membuat otot menjadi lebih hangat dan membuat persendian tubuh menjadi longgar serta tubuh akan dapat bergerak dengan lebih bebas. Melakukan pemanasan juga dapat meningkatkan detak jantung, yang dapat memicu otak untuk mengeluarkan hormon penghilang stress yang juga bisa melindungi jantung.
Gerakan pemanasan yang bisa dilakukan untuk setiap individu berbeda karena perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh. Perlu diingat, selama melakukan pemanasan, tidak disarankan lebih dari 10 menit. Jika melebihi anjuran, hasil dari pemanasan akan menurunkan performa tubuh untuk berolahraga. Tubuh akan cenderung lebih mudah lelah karena jumlah energi yang ada terkuras untuk melakukan pemanasan.
Advertisement
Kenali Rutinitas Cool Down atau Pendinginan
Setelah selesai melakukan rutinitas olahraga, badan tentunya akan merasa lelah dan cenderung sulit untuk mengatur pernapasan. Dengan melakukan pendinginan atau cooling down, tubuh akan memulihkan detak jantung dan tekanan darah secara bertahap.
Namun, saat ini belum ada studi empiris yang membuktikan bahwa dengan melakukan pendinginan, membantu mengurangi nyeri otot setelah selesai olahraga. Hampir sama dengan pemanasan, pendinginan tidak perlu dilakukan dalam waktu yang lama.
Direkomendasikan pendinginan tidak lebih dari 5 menit, tetapi pendinginan harus dilakukan dengan perlahan. Contoh pendinginan yang bisa dilakukan setelah olahraga yang cukup intense adalah jalan di tempat selama 10 menit dan merenggangkan kaki dan tangan.
Melakukan pendinginan dapat membuat otot tubuh rileks dan mendorong hormon dopamin dan serotonin. Hormon dopamin dan serotonin ini, dapat memperbaiki suasana hati sehingga tidak jarang ketika selesai berolahraga, kebanyakan orang merasa senang dan stress menghilang.
Perlu diingat juga bahwa melakukan olahraga di mana pun, menjadi sebuah tantangan. Namun, dengan kreativitas penggabungan rutinitas olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh, dapat mendorong kebiasaan yang baik.
Jangan Sampai Anda Salah Dalam Berolahraga
Perlu ketahui berolahraga dengan cara yang tepat agar rutinitas olahraga tidak membahayakan tubuh. Menurut Henry Ford Health, kesalahan dalam olahraga yang sering dilakukan banyak orang, yang pertama adalah latihan yang berlebihan.
Jika berolahraga secara berlebihan tanpa memberikan waktu tubuh untuk beristirahat, ternyata dapat menurunkan performa badan dan meningkatkan kemungkinan cedera otot. Terlebih jika rutinitas olahraga yang dilakukan berhubungan dengan angkat beban dan kardio (olahraga aerobik yang memicu detak jantung). Otot tubuh cenderung akan lebih mudah merasakan tegang dan nyeri.
Menggunakan rutinitas olahraga yang sama terus juga tidak dianjurkan karena akan membuat individu merasa bosan dan memicu terjadinya cedera otot. Menurut Henry For Health, dikutip pada Jumat 24 Februari 2023, pada dasarnya orang melakukan olahraga untuk memelihara dan menjaga kesehatan tubuh. Oleh karena itu, jika individu terus fokus melatih bagian tubuh tertentu, tubuh menjadi kurang seimbang.
Jangan lupa untuk melakukan peregangan demi melatih fleksibilitas tubuh dan membuat otot tendon dan ligamen yang berada di daerah kaki menjadi lebih rileks. Kesalahan yang terakhir adalah berolahraga tanpa adanya istirahat selama setiap hari. Istirahat selama satu sampai dua hari dalam seminggu sangat diperlukan untuk memperbaiki otot-otot tegang hasil berolahraga.
Advertisement