Liputan6.com, Jakarta - Valve mengungkapkan jadwal lengkap untuk Steam Sale 2023 mereka. Selain empat Seasonal Sales, bakal ada sederet momen lain di mana gamer bisa berburu game dengan harga miring.
Sebenarnya, jadwal ini diungkapkan agar para pengembang juga bisa merencanakan promosi atau diskon produk buatannya, yang memenuhi kriteria.
Advertisement
Para pembuat game pun bisa sudah bisa mulai mengajukan diskon game untuk permainan yang mereka buat, dengan mengunjungi laman Sale Approvals di Steamworks.
Nah buat gamer, tentu saja jadwal ini bisa jadi acuan untuk tahu kapan saja kemungkinan Steam menggelar diskon game besar-besaran, dan bisa jadi saat yang tepat untuk membeli game dengan potongan harga.
Mengutip laman Steam, Selasa (28/2/2023), berikut ini jadwal Steam Sale 2023. Empat Major Seasonal Sales bakal ditandai dengan penebalan karena biasanya, diskon paling besar digelar di Summer dan Winter.
Jadwal Steam Sale dan Fest 2023
- Mystery Fest: 20 - 27 Februari
- Spring Sale: 16 - 23 Maret
- Puzzle Fest: 24 April - 1 Mei
- Sports Fest: 15 - 22 Mei
- Next Fest: 19 - 26 Juni
- Summer Sale: 29 Juni - 13 Juli
- Stealth Fest: 24 - 31 Juli
- Visual Novel Fest: 7 - 14 Agustus
- Strategy Fest: 28 Agustus - 4 September
- SHMUP Fest: 25 September - 2 Oktober
- Next Fest: 9 - 16 Oktober
- Return of Steam Scream Fest (Halloween): 26 Oktober - 2 November
- Autumn Sale: 21 - 28 November
- Winter Sale: 21 Desember - 4 Januari 2024
Penjelasan untuk Steam Sale 2023
Sebagai penjelasan, untuk Major Seasonal Sales bakal digelar empat kali. Event ini terbuka untuk semua game yang sudah dirilis.
Sementara untuk Themed Sale Events (Fest), merupakan event yang berfokus pada tema atau kategori game tertentu. Selain memprioritaskan game diskon, ada juga ruang untuk game gratis, rilis yang akan datang, dan game demi.
Dalam jadwal tersebut, Steam juga menggelar Next Fest, di mana gamer bisa menjajal game demo, berdiskusi dengan pengembang, menonton streaming langsung, dan melihat game apa saja yang akan rilis di platform tersebut.
Sementara bagi pengembang, Steam Next Fest bisa jadi kesempatan buat mendapatkan respon awal dari pemain, dan membangun audiens untuk peluncuran di masa depan.
Advertisement
Pejabat Ukraina Minta Game Atomic Heart Dilarang
Sementara itu, pemerintah Ukraina meminta pencabutan dan pelarangan game Atomic Heart dari toko-toko game digital di negara itu, dan menuding adanya keterlibatan Rusia dalam pembuatan permainan itu.
Permintaan ini dikeluarkan oleh Alex Bornyakov, Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina, yang rencananya akan mengirimkan surat resmi ke Sony, Microsoft, dan Valve.
Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi yang meliputi game garapan Mundfish tersebut, salah satunya adalah mengenai perilisannya yang mendekati satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Mengutip Eurogamer, Minggu (26/2/2023), dalam situs Dev.ua, Bornyakov mengatakan bahwa game Atomic Heart "berakar pada Rusia dan meromantisasi ideologi komunis dan Uni Soviet."
Ia pun akan mengirimkan surat resmi ke Sony yang merupakan induk PlayStation (PS), Microsoft induk Xbox, dan Valve yang memiliki Steam, untuk meminta larangan penjualan versi digital dari game tersebut di Ukraina.
Kontroversi Game Atomic Heart
Bornyakov juga mendesak pembatasan distribusi game ini di negara lain, karena "toksisitasnya, potensi pengumpulan data pengguna, dan potensi penggunaan uang yang diperoleh dari pembelian game untuk berperang melawan Ukraina."
"Menurut laporan media, pengembangan game ini didanai oleh perusahaan Rusia," lanjut Bornyakov. Dia lalu juga menyerukan kepada semya pemain untuk menghindari game ini.
"Kami juga ingin menekankan bahwa pengembang game tidak secara terbuka mengutuk rezim Putin dan perang berdarah yang dilakukan Rusia melawan Ukraina," ia menuding.
Di antara berbagai kontroversi, Mundfish dikritik karena menyamarkan asal Rusia-nya, tema era pro-Soviet yang terang-terangan, dan pilihan tanggal perilisan Atomic Hearts.
Mereka juga dituduh memanen data untuk otoritas Rusia, namun telah dibantah oleh pengembang itu. Gim Atomic Heart juga dikritik karena menampilkan kartun Soviet yang sudah ketinggalan zaman yang menggambarkan citra rasis.
(Dio/Ysl)
Advertisement