Korban Tewas Imbas Rusuh Isu Penculikan Anak di Wamena Papua Pegunungan Jadi 12 Orang

Korban meninggal dunia atas kerusuhan yang dipicu oleh isu penculikan anak di Sinakma, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terhitung sebanyak 12 orang.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Feb 2023, 12:14 WIB
Sebanyak 9 orang warga dilaporkan tewas usai merebaknya isu penculikan anak di Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan. (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Jakarta Polri menyatakan jumlah korban meninggal dunia atas kerusuhan yang dipicu oleh isu penculikan anak di Sinakma, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, terhitung sebanyak 12 orang. Peristiwa itu diketahui terjadi pada Kamis, 23 Februari 2023.

"Terkait dengan kejadian yang mengakibatkan korban meninggal dunia, total sebanyak 2 orang korban dari masyarakat sudah diterbangkan ke Jayapura menuju Medan. Dan 10 warga asli Sinakma juga telah dimakamkan hari ini di TPU Sinakma," tutur Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo kepada wartawan, Minggu (26/2/2023).

Dia menyebut, pengungsi terpantau sudah kembali ke rumah masing-masing. Beberapa yang tetap tinggal, adalah mereka yang masih memiliki hubungan keluarga dengan warga di asrama, baik itu Polres maupun Kodim.

Adapun situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, sudah aman terkendali. Sebagian dari masyarakat sudah kembali melakukan aktivitas normal.

"Saat ini Polres Jayawijaya sedang mendalami ke 13 orang yang saai ini sedang dalam pemeriksaan, 4 orang terindikasi terjadinya kerusuhan sementara yang 9 masih dalam pemeriksaan," jelas Ignatius.

TNI-Polri dan pemerintah daerah pun menjamin keamanan untuk menyelesaikan permasalahan bersama dan mengembalikan kembali situasi kondisif di wilayah Kota Wamena.

“Kepada seluruh elemen masyarakat untuk dapat bahu membahu mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu dalam bentuk apapun,” Ignatius menandaskan.

 


Komnas HAM Turun Tangan Atasi Rusuh Wamena

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun tangan memantau insiden yang terjadi di Sinakma, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

"Untuk memantau perkembangan situasi di Wamena lebih lanjut, Komnas HAM akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Provinsi Papua, Polri, TNI, tokoh-tokoh adat, pemimpin agama, gereja, dan organisasi masyarakat sipil," kata Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro dalam keterangannya, Jumat (24/2/2023).

Atnike menjelaskan koordinasi yang akan dilakukan oleh Komnas HAM dalam rangka mendorong pemulihan situasi HAM dan kehidupan masyarakat di Wamena.

"Mengajak seluruh komponen masyarakat, terutama tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk meredakan suasana (cooling down system) agar eskalasi kekerasan tidak terus meningkat," imbaunya.

"Mendorong aparat penegak hukum melakukan langkah-langkah prosedur untuk mengungkap fakta peristiwa dan upaya pemulihan terhadap korban maupun keluarga korban," tambah Atnike.

 


Sebelumnya, Ada 10 Korban Jiwa

Sebelumnya, Korban akibat isu penculikan anak di Sinakma, Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, berujung pada kerusuhan, bertambah menjadi 10 orang.

"Korban meninggal dunia 10 orang. 2 merupakan warga masyarakat yang menjadi korban massa anarkis, massa perusuh," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Jumat (24/2/2023).

"Yang 8 itu yang massa perusuhnya yang dilakukan tindakan tegas oleh TNI-Polri," tambahnya.

Untuk korban luka, disebutnya sebanyak 14 orang yang masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena.

"Korban luka itu yang dirawat di RS ada 14. Sebelumnya ada luka ringan tapi sudah pulang ada 9 orang," sebutnya.

"Kemudian dari pihak Polri satu luka berat, karena terkena panah. Yang 15 luka ringan, karena terkena lemparan batu. Semuanya dapat perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wamena. Karena cuma satu rumah sakit di situ," sambungnya.

Infografis 4 Insiden Penembakan Pesawat Ulah KKB di Papua. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya