Samsung dan Apple Pimpin Pasar Smartphone Premium di Indonesia Pada 2022

Samsung dan Apple memimpin pasar smartphone premium di Indonesia pada 2022, terjadi pertumbuhan angka pengapalan smartphone di rentang harga ini, yakni 21,2 persen dari pangsa pasar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 27 Feb 2023, 13:00 WIB
Spesifikasi dan harga iPhone 14 dan 14 Plus yang baru diumumkan. (Doc: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Pangapalan smartphone di Indonesia turun 12,2 persen pada tahun 2022 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Menurut riset Counterpoint, sebagaimana dikutip Senin (27/2/2023), penurunan paling banyak ada di smartphone entry level (harga di bawah Rp 3 jutaan), yakni sebesar 23,8 persen.

Pada sisi lain, smartphone segmen mid-range dan premium mengalami peningkatan di tahun 2022. Smartphone premium, yang harganya di atas USD 600 atau lebih dari Rp 9,1 jutaan tumbuh 21,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan pengapalan smartphone seri mid-range di Indonesia sebesar 18,8 persen dan di segmen high-end sebesar 18,2 pesen.

Data dari riset yang sama juga mengungkap, lebih dari separuh (54,5 persen) smartphone premium yang dikirimkan adalah model-model yang baru dirilis. Ada pertumbuhan sebesar 45,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu untuk pengiriman produk di segmen ini.

Mengutip keterangan Counterpoint, pengiriman smartphone entry level di sisi lain, menurun karena permintaan konsumen yang lebih rendah dengan latar belakang hambatan di ekonomi makro.

Pada saat yang sama, kebutuhan konsumen untuk berpindah ke kategori yang lebih tinggi juga berdampak pada penurunan smartphone segmen entry-level.

Sekadar informasi, peningkatan permintaan ke smartphone yang lebih andal meningkat selama pandemi Covid-19, di mana kantor dan sekolah dilakukan secara daring. Hal ini pun meningkatkan pengapalan smartphone kelas mid-range di Indonesia. Meskipun pandemi hampir berakhir, tren tersebut tetap ada.

Sementara itu, game mobile menjadi segmen lain yang tumbuh dan mendorong peningkatan permintaan smartphone di kisaran harga lebih dari Rp 3 jutaan.

Selain itu, diskon dan promo yang diberikan selama musim belanja seperti Idul Fitri, Harbolnas, 11.11, 12.12, hari raya, dan akhir tahun juga meningkatkan permintaan smartphone.


Samsung dan Apple Dominasi Pasar Smartphone Premium

Tampilan Samsung Galaxy S22 Ultra (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Pada segmen premium atau di atas Rp 9 juta, Samsung dan Apple meraih pangsa pasar gabungan 68,1 persen. Berkat model baru yang diluncurkan, Poco, Asus, Realme, Xiaomi, dan Vivo juga melihat kehadiran lebih besar dalam kategori ini pada 2022.

Pada segmen ini, iPhone 14 milik Apple jadi smartphone paling dinantikan di Indonesia pada 2022. Tingginya permintaan iPhone 14 Pro dan Pro Max 512GB dan 1TB menyebabkan terjadinya kekurangan sementara model ini pada masa pre-order.

Segmen Rp 6-9 Jutaan

Di sisi lain, pada segmen kelas atas Rp 6-9 jutaan, Samsung dan Oppo menjadi dua vendor teratas. Kesuksesan Oppo didukung seri Reno 7 5G dan Reno 8 5G.

Dukungan 5G terbukti jadi tambahan yang bagus untuk pemasaran smartphone Oppo. Promosi terus menerus dari kemampuan kamera pun jadi hal yang memengaruhi kondisi ini.

Sementara bagi Samsung, kesuksesan di segmen harga Rp 6-9 jutaan sebagian besar didukung seri Galaxy A53 5G. Peluncuran Samsung A53 5G setelah Galaxy S22 bisa jadi menghadirkan alternatif yang lebih murah dari Galaxy S22 bagi sebagian orang.


Segmen Premium Diprediksi Terus Tumbuh

Tampilan Samsung Galaxy S22, Galaxy S22+, dan Galaxy S22 Ultra. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Bicara tentang persaingan smartphone segmen high-end, Analis Senior Febriman Abdillah mengatakan, "Segmen harga Rp 6 jutaan diperkirakan akan terus tumbuh seiring tren teknologi yang lebih baru dan kebutuhan konsumen memiliki perangkat yang lebih andal, peningkatan aktivitas digital, dan transaksi terkait keuangan."

Menurutnya, game mobile juga berkembang pesat setahun terakhir. Oleh karenanya konsumen pun mulai fokus mencari perangkat yang punya baterai tahan lama, pengisian daya cepat, penyimpanan, kamera, dan mode konektivitas seperti 4G dan 5G, hotspot, Bluetooth, NFC, hingga WiFi.

Febriman juga mengatakan, selain fitur di atas, faktor lain yang juga jadi penarik konsumen memilih smartphone adalah layanan purna jual dan image akan merek tersebut.


Pengapalan Smartphone 5G

Aktris Dian Sastrowardoyo bersama Samsung Galaxy S23 Ultra warna Cream. Kini, Samsung Galaxy S23 series 5G sudah bisa dibeli di Indonesia. (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani).

Bicara konektivitas, konsumen melihat jaringan 5G cepat lambat akan menjangkau mereka. Hal ini didorong oleh banyaknya merek yang menghadirkan perangkat 5G, sehingga membentuk persepsi mereka akan kebutuhan 5G.

Smartphone 5G pun mengalami pertumbuhan lebih cepat setelah infrastruktur yang diperlukan tersedia.

Counterpoint mengungkap, pada 2022, pengiriman smartphone 5G Indonesia tumbuh 62,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Smartphone 5G dengan rentang harga Rp 3-6 jutaan tumbuh 76,3 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan rentang harga lainnya. 

(Tin/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya