Liputan6.com, Jakarta - Beragam acara perlahan telah banyak terselenggara ketika kasus pandemi Covid-19 melandai. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan terkait adanya berita baik untuk penyelenggara dan pegiat event, baik yang bergerak di bidang ekonomi kreatif, musik, film, dan kegiatan seni budaya, juga sport.
"Sesuai dengan Rapat Terbatas Bapak Presiden memberikan izin untuk mempermudah semua kegiatan seperti konser, kegiatan olahraga, seni, dan budaya, musik, maupun kegiatan ekonomi kreatif lainnya," kata Sandiaga Uno dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin (27/2/2023).
Advertisement
Sandiaga Uno melanjutkan Presiden Joko Widodo jug menginginkan adanya digitalisasi yang mengintegrasi seluruh perizinan yang selama ini dirasakan lama. "Dengan target untuk izin prinsip acara-acara besar tingkat internasional enam bulan sebelumnya telah didapatkan izin prinsip dan tiga bulan sebelumnya izin yang lebih teknis," lanjutnya.
Ia menerangkan, "Sementara izin final paling terlambat 45 hari sebelum event tentunya ini akan di bawah komando Bapak Menko Marves, kita akan mengintegrasikan semua perizinan, baik dari level pemerintah pusat maupun pemerintah daerah ddan lintas kementerian lembaga termasuk juga dari teman-teman Polri."
Sandi, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa alur perizinan event yang telah tersandadisasi dan terdigitalisasi ini akan memudahkan lebih dari 3.000 event yang berskala menengah besar. Agenda ini berpotensi menciptakan pergerakan ekonomi sekitar Rp170 triliun.
Optimis
"Kami melihat hasil survei dari IVENDO Indonesia Event Industry Council setelah pandemi kegiatan event ini sudah mulai terlaksana dengan baik dan beberapa waktu yang lalu mencapai Rp423 miliar nilai ekonomi yang masih relatif kecil dibandingkan sebelum pandemi yang tadi Rp164 triliun per tahun," lanjut Sandiaga Uno.
Sandi menyebut bahwa pihaknya mengharapkan akan terus bisa menarik event termasuk MICE atau meetings, incentives, conferences and exhibitions seperti diawali di ajang Indonesia Tourism Forum hingga ASEAN Tourism Forum. "Kita mampu menyelenggarakannya dengan sukses," kata Sandi.
"Seperti pasar Tiongkok yang kita targetkan 255.300 orang ditarget batas atas dan sektor MICE menyumbang sekitar 25 persen dari target tersebut," tambahnya.
Sandi mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan stakeholder yang terkait untuk memastikan pasar Tiongkok ini bisa target dengan baik, yaitu Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, dan Hong Kong. "Untuk sektor MICE dari Tiongkok ini tentunya perlu strategi-strategi yang jitu yang akan kita terapkan dan ini sekarang bisa kita mulai dengan beberapa charter flight, tapi ke depan akan ditangani oleh penerbangan reguler," terangnya.
Advertisement
Ragam Level
Pada Senin, 21 Februari 2023 lalu di acara pembukaan Indonesia Event Management Summit (IVES) di Jakarta Convention Center (JCC), Sandiaga Uno menyebut medium online itu akan rampung sekitar bulan depan. Ia berkata, "Perizinan berbasis elektronik ini akan mencakup level di seluruh kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, TNI dan Polri, sampai tingkat kapolsek. Kita harapkan semua terintegrasi dalam satu aplikasi."
Kelebihan perizinan berbasis elektronik, menurut Menparekraf, adalah transparan, akuntabel, dan independen. Setelah selesai, katanya, trial akan dilakukan kurang lebih selama satu bulan di wilayah yang sudah terbiasa dengan akses medium elektronik, seperti Jabodetabek.
Sandi menyebut bahwa ketersesiaan perizinan event berbasis elektronik merupakan salah satu upaya menggiatkan industri event yang nantinya akan "membuka lebih banyak peluang usaha dan lapangan kerja." "Event tahun ini naik 20--30 persen (dibanding tahun lalu), jadi diharapakan lapangan kerjanya juga bertambah," ia menyebut.
Menparekraf menyambung, "Event besar bisa menciptakan seribu lapangan kerja, sementara (event) tingkat daerah bisa 10--50 lapangan kerja."
Digitalisasi sampai Melibatkan UMKM
Para pelaku event, Sandi melanjutkan, juga akan melakukan digitalisasi. Ia berkata, "Banyak terobosan dengan pendekatan inovasi terkini. Saya berharap, event ini jadi pemicu kebangkitan ekonomi kita."
Sandi menyebut bahwa Indonesia sebenarnya tidak kalah dalam penyelenggaraan event. "Kita punya keunggulan, termasuk dalam daya saing, ini yang kita harapkan bisa diambil dari IVES," ucapnya, menambahkan bahwa 74 pembicara di acara tersebut bisa memberi peningkatan dan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan.
Di samping itu, Menparekraf menambahkan, UMKM juga harus dilibatkan dalam penyelenggaraan event. "(UMKM) harus naik kelas, makanya ada sertifikasi," tegasnya.
Terkait upaya sertifikasi, Sandi mengatakan, "sedang disusun." "Nanti akan melibatkan lembaga sertifikasi tentunya dan industri, (terkait) standar seperti apa yang dilakukan, (juga) kerja sama dengan BSN (Badan Standardisasi Nasional) agar sesuai dengan yang diharapkan dunia usaha sehingga terbuka peluang usaha dan lapangan kerja," paparnya.
"Kami akan all out (terkait) perizinan (event) untuk dibuat secepat mungkin," imbuhnya.
Advertisement