Tiket Mudik Lebaran Kereta Api Sudah Bisa Dipesan, Jangan Sampai Kehabisan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah membuka penjualan tiket mudik lebaran kereta api 1444 H sejak Minggu (26/2).

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Feb 2023, 16:30 WIB
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah membuka penjualan tiket mudik lebaran kereta api 1444 H sejak Minggu (26/2).. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI telah membuka penjualan tiket mudik lebaran kereta api 1444 H sejak Minggu (26/2). KAI mengimbau masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudiknya dengan baik.

KAI menetapkan masa Angkutan Lebaran pada H-10 s.d H+10 Lebaran atau 12 April s.d 3 Mei 2022. Karena KAI menjual tiket pada mudik lebaran ini mulai H-45, maka per 27 Februari ini, tiket yang sudah dapat dibeli yaitu pada keberangkatan 12 April dan 13 April 2023.

“Sejauh ini, tiket yang terjual untuk keberangkatan tanggal 12 dan 13 April, masih berkisar 2 persen. Angka ini tentunya akan terus bertambah karena penjualan tiket masih berlangsung,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus, Senin (27/2/2023).

Pada Angkutan Lebaran 2023, KAI saat ini telah menyediakan sekitar 3,5 juta tiket kereta api yang terdiri dari tiket KA Jarak Jauh dan tiket KA Lokal. KAI akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan dari penjualan tiket ini.

Joni mengatakan, guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mengantisipasi melonjaknya penumpang di masa Angkutan Lebaran, KAI juga berencana akan menambah kuota tiket dan jumlah perjalanan kereta api , setelah adanya analisa dan evaluasi terkait dgn dinamika permintaan tiket tersebut.

Syarat Naik Kereta Api

Adapun terkait syarat naik kereta api, sejauh ini KAI masih menerapkan aturan naik kereta api sesuai SE Kemeterian Perhubungan No 84 Th 2022 dan SE Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/II/3984/2022 sejak 19 Desember 2022.

Apabila nantinya pemerintah menetapkan perubahan persyaratan naik kereta api, maka KAI akan mendukung dan mematuhi kebijakan tersebut, serta akan segera menyosialisasikan kepada masyarakat.

Untuk informasi lebih lanjut terkait penjualan tiket pada masa Angkutan Lebaran, masyarakat dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau media sosial KAI121.

“Layanan KAI di masa Angkutan Lebaran diharapkan akan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang hendak mudik dengan aman, nyaman, dan selamat,” tutup Joni.


80 Juta Orang Bakal Mudik April Nanti, Menhub Siapkan Strategi

Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan 80 juta orang akan mudik pada Lebaran 2023. Untukmengantisipasinya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pihak bekerja sama agar musim mudik tahun ini bisa lancar dan berjalan dengan baik.

Menhub menjelaskan, mobilitas penduduk akan meningkat tajam pada musim mudik 2023 kerena kebijakan PPKM dicabut dan kasus Covid-19 menurun. Oleh karena itu pengelolaan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini sangat menantang.

"Yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang. Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Belasting.id, Senin (20/2/2023).

Menhub menjelaskan upaya pengelolaan angkutan lebaran sudah dilakukan mulai awal tahun ini. Agenda yang akan dilakukan antara lain menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat.

Kemudian inspeksi keselamatan pada sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Pada jalur darat dilakukan pengecekan kondisi jalur pantai utara (pantura) dan jalur pantai selatan Jawa.

Penyelenggaraan arus mudik dan arus balik pada tahun ini akan mengacu pada mobilitas penduduk pada momen libur Natal dan tahun baru. Titik krusial mudik sudah dipetakan oleh Kemenhub.

  1. Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dimana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.
  2. Kedua, antisipasi kepadatan di Pelabuhan penyeberangan Merak.
  3. Ketiga, antisipasi lonjakan penumpang pesawat udara dengan meningkatkan jam operasional bandara.

"Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai untuk menggunakan pesawat berukuran besar (wide body) yang sekali angkut bisa 400 orang dan meningkatkan jam operasional pesawat dari biasanya 12 jam menjadi 18 jam sehingga rotasi pesawat bisa maksimal," terangnya.


Jalur Pansela Jawa Aman Dipakai Mudik Lebaran 2023

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan Jalan Lintas Pantai Selatan atau Pansela Jawa sebagai jalur alternatif mudik Lebaran 2022 (dok: PUPR)

Setelah melakukan pengecekan jalur pantai selatan atau Pansela Jawa, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Korlantas Polri akan melakukan evaluasi untuk memutuskan apakah jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik lebaran 2023.

Direktur Lalu Lintas Jalan Kemenhub Cucu Mulyana mengatakan, tim cek jalur Pansela Jawa yang melewati Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah sampai Yogyakarta telah menyelesaikan tinjauan lapangannya.

"Secara umum, jalur tersebut bisa dilalui untuk mudik lebaran atau pada liburan sekolah serta libur Natal dan tahun baru, meski masih ada beberapa ruas jalan yang harus menjadi perhatian kita bersama," terang Cucu, Minggu (22/1/2023).

Dalam satu pekan ke depan, ia menyatakan, timnya akan melakukan pertemuan untuk membahas dan mengevaluasi apa-apa saja yang harus kita lakukan.

Pasalnya, perjalanan sambil liburan itu tidak hanya dilakukan pada musim lebaran saja, tapi juga pada waktu liburan sekolah pada bulan Juni dan Juli, serta liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dari hasil tinjauan lapangan itu, Cucu mengklaim bisa memberikan rekomendasi kepada pimpinan, prioritas apa yang harus diambil, berdasarkan skala prioritas dari mulai Simpang Labuan (Pandeglang) sampai Jembatan Kretek 2 di Bantul (Yogyakarta).

"Secara kasat mata kita sudah bisa tahu apa saja yang menjadi kebutuhan dan tanggung jawab siapa. Misalnya seperti lampu penerangan jalan, lampu delineator, guardrail dan dalam satu minggu ini akan kita hitung berapa banyak kebutuhan rambu lalu lintas sepanjang jalur pantai selatan Jawa," tuturnya.

Infografis titik rawan macet mudik Lebaran 2018 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya