Liputan6.com, Jakarta - Sebuah tweet tentang perselingkuhan yang diunggah beberapa hari lalu jadi sorotan warganet. Kolom komentar tweet berisi tangkapan layar potongan video TikTok bertuliskan "Dalam dunia kerja, perselingkuhan adalah hal yang biasa" ini penuh oleh pendapat netizen soal perselingkuhan.
"Menjadi hal biasa ketika banyak orang yang memaklumi hal itu. Padahal perselingkuhan bukan hal yg dianggap biasa apalagi main-main," komentar salah satu warganet.
Advertisement
"Banyak yg berlindung dibalik kata rekan kerja, cuma teman, urusan pekerjaan hanya untuk menutupi cinta terlarang, untuk menutupi kesalahannya yang tak bisa menjaga perasaan dan kesetiaan," sambung yang lainnya.
"Bukan hal biasa. Lebih ke sering ditemui, bukan berarti lumrah ya, tetap salah dan tergantung pribadi masing-masing sih, kalo setia ya setia," tambah yang lain.
Jadi, apa yang menyebabkan seseorang berselingkuh?
Dilansir dari situs Psychology Today, ada beberapa aspek yang menyebabkan perselingkuhan terjadi, antara lain:
1. Jatuh Cinta dengan Sosok dalam Fantasi
Ketika perselingkuhan dimulai, seseorang biasanya tidak jatuh cinta dengan orang lain, setidaknya tidak pada awalnya. Seseorang yang berselingkuh jatuh cinta pada gambaran fantasinya mengenai orang yang menjadi selingkuhannya. Dengan kata lain, dia jatuh cinta pada sosok orang lain yang diciptakan dalam pikirannya sendiri.
Pasangan selingkuh hanyalah sebuah konstruksi, sosok yang dibuat-buat—seseorang yang dalam imajinasi orang tersebut akan memenuhi setiap kebutuhannya.
2. Haus Pujian dan Validasi
Siapa yang tidak suka diberitahu bahwa ia menarik dan berbau harum? Siapa yang tidak suka mengetahui bahwa ada seseorang menghargai dan menyukainya?
Perselingkuhan, pada intinya, adalah tentang kerinduan dan kebutuhan yang mendalam demi validasi eksternal. Banyak individu yang berselingkuh bukan karena "jatuh cinta" dengan orang lain, melainkan "jatuh cinta" dengan gambaran dirinya yang baru dan menarik ini—seseorang yang dihujani pujian dan validasi dari orang lain.
3. Pelepasan Hormon di Otak
Banyak orang, dalam pertemuan awalnya dengan pasangan selingkuh, mabuk akan perasaan yang didapatkan oleh setiap pertemuan baru.
Ketika romansa baru itu mulai memberi mereka umpan balik yang positif, seseorang dapat terpikat—bukan pada orang tersebut, tetapi pada perasaan atau bahan kimia yang dilepaskan otaknya ketika bersama orang tersebut.
Tiga bahan kimia utama dilepaskan selama tahap awal perselingkuhan ini—dopamin, yang juga diaktifkan oleh kokain dan nikotin; norepinefrin, atau dikenal sebagai adrenalin; dan serotonin, salah satu bahan kimia terpenting cinta.
Advertisement
Tanda Orang Berselingkuh
Tanda-tanda seseorang mungkin berselingkuh menurut situs WebMD yaitu:
1. Berperilaku Aneh Ketika Berbicara Tentang Orang Ketiga
Orang tersebut mungkin bertindak aneh ketika nama tertentu muncul, atau seseorang mungkin memberi tahu Anda bahwa ia melihat keduanya menghabiskan banyak waktu bersama.
Penggunaan internet juga dapat berubah. Orang yang berselingkuh mungkin menghabiskan waktu atau energi yang tidak proporsional untuk berhubungan dengan selingkuhannya.
2. Cemas dan Menghindar
Pasangan yang tidak setia mungkin merasa menyesal dan tidak dapat melihat orang lain di mata. Dia juga mungkin enggan menghabiskan waktu bersama.
Kerahasiaan juga merupakan pertanda buruk. Jika pasangan Anda seolah menyembunyikan atau tidak mau membicarakan sesuatu, tanyakan padanya.
3. Perubahan Rutinitas Normal
Salah satu hal di bawah ini mungkin mengindikasikan perselingkuhan:
-Perubahan penampilan fisik
-Perubahan jadwal atau kebiasaan yang tidak dapat dijelaskan
-Tidur berlebihan
-Perubahan pola makan
4.Terkena Penyakit Menular Seksual
Pasangan yang berselingkuh bisa tertular infeksi dan menyebarkannya kepada Anda. Jika Anda tiba-tiba terkena penyakit menular seksual dan hanya tidur dengan pasangan, ini merupakan tanda ia mungkin telah berselingkuh.
5. Perubahan Perlakuan terhadap Pasangan
Orang yang berselingkuh sering mengubah caranya memperlakukan pasangannya karena rasa bersalah atau frustrasi. Perubahan dapat berjalan ke beberapa arah yang berbeda, misalnya:
-Menunjukkan sikap apatis terhadap minat dan kebutuhan seksual pasangannya.
-Memberikan kompensasi berlebihan dengan kasih sayang dan agresi seksual.
-Menjadi semakin argumentatif dan cepat marah.
Perselingkuhan seringkali tidak ada hubungannya dengan orang lain. Sebaliknya, ini merupakan ungkapan kerinduan batin yang mendalam akan perhatian dan penghargaan.
Ini merupakan cara untuk menipu orang agar berpikir bahwa orang baru ini adalah "satu-satunya" atau "belahan jiwa"-nya, meski sebenarnya yang benar-benar disukainya adalah apa yang terjadi dalam dirinya sendiri.
Dengan pemikiran ini, sebelum memutuskan berselingkuh dari pasangan, renungkan kerinduan atau kebutuhan batin Anda sendiri. Pertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan atau kerinduan batin itu dengan cara yang sehat, alih-alih yang tidak sehat.
Jika Anda berselingkuh atau sedang berusaha memperbaiki hubungan setelah berselingkuh, mintalah bantuan profesional.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement