6 Fakta Film Teman Tidur: Kalina Ocktaranny Jadi Istri Dukun, Gunawan Perankan Ayah Korban Perundungan

Eksplorasi genre horor menampilkan sejumlah tema menarik. Salah satunya, film Teman Tidur karya sineas Ray Nayoan yang mengangkat topik perundungan.

oleh Wayan Diananto diperbarui 25 Feb 2023, 20:30 WIB
Teman Tidur (Instagram/temantidur.themovie)

Liputan6.com, Jakarta Eksplorasi genre horor menampilkan sejumlah tema menarik dalam film Indonesia. Salah satunya, Teman Tidur yang mengangkat topik bullying atau perundungan dengan sutradara Ray Nayoan.

Film Teman Tidur yang akan meneror bioskop mulai 30 Maret 2023 diperkuat barisan bintang lintas generasi dari Baskara Mahendra, Gunawan, Mutiara Sofya, Kalina Ocktaranny, hingga Devi Demplon.

“Saya korban perundungan saat SMA. Itu yang menarik, mengapa akhirnya cerita ini sampai ke tangan saya,” kata Ray Nayoan lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (24/2/2023).

Skenario film Teman Tidur ditulis Asaf Antariksa bareng Gea Rex dengan isu utama kesehatan mental dan perundungan. Monita Tahalea dipercaya mengisi soundtrack. Berikut 6 fakta dari balik layar film Teman Tidur.

 


1. Kalina Jadi Istri Dukun

Kalina Ocktaranny. (Foto: Dok. Instagram @kalinaocktaranny)

Kalina Ocktaranny didapuk sebagai istri dukun dalam Teman Tidur. Seiring bangkitnya film Indonesia, ia mengaku kerap ditawari peran namun menolak. Teman Tidur salah satu yang membuatnya luluh.

“Jujur awal pertama baca naskah saya bingung dan sampai enggak bisa tidur,” akunya seraya menambahkan, “Karena ceritanya saya suka, berkaitan dengan praktik perdukunan pula, akhirnya saya terima tantangan ini.”

 


2. Kalina Melawan Perundungan

Kalina Ocktaranny. (Foto: Instagram @kalinaocktaranny)

Rupanya, mantan istri Deddy Corbuzier ini pernah jadi korban perundungan. “Aku zaman sekolah juga korban bullying. Kelas 1 baru masuk sekolah, ada saja kesalahanku. Dalam seminggu tuh, aku dimarahi dan selalu dicari kesalahanku,” Kalina Ocktaranny mengingat.

“Awalnya ketakutan, kakak kelas mem-bully. Akhirnya aku speak up, aku tonjok di pintu kelas. Disamperi kakak kelas (dia bilang) kenapa, enggak suka? (Aku jawab) Ya, enggak suka,” akunya seraya mengajak orangtua lebih aktif menanyakan perasaan anak saat sekolah.

 


3. Gunawan Menjadi Depresi

Gunawan. (Foto: Dok. Instagram @gunawan_sudrajat_real)

Sering dapat peran ayah dengan latar belakang mapan dan bahagia, kini Gunawan ditantang jadi kepala keluarga yang ditinggal istri dan kehilangan anak. Sulit sekaligus membuat jiwa keaktorannya tertantang.

“Memang sulit menjadi depresi karena kehilangan anak. Orang yang dicintai. Istri meninggalkan saya. Harus meluapkan kekesalan dengan apa. Beruntung saya dapat arahan dari sutradara. Saya melampiaskan (dengan cara ) berbeda. Nanti bisa dilihat,” Gunawan menjanjikan.

 


4. Korban Perundungan Bunuh Diri

Mutiara Sofya. (Foto: Dok. Instagram @hadzamutiarasofya)

Poros cerita Teman Tidur ada pada karakter Kelly, siswi SMA Tunas Bangsa, yang bunuh diri karena dirundung di sekolah. Foto sensualnya sengaja disebar. Arwahnya gentayangan. Tokoh bernasib tragis ini diperankan Mutiara Sofya.

“Kelly sangat relate dengan kondisi saat ini karena bully terjadi di mana-mana. Saya korban bully sejak TK hingga SMP. Jadi tahu rasanya sedih, kecewa dan takut banget sebagai korban,” Mutiara Sofya buka suara.

 


5. Masa Remaja Tak Selalu Indah

Suasana konferensi pers film Teman Tidur di Jakarta, Jumat (24/2/2023). (Foto: Dok. Instagram @temantidur.themovie)

Produser Eksekutif film Teman Tidur, Dino Izaak, punya alasan sendiri mengangkat isu kesehatan mental dan perundungan dalam karya terbaru. Menurutnya, masa remaja tak selalu soal cinta-cintaan dan 100 persen indah.

“Jadi film ini bukan hanya sekadar menggambarkan masa indah remaja di sekolah yang sarat romansa, tapi juga bicara perundungan, kesehatan mental, dampak buruk medsos dan bagaimana menyikapinya,” cetus Dino Izaak.

 


6. Horor Mestinya Relevan

Suasana konferensi pers film Teman Tidur di Jakarta, Jumat (24/2/2023). (Foto: Dok. Instagram @temantidur.themovie)

Produser Setyoro Swantomo menambahkan, film Teman Tidur diproduksi sebagai bukti bahwa genre horor thriller juga bisa relevan dengan kondisi masyarakat belakangan ini.

“Harapannya, masyarakat mengenal lebih jauh masalah kesehatan mental dan perundungan. Ini bukan masalah sepele. Dibungkus dengan genre thriller, semoga menjadi menarik dan cukup disukai,” ia berharap.

infografis journal Fakta Film Horor Digemari Masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya