Liputan6.com, Bnyuwangi - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berupaya meningkatkan produksi gula di PT. Industri Gula Glenmore (IGG). Dari 70 ribu ton per tahun, ditargetkan naik menjadi 100 ribu ton per tahunnya.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan peningkatan produksi ini untuk mengurangi impor.
Advertisement
Kebutuhan gula nasional mencapai 7 juta ton per tahun. Sementara produksi nasional hanya mampu 2,5 juta ton per tahunnya.
"Sisanya 4,5 juta ton Indonesia masih impor," kata Ghani, Sabtu (25/2/2023).
Oleh sebab itu, lanjut Ghani, pemerintah mendorong PTPN meningkatkan kapasita produksi gula. Jawa Timur adalah salah satu kawasan prioritas untuk pengembangan.
Berdasarkan sejarah produksi gula di Jatim pernah mengalami kejayaan. Tepatnya sekitar seratus tahun lalu.
"Kala itu di Pasuruan. Saat itu industri gula berkembang pesat bahkan sampai ekspor. Lho kok sekarang ini kita impor, ini yang coba kita benahi," tegasnya.
Dalam pengembangan produksi ini perusahaan dibawah naungan BUMN ini tidak hanya mengandalkan perkebunan tebu milik PTPN. Tetapi juga akan menyerap tebu dari perkebunan warga.
"Ini memang instruksi dari pemerintah, kita harus bahu membahu dengan masyarakat," bebernya.
Sementara untuk IGG, Ghani menyebut bahwa pabrik ini memiliki potensi yang cukup tinggi. Pabrik ini mampu menyerap tebu dari total 12 ribu hektar lahan produksi. Total per tahun pabrik mampu memproduksi 70 ribu ton gula.
Berdasarkan hasil analisanya, produktivitas tanaman tebu di kawasan IGG masih bisa ditingkatkan 1,5 sampai 2 kali lipat.
"Jadi kita masih melakukan perbaikan. Produktivitas tanaman di sini (Glenmore) masih bisa naik 1,5 sampai 2 kali lipat. Saat ini masih 70 ribu ton per tahun mendatang kita optimis pabrik ini mampu memproduksi hingga 100 ribu ton," tegasnya.
"Untuk mencapai target itu, kita perlu dukungan dari semua pihak," imbuhnya.