Liputan6.com, Jakarta Kabar terkini, bayi obesitas asal Kabupaten Bekasi bernama Muhammad Kenzi Alfaro akhirnya dirujuk ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Sistem rujukan ini melalui skema rujukan BPJS Kesehatan, yang mana pembiayaan Kenzi selama di rumah sakit ditanggung dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Kepala Humas BPJS Kesehatan Agustian Fardianto menyampaikan, pihaknya sudah mendengar informasi bahwa bayi Kenzi akan dirujuk ke RSCM. Surat rujukan ke RSCM dikeluarkan pada Jumat, 24 Februari 2023.
Advertisement
Rujukan ke RSCM dikeluarkan oleh RS Hermina Bekasi, tempat Kenzi melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan pun menyarankan agar bayi berusia 16 bulan yang berbobot 27 kilogram mendapatkan penanganan di RSCM.
"Kan rawatnya itu dirujuk ke RS Hermina Bekasi dan itu masih tanggungan BPJS Kesehatan, dan bahkan sudah dikeluarkan surat rujukan ke RSCM," ujar Ardi, sapaan akrabnya kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Jumat, 24 Februari 2023.
"Jadi memang ini concern nasional."
Bayi Kenzi terdaftar sebagai peserta JKN kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI). Pihak BPJS Kesehatan berupaya menjamin pengobatan Kenzi.
"Sebetulnya juga menjadi tanggung jawab kami buat melayani pasien, kalau memang menjadi peserta kami aktif. Apalagi kalau enggak salah, anak Kenzi ini PBI," lanjut Ardi.
"Itu ya sudah menjadi kewajiban kami untuk menjamin pengobatan maupun pelayanan kesehatannya."
Biaya Perawatan Dijamin BPJS
Agustian Fardianto kembali menegaskan, pembiayaan bayi obesitas Kenzi dijamin oleh BPJS Kesehatan. Hal ini juga terlihat dari sistem rujukan berjenjang, yang awalnya Kenzi dibawa ke Puskesmas setempat sampai akhirnya dirujuk ke RSCM Jakarta.
"Sampai saat ini, Alhamdulillah, anak Kenzi ditanggung oleh BPJS Kesehatan, termasuk dalam jaminan BPJS Kesehatan, baik itu di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), kemudian dirujuk ke RS Ananda Bekasi," ucapnya.
"Lalu ke RS Hermina Bekasi. Itu masih di dalam coverage atau tanggungan BPJS Kesehatan."
Dalam hal ini, BPJS Kesehatan mempunyai tanggung jawab menjamin pembiayaan bayi Kenzi. Terlebih lagi, pemberitaan bayi Kenzi pun santer di media massa nasional dan sudah menjadi isu nasional.
"Karena memang ini permasalahan nasional dan ada istilahnya peran dan tanggung jawab dari tupoksi (tugas pokok dan fungsi) dinas kesehatan atau dari Puskesmas setempat juga," pungkas Ardi.
Advertisement
Dugaan Obesitas karena Penyakit Lain
Bayi Kenzi sebelumnya telah menjalani serangkaian pemeriksaan yang ditangani dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik RS Hermina, Ali Khomaini Alhadar.
"Dari hasil pemeriksaan kami menyimpulkan pasien ini mungkin kelainannya tidak hanya dari bidang nutrisi saja, mungkin ada masalah genetik yang lain," jelasnya dalam keterangan, Jumat (24/2/2023).
Menurut Ali Khomaini, tindakan medis berupa pemeriksaan lebih lanjut masih dibutuhkan bayi Kenzi.
"Dari pemeriksaan awal di Hermina ini masih perlu pemeriksaan lebih lanjut dan perlu tim yang cukup banyak. Sehingga saya, dokter Ali, dan Profesor Aryono menyarankan agar pasien dirujuk ke RSCM," katanya, dikutip dari Antara.
Sementara itu, dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit metabolik Profesor Aryono Hendarto menduga tubuh gemuk Kenzi bukan cuma faktor nutrisi. Dugaan itu berdasarkan pemeriksaan yang digali dari orangtua Kenzi.
"Melihat dari riwayat makanan, kemudian perkembangan kenaikan berat badan yang sangat ekstrem, kami menduga, jangan-jangan, obesitasnya ini bagian dari penyakit lain, dalam hal ini adalah penyakit genetik, seringkali kami juga menyebutnya, penyakit langka," imbuh Ali Khomaini.