Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak tiga pekerja di Blok Rokan, areal kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), tewas di limbah pada Jumat akhir pekan lalu. Ketiganya merupakan pekerja rekanan perusahaan PHR yaitu PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).
Kecelakaan kerja ini masih dalam penyelidikan Polres Rokan Hilir. Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau juga melakukan investigasi, begitu pula dengan pihak perusahaan dengan SKK Migas.
Baca Juga
Advertisement
Ketiga pekerja yang meninggal adalah Ade Ilham (37) sebagai operator, Dedi Krismanto (44) operator dan Hendri (54) sebagai PMcOw. Kejadian nahas itu berlangsung di Balam CMT F Blok Rokan Pertamina, Kabupaten Rokan Hilir.
Public Relations and Legal Manager PT PPLI Arum Tri Purposari menyebut tim perusahaan bersama SKK Migas dan PHR masih melakukan investigasi. Tujuannya mengetahui penyebab insiden kecelakaan kerja itu.
"Selama kami 30 tahun perusahaan berdiri baru kali ini ada kejadian seperti ini, kami sangat prihatin," kata Arum, Minggu malam, 26 Februari 2023.
Arum menerangkan, seharusnya areal limbah di lokasi para pekerja meninggal dunia itu tidak beracun karena sudah melalui sejumlah proses dan diolah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jam Istirahat
Di sisi lain, Arum menyebut kecelakaan terjadi saat jam istirahat sehingga tidak ada jadwal pekerja berada di lokasi.
"Untuk para pekerja yang meninggal dunia pihak perusahaan menyiapkan santunan kepada keluarga dan mengucapkan belasungkawa," tegas Arum.
Arum menyebutkan, korban Dedi merupakan yang pertama kali jatuh ke limbah. Melihat itu, dua korban lainnya berusaha menolong.
"Namun akhirnya ketiga korban meninggal dunia," imbuh Arum.
Advertisement
Periksa Saksi
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau, Imron Rosyadi mengatakan sudah menurunkan tim ke lokasi melakukan investigasi. Sejumlah saksi sudah diminta keterangan oleh pegawai dinas.
"Setelah pemeriksaan saksi dilanjutkan gelar perkara dengan instansi terkait," tegas Imron.
Terpisah, Psikolog Riau Yanwar Arief menjelaskan, secara umum kecelakaan kerja terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya lingkungan, faktor peralatan, faktor manusia.
Menurut Yanwar, faktor manusia erat kaitannya dengan faktor psikologi seperti kelelahan, ceroboh, dan lain-lain.
Dia mencontohkan, kecelakaan kerja pada seseorang kemudian ada yang menolong sehingga ikut menjadi korban biasanya disebabkan kepanikan sehingga kurang pertimbangan resiko.
"Dapat juga karena yang mengalami kecelakaan merupakan kawan dekat sehingga pertimbangan bahaya pun kurang," ucap Dekan Psikolog Universitas Islam Riau itu.
Yanwar meminta pihak perusahaan serius untuk menjalankan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan ketat terlebih di perusahaan migas.
"Seharusnya K3 menjadi prioritas karena pekerjaan di PHR memiliki resiko tinggi, sehingga sosialisasi dan pelatihan harus sering dilaksanakan," jelasnya.