Liputan6.com, Manchester- Bek Manchester United Lisandro Martinez punya julukan "tukang jagal" saat masih main di Ajax Amsterdam. Julukan ini tak salah karena permainan keras Martinez memang kerap repotkan lawan.
Bek asal Argentina ini juga mengakui selalu ingin menjegal lawan setiap kali ada di lapangan. Namun dia ogah dapatkan sanksi di setiap laga.
Advertisement
MU memboyong bek 25 tahun ini pada awal musim lalu. Dia kerap diragukan karena tinggi badannya yang kurang ideal sebagai bek tengah.
Manajer MU Erik Ten Hag sudah menjadikan Lisandro Martinez menjadi tandem yang pas dengan Raphael Varane. Kini keduanya membuat pertahanan Man Utd semakin solid.
Martinez juga membantu Argentina juara Piala Dunia 2022 di Qatar pada Desember lalu. Musim ini, dia sudah main 34 kali untuk Man Utd.
"Saya tak bisa terus main kasar, kalau tidak saya bisa kena sanksi di setiap laga! Anda harus cerdas. Ini sulit, sangat sulit," kata Martinez seperti dikutip Metro.
Budaya
Martinez akan kembali menjadi pilar saat MU menghadapi Newcastle United di final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris. Martinez mengatakan budaya main keras berasal dari negaranya Argentina.
"Terkadang saya ingin libas saja lawan, tapi Anda juga harus kontrol diri. Saya pikir ini budaya di Argentina," katanya.
"Kami selalu seperti ini, kami bergairah. Sepak bola buat kami adalah segalanya. Jadi tak heran kami selalu memberikan segalanya."
Advertisement
Jawab Kritikan
Martinez paham banyak orang yang meragukan kemampuannya. Ini juga dikatakannya terjadi saat di ARgentina.
"Saya tak bisa mengontrol itu, Anda tahu, itu hanya opini," katanya.
"Di Argentina juga seperti itu. Di sepak bola, tak normal seorang bek dengan tinggi seperti saya. Anda harus pintar di lapangan, kalau pintar, Anda akan memenangkan duel," katanya.
Peringkat
Advertisement