Liputan6.com, Jakarta - Christalino David Ozora atau David (17), korban penganiayaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo (20), masih dalam perawatan di ICU RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Paman dari David, Rustam Hatalah, bercerita bahwa David adalah sosok yang pendiam. Namun, ia mengaku kurang tahu detail karena jarang bersama David.
Advertisement
"Kebetulan karena saya paman korban, jadi saya nggak sehari-hari sama David ya. David itu anaknya pendiam, kadang kalau ketemu cuma sapa 'Vid sudah makan belum', 'Sudah om' tapi kalau komunikasi lebih sih engga," cerita Rustam.
"Tapi bukan berarti diam kaku engga, kalau ketemu jarang komunikasi sama saya saja," sambungnya.
Rustam juga mengatakan bahwa David pernah masuk Pondok Pesantren di Bogor. Kini, ia duduk di bangku satu SMA.
"Dia sempet mondok sebelumnya. Dia mondok dulu di Bogor. David ini kebetulan mualaf tiga tahun yang lalu di Muntilan," kata Rustam.
Sosok yang Sopan
Di lain sisi, salah satu alumnus SMA Pangudi Luhur, Ignatius Bramantyo Adi, mengatakan bahwa David merupakan sosok yang sopan dan tak mungkin memicu keributan.
"Pangudi Luhur ini sekali masuk sudah kompak banget dari siswa sampe alumni. David basic-nya bukan orang yang senang atau suka memicu keributan. Dia orangnya damai banget, dia juga sopan," kata Tyo saat ditemui di Jakarta Selatan.
Maka dari itu, Tyo menyayangkan bahwa David harus menjadi korban penganiayaan.
"Sayang banget dia sampai harus agak kurang beruntung untuk ketemu hal-hal seperti ini. Dia bukan yang tipe-tipe rusuh, ngajak ribut, dan segala macam. Anaknya sewajarnya aja, sewajarnya anak seusianya," ujar Tyo.
Reporter: Lydia Fransisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement