Cerita Akhir Pekan: Genjot Pariwisata Melalui Event dan Konser Musik

Berbagai event dan konser musik berpotensi mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara serta menggerakkan berbagai sektor usaha lainnya.

oleh Henry diperbarui 25 Feb 2023, 11:47 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyaksikan konser Dewa 19, pada Sabtu malam (4/2/2023). (Foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Selama tiga tahun terakhir, sektor pariwisata di Indonesia sangat terpukul akibat pandemi Covid-19. Kini setelah pandemi mereda dan PPKM dicabut, sektor pariwisata siap bangkit kembali, di antaranya dengan menggelar berbagai event menarik.

Untuk itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mulai melakukan sejumlah rencana dan usaha untuk mendororong digelarnya kembali berbagai event yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Menurut Vinsensius Jemadu selaku Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, dengan makin menggeliatnya industri event yang ditandai dengan makin banyaknya gelaran berbagai jenis event di tanah air, termasuk konser musik, tentu perlu disambut dan didukung dengan baik.

“Indonesia perlu mengembalikan performa industri event seperti saat sebelum pandemi. Potensi yang ingin dimaksimalkan mencakup jumlah events (termasuk didalamnya konser musik), nilai bisnis, penyerapan tenaga kerja, serta pergerakan dan kunjungan wisatawan. Hal ini sesuai arahan Presiden RI bahwa event akan menjadi lokomotif dalam kebangkitan ekonomi nasional,” terangnya dalam pesan tertulis pada Liputan6.com, Kamis, 23 Februari 2023.

Dengan potensi yang sangat besar ini tentu perlu dilaksanakan dengan mematuhi berbagai koridor yang ada, sehingga pelaksanaan tetap berjalan dengan tertib dan aman. “Salah satunya panduan CHSE yang kami yakin sudah diimplementasikan oleh teman-teman promotor sehingga masyarakat yang sudah ‘haus’ akan penyelenggaraan konser, bisa menikmati festival musik dengan nyaman,” terang pria yang akrab disapa Vinsen ini.

Vinsen mengungkapkan data-data, pada salah satu survei oleh IVENDO (Indonesia Event Industri Council), selama pandemi pekerja event bertahan dengan diversifikasi produk/usaha (33 persen), efisiensi pada perusahaan (27 persen), dan alih profesi (18 persen), bahkan sebagian kecil terpaksa menutup usaha (6 persen).

Pada survei yang sama, disampaikan pula nilai event yang diterima oleh 130 anggota IVENDO untuk diselenggarakan setelah pandemi melandai mencapai sekitar Rp423 Miliar.  Angka itu ternyata masih cukup kecil dibandingkan potensi bisnis sebelum pandemi yang mencapai Rp164 triliun per tahun. Meskipun begitu, jumlah itu tetap patut disyukuri karena ini pertanda event di Indonesia mulai bergeliat lagi.

Konser musik diakui punya peran besar dalam ajang mempromosikan Indonesia ke masyarakat luas, hingga mendatangkan wisatawan mancanegara. Salah satu penyelenggaraan festival musik yang sangat potensial mendatangkan wisatawan mancanegara adalah Djakarta Warehouse Project (DWP) yang rutin digelar tiap tahunnya. DWP menjadi salah satu festival musik EDM terbesar di Asia yang telah berhasil menjual 14.000 tiket kepada pengunjung dari 38 negara pada tahun 2022.

Selain itu, salah satu event musik yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan mancanegara adalah konser dari musisi dengan fanbase yang besar dan loyal, salah satunya dari genre musik K-Pop, seperti BLACKPINK yang bakal menggelar konser di Jakarta pada Maret mendatang.

 


Tingkatkan Citra Pariwisata

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberi sambutan di acara Indonesia Event Management Summit (IVES) di Jakarta Convention Center, 21 Februari 2023. (Liputan6.com/Asnida Riani)

"Namun, ke depannya kami pastikan untuk terus mendorong jumlah kunjungan wisman melalui event musik, mengingat tahun ini target kunjungan meningkat di angka 3,5 juta sampai -7,4 juta atau hampir dua kali lipat dari target tahun sebelumnya,” ungkap Vinsen. “Bila memungkinkan akan disiapkan sejumlah paket wisata untuk wisatawan mancanegara yang di-bundling dengan event-event di Indonesia melalui kolaborasi antara tour operator/travel agent dengan promotor musik," tambahnya.

Penyelenggaraan event dinilai memiliki dampak dan kontribusi yang sangat signifikan. Penyelengaraan suatu event dapat meningkatkan pergerakan ekonomi lokal dan nasional, serta menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, event juga berkontribusi terhadap pengembangan komunitas, peningkatan kapasitas SDM, dan kreativitas para penggiat event.

"Penyelenggaraan event yang baik dan sukses juga bisa meningkatkan citra pariwisata, sehingga dapat menjadi destination branding suatu daerah, serta menjadi daya tarik/atraksi utama yang membuat wisatawan tertarik untuk datang mengunjungi daerah tersebut," tutur Vinsen.

Kemenparekraf terus memastikan penyelenggaraan event khususnya event musik segera pulih. Terdapat lebih dari 100 event musik berskala lokal, nasional dan internasional pada tahun 2023 dan diharapkan dengan terus membaiknya situasi Covid-19 di Indonesia, event musik akan kembali semarak di berbagai kota di Indonesia.

Adapun bentuk dukungan yang selama ini dijalankan menurut Vinsen adalah dukungan sarana dan prasarana, promosi serta fasilitasi perizinan. Saat ini juga, sedang disiapkan alur/sistem perizinan bersama K/L dan stakeholders terkait yang telah mendapatkan perhatian dari Presiden RI. Kemenkomarves juga telah memberikan arahan untuk menyiapkan alur perizinan yang mudah melalui digitalisasi yang selanjutnya akan disiapkan oleh Kemenkominfo.

"Kemenparekraf dalam hal ini membantu proses koordinasi dan mengusulkan skema perizinan yang ideal bagi penyelenggaraan berbagai event di Indonesia," jelas Vinsen.

 


3,6 Juta Konser Musik dalam Setahun

Penggemar Westlife tiba untuk menonton konser bertajuk 'The Wild Dreams Tour 2023' di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno Sabtu (11/2/2023). Konser musik Westlife akan membawakan semua lagu hits mereka seperti Swear It Again, Flying Without Wings, dan World of our own serta lagu-lagu andalan dari album terbaru mereka yang bertajuk Wild Dreams. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah serta kualitas event adalah menggelar konferensi akbar Indonesia Event Management Summit (IVES).Kegiatan ini berlangsung secara hybrid selama dua hari, pada 21-22 Februari 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta.

"Antusiasme para pelaku industri event sangat besar sekali pada pelaksanaan IVES ini, bahkan jika kita menyadari, potensi ekonomi atas terselenggaranya event di Indonesia luar biasa, berdasarkan proyeksi statistik potensi pendapatan penjualan tiket tahun 2023 sebesar 4 triliun rupiah," terang Andro Rohmana Putra selaku Project Director IVES pada Liputan6.com.

"Belum lagi apabila inisiasi acara dilakukan dari tingkat desa, maka potensi ekonomi maupun perputaran uang di Indonesia dari industri event bisa mencapai 60 triliun rupiah," sambungnya.

"Acara IVES ini penting dihadiri oleh perwakilan pemerintah dan juga para pelaku event, karena membahas beragam topik termasuk tentang topik yang lagi hangat terkait crowd management dalam manajemen acara maupun konser," kata Harry ‘Koko’ Santoso selaku Penasehat IVES yang juga seorang promotor musik terkemuka.

Sebagai promotor yang sudah menggelar banyak event dan konser seperti Soundrenaline, pria yang akrab disapa Koko ini antusias menantikan banyaknya gelaran konser musik yang bakal terselenggara di tahun ini. Setelah beberapa tahun terakhir banyak konser musik tidak terselenggara akibat pandemi, kini sudah mulai menggeliat kembali.

"Biasanya tiap kota di Indonesia menggelar konser musik. Kalau ditotal dalam setahun bisa ada 3,6 juta konser atau event musik di Indonesia dari skala kecil sampai yang besar. Bayangkan berapa banyak tenaga kerja yang bisa terserap, potensi penghasilan yang bisa didapat dan termasuk bisa mendatangkan banyak wisatawan," ujarnya pada Liputan6.com, Kamis, 23 Februari 2023.

 


Sinergi dengan Kemenparekraf

CEO Deteksi Production Harry Koko Santoso

"Pendapatan dari konser musik itu bisa sampai 160 triliun rupiah per tahun, jadi ini bisnis yang sangat menjanjikan. Kini setelah pandemi reda, konser-konser musik udah mulai bermunculan lagi karena memang permintaannya sangat tinggi," tambahnya. Dengan semakin banyaknya konser musik yang akan digelar, Koko berharap bisa menjalin kolaborasi yang berkesinambungan dengan Kemenparekraf karena berpotensi mendatangkan banyak wisatawan baik lokal maupun mencanegara.

"Konser musik itu akan selalu ada, sementara pariwsata kalau tanpa adanya event kurang bisa maksimal mendatangkan banyak wisatawan. Jadi keduanya harus selalu bersinergi, istilahnya harus 11-12 supaya bisa menggali banyak potensi untuk meningkatkan pariwisata kita,. Saya sudah beberapa kali bicara dengan mas Sandi (Sandiaga Uno), dia pada dasarnya sangat mendukung. Cuma saya tahu dia kan teman lama saya, harus selalu diingatkan termasuk oleh media, karena urusannya di bidang pariwisata sangat banyak,” tutur Koko.

Ia meyakini konser berpptensi besar mendatagkan banyak wisatawan, termasuk konser musisi luar negeri yang bakal dihadiri para penggemarnya dari berbagai negara.

"Kita tentu mendukung musisi lokal tapi jangan anti sama musisi luar negeri, kita harus tetap terima mereka karena berpotensi mendatangkan banyak keuntungan bagi kita. Banyak wisatawan yang datang dan banyak sektor yang ikut terbantu,” jelasnya. CEO Deteksi Production ini mencontohkan besarnya dampak konser musik terhadap sektor pariwisata maupun sektor lainnya di Indonesia.

"Misalnya ada konser di sebuah kota, pasti ada gedung atau tempat yang disewa, ada tenaga kerja yang terserap termasuk dari warga sekitar tempat konser, ada lahan parkir dan tukang parkirnya, ada penjual di sekitar tempat konser yang biasanya UMKM, belum lagi tempat penginapan bakal ramai, jadi bisa menggerakkan banyak sektor," tutur Koko.

 


Izin Konser

Menpaekraf Sandiaga Uno di The Weekly Bried with Sandi Uno, Senin, 6 Februari 2023. (Liputan6.com/Henry)

Salah satu harapan Koko dan pelaku event musik lainnya adalah pemerintah lebih memberi kemudahan dalam perizinan konser. Selama ini urusan perizinan memang kerap jadi kendala dan terkadang butuh waktu lama untuk mengurusnya.

"Izin dari kepolisian misalnya, bisa baru turun saat dua hari menjelang konser. Tapi saya bisa memahami karena mengurus keamanan konser itu memang tidak mudah, kepolisian harus bekerja keras dalam menjaga keamanan konser karena watak dan karakter penonton pasti berbeda-beda," ucap Koko.

"Konser musisi luar negeri juga lebih banyak prosesnya, termasuk saat musisinya sudah datang di Indonesia. Setahu saya, mereka masih harus mendatangi berbagai pihak yang mengawal penyelenggaraan konser mulai dari pihak imigrasi sampai keamanan. Bahkan beberapa jam sebelum manggung mereka bisa saja tidak mendapat izin tampil kalau ada satu hal yang belum memenuhi persyaratan," lanjutnya.

Koko berharap izin konser sudah bisa keluar satu bulan atau bahkan dua bulan sebelum hari-H jadi persiapan bisa lebih maksimal. "Baru-baru ini Presiden Jokowi sudah mengimbau pada Polri supaya izin event seni dan olahraga, termasuk konser bisa keluar setidaknya sebulan sebelum konser. Mudah-mudahan itu bisa benar-benar terwujud," pungkasnya.

 

Infografis Konser Musik Pilihan 2023 di Indonesia.  (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya